epilog

14.2K 464 12
                                    

4 tahun kemudian..

Sepasang suami istri sedang menuju ke tempat digelarnya acara perpisahan dan pertunjukan yang berada di taman kanak-kanak. Dari tadi keduanya sangat menjadi pusat perhatian dari wali murid yang lainnya.

Siapa lagi kalo bukan Anya dan Fano. Hari ini, mereka sedang menuju aula di mana tempat pertunjukan para
anak-anak itu digelar.

Saat ini, Anya dan Fano sedang duduk dan mencari keberadaan putranya.
Tak beberapa lama kemudian, pertunjukan untuk orang tua dimulai. Anya dan Fano dapat melihat Alvaro yang sedang menari bersama teman teman nya, alvaro tampak sangat menggemaskan dengan kostum pangerannya.

Tibalah di mana saatnya para anak-anak memberikan sebuah ucapan terima kasih untuk orang tuanya.

Anya dan Fano memperhatikan murid-murid lain yang sedang memberikan ucapan kepada kedua orang tuanya.

"Kita lihat, apakah anakmu yang tidak banyak bicara akan banyak biacara saat ini?"ucap Anya menggoda Fano.

Alvaro memang tumbuh menjadi anak yang cerdas dan juga tampan, tetapi Alvaro sangatlah cuek jika bersama orang yang tidak ia kenal atau baru ia kenal. Alvaro tidak suka banyak bicara ketika berada di luar rumah, maka dari itu Anya menunggu saatnya Alvaro tampil.

"Kita lihat saja" balas Fano lalu terkekeh.

Kini tibalah saatnya Alvaro ke atas panggung untuk memberikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tuanya. Ketika sampai di atas panggung, Alvaro mencari keberadaan orang tuanya.
Setelah menemukan kedua orang tuanya, ia mulai berbicara.

"Untuk Bunda, terima kasih Bun karena sudah merawat Alvaro dari kecil. Maafin Alvaro kalo sering bikin Bunda kesel. Maafin Alvaro kalo suka nakal sama Bunda. Alvaro yakin banget kalo Alvaro banyak salah
sama Bunda, Alvaro tau kok Bunda itu capek banget kalo Alvaro udah ngeberantakin rumah, tapi Bunda ga pernah mengeluh. Bunda lebih memilih untuk memendam rasa lelah Bunda, terima kasih Bun karena telah sabar merawat Alvaro. I love you Bun" ucap Alvaro

Yang langsung disambut oleh tepukan tangan oleh semua orang tua yang berada di ruangan itu.

Anya menangis haru ketika mendengar kata demi kata dari Alvaro.

"Dan untuk Papah ..." ucap Alvaro lalu menatap Fano dan langsung dibalas oleh senyuman oleh Fano.

"Pah ... terima kasih ya selalu ada di saat varo lagi butuh bantuan Papah. Papah juga ga pernah marah sama Varo. Maafin Varo ya Pah kalo suka bikin Papah kesel dengan tingkah laku Varo. Maafin Varo juga kalo
Varo suka maksa Papah untuk beliin mainan baru. I love you Pah," ucap Alvaro.

Setelah Alvaro berbicara, anak-anak lainnya keluar dari panggung dan langsung menuju ke orang tuanya masing-masing. Varo berlari dan langsung memeluk Anya dan Fano sangat erat.

Anya pun sudah tidak bisa menahan tangis bahagianya dan langsung menangis di dekapan Alvaro.

"Bunda kenapa?" tanya Alvaro sambil menangkup pipi sang bunda.

"Bunda sayang banget sama Varo" jawab Anya.

"Varo juga sayang sama Bunda sama Papah juga" ujar Alvaro.

~SELESAI~
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA CERITA GAK JELAS INI^^.

just a little story from: ANYA (Tamat)Where stories live. Discover now