_my chocolate 36_

84 7 1
                                    


Malam ini adalah malam yang paling ditunggu-tunggu oleh Lea. Dia sudah mengenakan dress rapi dan sepatu high heels yang cantik. Dia terlihat sangat imut sekarang. Haikal yang sudah datang menjemputnya pun tak mengedipkan matanya untuk memandang kekasihnya itu.

Perfect !

Lea yang dipandanginya merasa tidak enak.  Lalu, ia mendekati ke arah Haikal.

"Kal!" teriak Lea sambil menepukkan kedua tangannya di depan wajah Haikal. Haikal pun sontak mengerjap kaget.

"Ada yang aneh ya sama aku?" tanya Lea tidak PD.

Haikal menggeleng kuat. "Enggak, kamu malam ini is very very beautiful ," pujinya lalu tersenyum ke arah Lea.

Lea hanya tersenyum malu. Akhirnya, Lea masuk ke dalam mobil Haikal. Ya, dia berangkat terlebih dahulu. Ayah dan Bundanya akan menyusulnya nanti.

Setelah sampai di rumah Haikal, Lea merasa agak deg-degan. Karena baru pertama kali ini ia akan makan bersama dengan keluarganya.

"Kal," ucap gadis itu lirih.

Haikal pun menoleh ke arahnya. "Iya, kenapa sayang?"

"Aku takut."

Haikal tersenyum. "Gak perlu takut, ada aku," ucapnya lalu memberi uluran tangan pada Lea.

"Ayo!" ajak Haikal.

Lea pun dengan ragu menerima uluran tangan Haikal dan mereka berpegangan tangan. "Kamu itu orangnya PD, jadi gak pantes kalo takut gitu," ucap Haikal.

Lea pun hanya menghela nafasnya. "Bismillah," bacanya sambil memejamkan matanya sejenak.

Haikal yang melihat itu pun tidak henti-hentinya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya itu.

Lalu, mereka berdua pun masuk ke dalam. Terlihat mama Haikal yang menyambutnya dengan penuh senyuman.

"Assalamualaikum, Tante, Om," sapa Lea kemudian mencium tangan keduanya.

"Silakan masuk!" titah Fatma pada Lea. Dan Lea pun masuk ke dalam diikuti dengan Haikal di belakangnya. Jujur saja, jantung Lea kini sudah berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Waaa, ada tante tantikk pacalnya kak Ical,  Zeo kangen," ucap seorang anak kecil dengan bahasa khas anak seumurannya. Kira-kira berumur 6 tahun. Ya, itu adalah adik dari Haikal. Sebelumnya, Zeo memang sudah mengenal Lea, karena Lea yang sering bermain bersamanya ketika di rumah Haikal. Tapi, sudah beberapa minggu ini Lea jarang bermain dengannya.

Lea menyamaratakan tingginya dengan bocah itu. Lalu ia tersenyum ke arahnya. "Kak Lea juga kangen sama Zeo," Lea kemudian mencium kening Zeo.

"Kak, aku kemalen beli mobil balu tau, walnanya item sama melah. Mobilnya kelen banget, ada lemotnya semua," lapor Zeo kepada Lea.

"Oh ya? Zeo belinya sama siapa?" balas Lea.

"Sama kak Ical," jawab Zeo sambil menunjuk ke arah Haikal. Lea pun menoleh ke arahnya. Lalu, Haikal menghampiri mereka berdua.

"Ze, ngobrolnya nanti lagi ya. Kak Lea nya capek baru dateng, jadi biarin kak Lea duduk dulu," ucap Haikal kemudian mengusap puncak kepala adiknya.

Zeo pun hanya manggut-manggut. Kemudian, ia duduk di samping bundanya.

"Bunda sama Ayah kamu kapan datengnya?" tanya Andra kepada Lea.

Lea yang sudah duduk di tempatnya pun menoleh ke arah Andra. "Gak tau, Om. Kayaknya sebentar lagi nyampe kok," jawabnya lalu tersenyum.

My chocolate🍫 [THE END]Where stories live. Discover now