34 | devil side

15.7K 531 24
                                    

⚠️TW ; murder scene⚠️

__________

Setelah menelpon Frans, Anya memutuskan untuk kembali ke ruangan Fano yang saat ini sudah pindah ke ruang ICU. Tangan halus Anya menggenggam lembut tangan Fano. Ia menempelkan tangan Fano di pipinya sambil menatap lekat wajah Fano.

Ketika sedang menatap Fano, tiba-tiba ponsel Anya berbunyi dan
tampillah nama Frans sebagai si penelpon.

"Lapor bos!" ucap Frans semangat di ujung sana.

"Why?" ucap Anya serius.

"Saya sudah berhasil menangkap Tuan Bastian" ucap Frans.

Wajah murung Anya berubah menjadi wajah yang ceria berseri-seri, ia menampilkan smirk liciknya yang
sudah lama tidak terlihat.

"Baiklah, saya akan ke markas" ucap Anya.

Anya mengakhiri panggilan teleponnya dan menatap wajah Fano.

"Aku pergi dulu ya Mas. Nanti
kalo Mas udah bangun, aku akan ceritakan semuanya" ucap Anya lalu mengecup pipi Fano kemudian keluar dari ruangan Fano, ia menitipkan pesan untuk Tian dan Reza agar menjaga Fano sebentar karena beralasan ingin mengambil baju ganti.

Dalam perjalanan, Anya hanya menatap foto kebersamaannya dengan Fano, rasanya ia masih tak
menyangka bahwa akan ada peristiwa seperti ini. Namun, apa boleh buat, ini semua sudah takdir bukan?

Setelah menempuh waktu perjalanan selama dua jam, akhirnya mobil mewah Anya memasuki sebuah
mansion mewah. Kedatangannya disambut dengan baik oleh para bodyguard-nya.

Melihat kedatangan bosnya, Frans langsung berlari menghampiri sang bos besar dan membungkukan badannya memberi hormat.

"Selamat datang Bos Callista" ucap Frans.

"Kita sedang tidak ada misi, maka panggillah aku Anya," ucap Callista yang tak lain adalah Anya.

"Baik bos!" ucap Frans.

Callista alias Anya tersenyum mendengar jawaban
Frans. "

Di mana Bastian?" ucap Anya tegas.

"Ada di ruang penyiksaan" ucap Frans.

"Ayo kita ke sana sekarang!" ajak Anya.

Anya langsung masuk ke dalam mansion mewahnya, di sana ia melihat sang asisten rumah tangganya sedang memasak.

Ia emang menyuruh anak buahnya
untuk tinggal di sini makanya ia memperkerjakan 15 asisten rumah tangga.

Kepala asisten datang menghampiri bos besarnya.

"Selamat datang nyonya callista!!" ucap Lusi, kepala asisten rumah tangga.

"Panggil saya Anya saja Bu," ucap Anya memberitahu nama aslinya, karena semua orang yang berada di
mansionnya hanya tahu bahwa ia bernama Callista.

"Baik Non Anya," sahut Lusi.

"Ya sudah, saya tinggal dulu ya Bu,' ucap Anya ramah pada kepala asisten rumah tangganya.

just a little story from: ANYA (Tamat)Where stories live. Discover now