40 | triple date?

13.8K 435 9
                                    

"Sekarang ceritain semuanya!" ucap Fano ketika sudah membelikan apa yang Anya mau.

Begitu dengan yang lainnya, mereka bersusah payah untuk mencari apa yang Anya inginkan. Oh iya,
jangan lupakan Reza yang saat ini sedang memakai kaos warna pink yang disertai tulisan aneh.

Rasanya Reza ingin sekali mengutuk Anya menjadi batu seperti maling jemuran, ehh salah maksudnya maling kundang. Sedangkan Tian, Mia, dan Risa dari tadi hanya
menghela nafas ketika melihat sahabatnya yang satu ini.

Sungguh rasanya Anya ingin tertawa saat ini juga, lihatlah wajah mereka semua. Ughhh sungguh sangat
kelelahan, belum lagi ketika melihat Reza si manusia kaku memakai baju pink bertuliskan „Aku sayang
mamah papah‟.

Hingga akhirnya, Anya berusaha
menormalkan kembali rasa ingin tawanya dan menjawab pertanyaan mereka

"Jadi, kalian mau aku cerita dari bagian mana?" tanya Anya yang akhirnya membuka suara.

Ucapan Anya berhasil membuat perhatian mereka kembali tertuju kepada Anya.

"Ceritain pas awal lo bisa diculik" sahut Reza dengan semangat.

Anya mendengus kesal mendengar jawab manusia kampret satu ini.

"Jadi, awalnya tuh, kan si Risa sama Mia jalan duluan ke restoran. Nah habis itu, tiba-tiba mulut gue dibekap, terus gue kena pengaruh obat bius yang akhinya gue pingsan deh" jelas Anya panjang lebar.

Reza hanya mengangguk angguk mendengar penjelasan dari Anya. Berbeda dengan Tian, Fano, Mia,
dan Risa yang dari tadi masih menerka-nerka siapa pelaku penculikan Anya serta apa tujuannya.

"Terus pas udah sampai di markas penculiknya, lo
diapain?" tanya Risa.

"Pas nyampe di markas si penculik, gue si main petak umpet terus main sepak bola sama main lompat tali.
Oh iya, gue juga main barbie sama penculik nya," ucap Anya yang bermaksud untuk merubah suasana agar terlihat lebih santai.

"Sayang … kita lagi serius!" ucap Fano yang sudah gemas akan prilaku istri kecilnya.

"Hehehe, baik boss!" ucap Anya sambil memberi hormat kepada Fano.

Setelah itu, Anya mulai menceritakan yang sebenarnya. Melihat respon mereka semua membuat Anya terharu, ternyata banyak yang mengkhawatirkan dirinya.

Anya tentu saja tidak menceritakan semuanya secara detail akan. tetapi Anya merubah banyak cerita
agar rahasianya tetap aman.

Sebenarnya, ia juga tak ingin menyembunyikan siapa dirinya yang sebenarnya, tetapi menurutnya akan ada waktu yang tepat untuk menjelaskan kepada mereka semua.

Obrolan berlanjut membahas Mia yang ternyata sedang dekat dengan Reza dan juga Tian yang sedang dekat dengan Risa akhir-akhir ini.

"Kok lo mau sih Ris sama Ka Tian yang dingin itu?" tanya Anya yang tak percaya jika cewek secerewet Risa bisa terjatuh dalam pesona manusia dingin seperti Tian.

Saat ini Mia, Anya dan Risa sedang berada di kamar pribadi milik Fano, mereka bertiga memang memilih untuk menjauh dari ketiga pria itu karena ingin membahas soal kedekatan Mia dan Risa dengan kedua sahabat Fano.

Risa hanya memutar bola matanya malas ketika mendengar pertanyaan dari Anya yang menurutnya tidak perlu ditanyakan.

Oh ayolah, cewek mana yang tidak
akan jatuh dalam pesona Tian yang jelas-jelas tampan, mapan, dan pengertian. Dengan malas, akhirnya Risa menceritakan awal mula ia bisa dekat dengan Tian.

Risa mulai menceritakan tentang kedekatan mereka berdua dengan sangat detail.

"Gitu ceritanya!" ujar Risa ketika sudah selesai menceritakan awal kedekatannya dengan Tian.

"Terus dari kejadian itu Ka Tian deket sama lo?" tanya Anya tak percaya, pasalnya Tian memang terbilang sangat sulit untuk beradaptasi dengan perempuan.

"Menurut you?" ucap Risa.

"Hahaha ga nyangka gue," sahut Mia tertawa.

"Nah karna Risa udah selesai, sekarang giliran Mia nih!" ucap Anya.

Ketika Mia ingin menjawab, tiba-tiba Fano masuk ke dalam ruangan tersebut dan mengajak Anya untuk
pulang karena hari sudah sore dan jam kantor pun telah selesai.

Namun, saat Anya ingin berpisah dengan kedua sahabatnya ia menatap tajam Mia.

"Lo masih hutang penjelasan sama gue!" ucap Anya berhasil membuat Mia meneguk ludahnya kasar.

just a little story from: ANYA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang