Part : 49

205K 15.6K 2.2K
                                    

22.20

Gavin baru saja keluar dari kamar mandi.
Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah sosok Kiara yang duduk ditepi tempat tidur sambil melamun.

Jika kalian pikir Kiara akan memakai lingerie pemberian Aldo, kalian salah. Nyatanya Kiara tetap memakan pakaian kesukaannya. Yaitu kaos lengan pendek setengah paha dengan celana pendek yang tertutup kaosnya.

Gavin duduk disebelah Kiara. Mengamati istrinya yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Ra" panggil Gavin.

Kiara tersentak lalu menoleh kearah Gavin sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Mikirin apa sih??" Tanya Gavin.

Kiara menghela nafasnya pelan lalu menggeleng.

"Kalo kamu mikirin malem pertama kita, tenang aja. Aku nggak akan maksa sebelum kamu minta" Gavin mengusap-usap rambut panjang Kiara yang masih sedikit basah, karena habis keramas.

Kiara kembali menoleh kearah Gavin sambil memajukan bibirnya.
Bukan wajah kesal yang Gavin lihat, melainkan wajah sedih.

Kiara bergerak dari posisinya lalu merebahkan kepalanya di paha Gavin.
Membenamkan wajahnya di perut sixpack laki-laki itu, dan memeluk pinggangnya erat.

Gavin yang tak paham dengan kondisi istrinya saat ini pun hanya menggerakkan tangannya untuk mengusap-usap kepala dan bahu Kiara.

10 menit berlalu..
Gavin merasakan kaos yang dipakainya basah, dan Kiara bergerak untuk menghapus air matanya dengan kaos yang Gavin kenakan.
Bukannya marah, Gavin justru bingung.

Malam pertama kok nangis ;(
Gue belum ngapa-ngapain anjiiirr ;v

"Kamu kenapa?" Gavin menarik wajah Kiara.

Kiara menolehkan wajahnya menjadi menatap ke arah Gavin. Kemudian bangkit dari posisi tidurnya lalu memeluk Gavin dan menyembunyikan wajahnya di bahu Gavin.

"Aku kangen-- sama Mamah-- papah-- hikss-- sama Marvin juga hiks" Ucapnya pelan.

"Harusnya hikss-- hari ini--- hari yang paling bahagia buat aku juga buat mereka. Hikss-- tapi rasanya kurang-- karena mereka sekarang udah nggak ada hikks"

Mendengar isak tangis Kiara, Gavin mendongakkan kepalanya agar air matanya tak ikut jatuh.

Gue ngetiknya aja sambil nangis.
Gimana yang di posisi Gavin ;v

Kalian bayangin aja lahh ada di posisi Kiara.

Gavin menganggukan kepalanya lalu mengeratkan pelukannya.

"Aku tau gimana rasanya jadi kamu. Tapi aku juga lebih sedih kalo kamu nangis gini. Kita kan udah bahas ini sejak pemakaman mereka, kamu harus ikhlas. Kalo kamu sedih, mereka juga sedih. Aku minta Kiara-nya Gavin balik lagi. Sedih boleh, tapi aku minta kamu jangan nangis terus"

"Iya" Balas Kiara pelan.

Gavin melonggarkan pelukannya lalu menarik wajah sang istri yang sudah banjir air mata.
Kedua jempolnya bergerak menghapus air mata Kiara.

"Tidur?" Tanya Gavin.

"Kamu nggak minta sekarang kan?" Cicit Kiara pelan.

"Minta apa?" Goda Gavin.

"Yaa--ya min--minta itu" Kiara menunduk sambil memilin-milin kaos Gavin yang basah karenanya.

"Apa sih? Yang jelas dong ngomongnya" Gavin menarik wajah Kiara agar menatapnya.

"Gausah pura-pura deh" Kiara menepis tangan Gavin yang bertengger di dagunya.

Gavin terkekeh lalu mengacak-acak gemas rambut Kiara.
"Kan aku udah bilang, aku nggak akan maksa kalo kamu nggak minta" Ucapnya.

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang