_my chocolate 30_

82 6 0
                                    

Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Jangan pernah mengambil keputusan disaat keadaanmu sedang menahan amarah. Menyesal itu pasti ada di kemudian hari.

------------____________-------------

Lea tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.

"Kamu mau?" Tanya Haikal dengan antusias.

Kemudian Lea menganggukkan kepalanya lagi. Itu artinya, dia mau menerimanya.

Dengan sigap, Haikal langsung memakaikan cincin di jari manis Lea. Begitu juga sebaliknya, Lea memakaikan cincin untuk Haikal.

"Mulai sekarang, aku akan egois. Kamu hanya milikku seutuhnya, gak boleh ada yang coba rebut kamu dari aku," ucap Haikal serius kepadanya.

"Ih, kamu lebay tau," jawab Lea sambil memukul pundak Haikal pelan.

"Kok lebay? Emangnya kamu mau cari cowok lain gitu?"

Lea membuang nafasnya. "Ya enggak, tapi bahasa kamu lebay, haha," ucapnya sambil tertawa.

Wajah Haikal seketika itu berubah masam.
" Iya emang aku gak bisa gombal. Aku gak bisa rangkai kata-kata yang bagus. Aku emang lebay. Yang penting itu semua aku lakuin biar kamu seneng."

Lea malah tertawa.

"Kok kamu malah ketawa sih?"

"Lagian kamu sih, aku bilang lebay aja baper. Payah kamu," jawab Lea yang masih tertawa.

"Tertawa aja terus, sepuasnya," ucap Haikal yang mukanya semakin cemberut.

"Ututu, pacar aku lagi pms ya? Makanya jadi gini," jawab Lea sambil mencubit pipi Haikal, dan itu terlihat seperti Haikal yang menjadi ceweknya.

🍩🍩🍩

"Lo gimana sih? Kasih rencana gak pernah berhasil, gagal terus. Lihat tuh, mereka malah tuker cincin gitu? Mana? Katanya Lo yakin dia sebentar lagi mau putusin Haikal? Gak ada hasilnya sama sekali!" omel seseorang kepada pria di hadapannya.

"Kok lo malah nyalahin gue si? Gue juga gak tau bakal kaya gini. Lo cari sendiri aja cara biar mereka putus, gak usah minta bantuan gue. Niat kerja sama, tapi lo gak pernah ngehargain rencana gue. Lo aja gak pernah mikir! Lo cuma mau enaknya doang, May! Dan lo juga mau ikutin rencana gue. Ngapain setelah gagal, lo malah nyalahin gue? Pikir dong!" jawab Candra yang sudah naik pitam.

Ya, mereka berdua adalah Candra dan Maya. Kini, mereka sedang berada di taman belakang rumah Lea. Mereka melihat adegan Haikal dan Lea tadi. Hal itu membuat Maya sangat marah pada Candra, karena rencana yang Candra buat, percuma tidak ada hasilnya.

Mereka selalu berusaha membuat hubungan Haikal dan Lea putus, entah apa alasan mereka melakukannya.

"Gue udah dateng ke dia, gue udah peluk dia. Gue udah pura-pura kalo gue ada  masalah sama keluarga gue, gue udah ngarang cerita supaya hati dia kesentuh dan baper sama cerita gue. Gue juga lihat Lea yang melihat gue lagi pelukan sama dia. Gue lihat ekspresi Lea, gue kira ini akan berhasil. Tapi hasilnya zonk! Gue bingung harus gimana lagi, Can?" ucap Maya yang sudah pasrah, karena dari dulu rencana yang ia buat selalu gagal.

"Gue juga bingung, May. Kenapa lo tiba-tiba dateng ke gue dan minta kerja sama buat ngancurin hubungan mereka? Yang gue tau lo sahabat dia. Kenapa lo nglakuin ini?" Balas Candra.

"Karena gue tau, lo suka sama Lea dari dulu. Gue tau, lo ingin mereka putus. Lo juga sahabat Haikal, Can. Dan kenapa lo juga mau nglakuin hal yang sama kaya gue? Bukankah jadinya kita sama?" jawab Maya.

My chocolate🍫 [THE END]Where stories live. Discover now