38 | found out

15.1K 501 6
                                    

Anya terbangun dari tidurnya, ah ralat lebih tepatnya pingsannya. Ia pun melihat ke sekelilingnya dan

Anya baru tersadar bahwa ia berada di tempat yang tidak ia ketahui.

Anya meraba-raba saku bajunya dan Ternyata ponselnya masih aman, ia segera pergi ke arah jendela untuk melihat lokasinya berada.

Ia tersenyum lebar saat ia mengetahui bahwa orang yang menculiknya telah membawanya ke daerah tempat

markas besarnya berada.

Tanpa fikir panjang, Anya

langsung menelpon Frans untuk menjemputnya di ujung jalan tempat ia disekap.

"Frans, jemput aku di ujung jalan xxx!"

"Bagaimana kau bisa berada di situ bos?"

"Aku diculik."

"What the hell!! Siapa yang melakukannya?"

"Nanti saja akan kujelaskan, sekarang kamu ke sini. Sekarang."

Frans langsung mematikan panggilannya sepihak. Anya segera mengatur rencana pelarian dirinya. Namun, ketika Anya sedang mencoba berpikir, ia mendengar suara derap langkah kaki.

Anya langsung kembali ke

posisinya semula dan pura-pura pingsan.

Hingga beberapa saat kemudian, dua orang laki

laki masuk untuk melihat keadaan Anya.

"Dia masih belum bangun?" ucap salah satu pria tersebut.

"Kurasa dia masih terpengaruh obat bius" ucap temannya.

"Bagaimana jika kita mencobanya, wanita hamil itu lebih nikmat bukan?" ucap pria tersebut.

"Ide yang sangat bagus," jawab temannya.

Anya yang mendengar percakapan kedua lelaki itu langsung membuka matanya ketika dua pria tersebut

mulai memegang tangannya.

"Wow, ternyata kau sudah sadar Nona?"ucap salah satu pria itu.

Anya tidak menjawab dan hanya menatap tajam ke arah dua pria tersebut.

Ketika kedua pria itu mulai menyentuh pinggangnya, Anya langsung bangkit dari duduknya dan menendang area sensitif kedua pria tersebut.

Kedua pria itu meringis kencang karena merasakan sakit akibat ulah Anya. Anya langsung menuju ke pintu gerbang rumah tersebut. Namun, saat ia ingin keluar rumah, tiba-tiba tangannya ditarik oleh salah satu bodyguard yang ia yakini adalah anak buah Aletta juga.

Bodyguard itu menodongkan pistolnya tepat di perut Anya, Anya pun hanya menatap remeh bodyguard itu. Dengan perlahan, Anya mengambil pistolnya yang

ia sembunyikan di belakang bajunya. Dengan tangan menyamping, Anya segera menembakkan peluru itu ke

arah bodyguard itu.

Dor ....

Anya tersenyum senang ketika melihat bodyguard

itu sudah terkapar tak berdaya.

Langkah Anya terhenti ketika melihat ke hadapannya ternyata ada lima pria yang sedang menodongkan pistol ke arahnya.

Anya pun segera melakukan aksinya.

Walaupun ia sedang hamil besar, hal itu tidak menghalangi Anya untuk melakukan hal yang menurut

Anya, ini adalah permainan.

Anya langsung melesatkan tembakannya dengan

cepat ke arah lima pria itu.

just a little story from: ANYA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang