28 | ketemu?

15.6K 552 8
                                    

Fano baru saja sampai di apartemennya dan mendu-dukan dirinya di sofa, tiba-tiba ia mendengar suara percikan air yang berasal dari kamar mandi. Menurut Fano mungkin yang sedang mandi adalah Reza, karena memang Reza sering memakai kamar mandinya.

Fano berjalan menuju meja makan ternyata ia melihat makanan yang sudah disiapkan untuk makan
malamnya.

Tak lama kemudian, Anya keluar dari kamar dengan memakai piyamanya. Fano terkejut melihat sang istri yang sudah kembali, tanpa banyak bicara ia langsung memeluk Anya sangat erat seakan-akan tak ingin berpisah kembali.

"Kamu kemana aja sayang? Aku khawatir" ucap Fano bahagia.

"Lebih baik kamu mandi, habis itu makan malam"

Fano hanya menurut dengan apa yang sudah diperintahkan Anya. Setelah mandi, ia kembali menghampiri Anya dan memulai makan malam. Selama
makan malam suasana menjadi hening, tidak seperti biasanya.

Anya merapihkan bekas makan mereka berdua dan setelah selesai ia menghampiri Fano yang sudah
menunggunya di kamar.

"Kangennn" manja Fano.

Anya membawa Fano dalam dekapannya "sama dong"

"Kamu kemana aja?" Tanya Fano.

"Jepang"

"Jauh banget"

"Sengaja"

"Mas"

"Iya?"

"Soal rencana kamu yang bikin jebakan buat Aletta, kamu harus lebih hati hati" peringat Anya.

"Aku juga mau minta maaf, kalo waktu itu ada cewek yang Bawa aku ke apart" ucap Fano.

"Hah? Cewek?"

"Iya yang bawa aku pulang, pasti kamu ketemu dia kan?"

Anya sempat berfikir sebentar. Berusaha memahami maksud kata kata Fano "oooh. Aku yang bawa kamu pulang"

"Gimana bisa?" Kaget Fano.

"Aku ngeliat dari awal. Aku sengaja ngikutin kamu karena aku tau pasti Aletta bakalan nekat"

"Aku panik. Takut kamu salah paham soal malam itu, aku gak mau kamu tau karena aku gak mau bikin kamu kena masalah" ujar Fano.

"Mas. Kita itu harus lewatin semuanya bareng bareng, mau sekalipun susah atau senang, aku selalu sama kamu"

Fano tak menjawab, ia memilih untuk mengeratkan pelukan nya.

____

Tadi malam Bastian mengirimkan pesan singkat kepada Anya untuk makan siang bersama di sebuah café.

Semalam Anya tidak sempat memberi tahu Fano dan paginya ia lupa juga untuk memberitahu Fano.

Saat ini, Anya sedang menuju ke suatu tempat karena ia sudah berjanjian akan bertemu dengan Bastian.

Anya mencoba menghubungi Fano untuk meminta izin, tetapi nomor Fano gak aktif.

Jadi, ia memutuskan untuk langsung pergi, lagi pula hanya sebentar saja. Sesampainya di cafe, Anya melihat Bastian yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Udah lama?" ucap Anya berbasa-basi sambil menarik kursi lalu ia duduk berhadapan dengan Bastian.

"Enggak kok aku juga baru sampai" ucap Bastian sambil tersenyum.

"Oh iya, kamu sudah pesan makanan?" tanya Anya.

"Aku nunggu kamu" jawab Bastian

Lalu Anya memanggil waiters cafe untuk memesan makanan. Setelah memesan makanan, tiba-tiba ponsel
Anya berdering dan ketika melihat siapa penelponnya ia tersenyum.

Dengan cepat ia mengangkat panggilan telpon Fano.

"Halo mas?"

“Kamu di mana sayang?”

"Di Cafe Rainbow, Mas"

“Sama siapa di situ?”

"Temen"

“Cewek atau cowok?”


"Cowok"

Aku nyusul kamu.”

"Ih ngapain?"

“Pokoknya kamu tunggu aja, 15 menit lagi sampe!”

"Ya udah, aku matiin ya"

“iya mas hati hati ya.”

Anya mengakhiri telfonnya bersamaan dengan helaan nafas.

"Itu siapa Nya?" ucap Bastian penasaran karena Anya terlihat bahagia ketika menerima panggilan itu.

"Suami aku. Katanya dia mau nyusul, gapapa kan?" ucap Anya.

___

Waduhhh

just a little story from: ANYA (Tamat)Onde histórias criam vida. Descubra agora