Bab 24. Kamu siapa?

177 11 1
                                    

Halo-Halo ...

Maafkan author yang telah membuat kalian menunggu!

Kini, Milka datang dengan Bab barunya ...

Jangan lupa Vote dan Coment yah! 

🌹Happy Reading🌹

***

Suara rintik hujan menemani Milka memandangi tubuh Raka yang terbaring lemas di atas brankar rumah sakit.

Seminggu sudah berlalu namun Raka tak kunjung sadar. Milka frustasi dibuatnya, ia bahkan sudah izin selama seminggu ini agar bisa menjaga Raka di rumah sakit.

"Kapan sih kamu sadarnya? Nggak capek apa tidur terus?" tanya Milka pada Raka.

Air matanya kembali menetes membuat sembab di matanya tak kunjung hilang. Milka sering kali mengajak Raka berbicara walaupun Raka tak pernah menjawabnya.

Cklek ...

"Makan dulu, Nak. kamu belum makan sejak kemarin," ucap seorang ibu paruh baya yang di ketahui bernama Nanda, ibu dari Raka.

"Milka belum laper, Mi." 

"Jangan gitu, Sayang, nanti kalo kamu malah ikutan sakit pasti Mami di marahin sama Raka," ucap Nanda mengelus pundak Milka lembut.

"Tapi, Mi. Milka masih mau jagain Raka disini," ujar Milka menatap Raka sendu.

Nanda tersenyum. "Iya, Sayang. kamu makannya disini, di samping Raka."

"Emang boleh, Mi?" tanya Milka mengalihkan pandangannya menatap Nanda.

Nanda tersenyum ramah. "Boleh dong, Mami udah bawain makanan kesukaan kamu sama Raka," ucap Nanda beralih mengambil rantang makanan yang tadi ia taruh di meja.

"Tuh, Raka nggak mau sadar sekarang aja apa? Mami bawain makanan kesukaan kita tauk," protes Milka pada Raka walaupun ia tahu protesnya tak akan di tanggapi oleh Raka.

Nanda melihat interaksi Milka pada Raka. Sejak Raka dinyatakan koma, gadis itulah yang terlihat lebih terpuruk dari dirinya, Nanda senang ternyata cinta Raka tidak bertepuk sebelah tangan. 

"Ini Sayang, makan dulu yah! Mami mau keluar sebentar," ucap Nanda mengecup kening Milka, gadis yang begitu dicintai oleh anaknya.

"Makasih, Mi. Milka menerima piring berisikan udang goreng tepung, ayam tereyaki dan salad sayur.

***

"Rak, kamu kapan sih sadarnya? nggak kangen apa sama aku? Respon dong, cewek cantik lagi ngomong nih, masa di kacangin sih," protes Milka bertubi-tubi. ia mencoba terlihat ceria walaupun dalam hatinya sangat hancur melihat lelaki yang dicintai terbaring lemas tak berdaya di depan matanya.

"Kamu nggak ikut Mama pulang, Sayang?" tanya Luna ibu Milka yang sejak beberapa jam yang lalu datang untung menjenguk Raka sekaligus bertemu dengan Nanda teman lamanya.

Milka menoleh dengan senyum tipis."Nggak Ma, Milka nggak mau nanti Raka sadar nggak ngeliat Milka disini, nanti dia ngambek sama Milka."

Ucapan yang terdengan mengejek Raka itu malah terdengar sangat menyedihkan di telinga Nanda dan Luna. 

"Ya udah, Mama pulang dulu, Sayang. Besok Mama kesini bawain kamu baju ganti," ucap Luna tersenyum pada anaknya.

"Okey, Ma. Hati-hati, Yah!" Milka kembali mengalihkan tatapannya pada Raka sembari sesekali mengelus kepala Raka.

"Cepet sadar ya, aku capek tau duduk terus, mending kalo duduknya di pelaminan ini duduk nungguin orang sakit," ucap Milka berharap Raka mendengar dan merespon dirinya. 

MILKA 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang