Misfortune And Grace [LK]✅

Misfortune And Grace Part 34

Lisa begitu terkejut mendengar kalimat Jungkook barusan. Semua orang juga tak kalah terkejut. “Jungkook? Ini aku. Kau tidak mengenalku?!” Lisa memekik. Dia berlari mendekati Jungkook, memegang tangan Jungkook yang tengah duduk di brankarnya usai mengubah posisinya tadi, guna melihat Lisa lebih jelas. “Kau tahu kan, siapa—”

“Jangan menyentuhku seenaknya!” Jungkook memekik seraya menepis tangan Lisa di tangannya membuat Lisa benar-benar terkejut dibuatnya.

“Jeon!” sentak Hyorin. Dia memegang kedua pundak Lisa yang masih terkejut di tempatnya. “Apa yang kau lakukan? Dia adalah kekasihmu. Bagaimana bisa kau melakukan ini padanya?”

Lisa bisa melihat, Jungkook melebarkan mata, begitu terkejut. “K-Kekasih?” tanya Jungkook tak percaya. Setelahnya, dia menatap Lisa dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Sebelum menatap wajah Lisa yang tengah tertegun di tempatnya.

Lisa merasa terluka melihatnya. Tatapan yang Jungkook berikan kepadanya begitu berbeda. Bukan tatapan kasih sayang yang selalu Jungkook berikan, tapi tatapan yang menunjukkan betapa herannya dia dan tampak begitu asing, dia juga tampak risih dengan kehadirannya. Ketakutan Lisa benar-benar terjadi. Jungkook benar-benar amnesia.

“Aku tak mengenalnya,” ujar Jungkook dingin. “Aku tidak akan membiarkan orang asing menyentuhku sembarangan. Jadi, jangan menyentuhku.”

“Jungkook!” Jennie akhirnya angkat suara. Dia yakin, Lisa sangat terluka sekarang. Mata Lisa sudah berkaca-kaca. “Bagaimana bisa kau tak mengingatnya? Dia selalu bersamamu setiap saat. Bersamamu! Dia bahkan sangat khawatir padamu. Jangan mempermainkannya seperti ini!” pekiknya kesal.

Jungkook sendiri mengerutkan kening. “Kau juga siapa? Kenapa mengaturku seperti itu?” tanya Jungkook, menatap asing ke arah Jennie dan Lisa bergantian. “Appa, Eomma, Taehyung, jangan biarkan mereka mendekatiku.”

“Jung!” Taehyung angkat bicara. Dia kemudian berdiri didepan Jennie. “Jennie bukan orang asing. Dia kekasihku!” ujar Taehyung dengan tatapan seriusnya.

Jungkook mengerutkan kening, menatap Jennie heran. Sebelum dia menatap Taehyung. “K-Kau—ah, aku mengingatnya, walau samar. Dia adalah penggemarmu kan? Jennie? Kau kan sangat membencinya. Lalu kenapa kau bersamanya? Berpacaran? Apa kau bercanda?”

“Jung—”

“Dan gadis ini juga.” Jungkook menyela ucapan Taehyung, memandang Lisa yang berdiri disampingnya dengan tatapan yang tak lepas darinya. “Dia teman Jennie kan? Lisa? Aku mengenalnya, tapi aku bahkan tak pernah mengobrol dengannya, jadi kami tidak dekat. Jadi, kenapa dia tiba-tiba memegang tanganku?”

Taehyung menghela napas kasar mendengarnya. Benar-benar terkejut dan tak habis pikir. Tak butuh waktu lama untuk menyadari jika Jungkook mengalami amnesia, namun tidak sepenuhnya amnesia. Yang jelas, dia tidak mengingat dirinya yang hampir menabrak Lisa, membuat kesepakatan, sampai akhirnya keduanya berpacaran karena saling mencintai. Bahkan Jungkook rela melindungi Lisa. Jungkook juga tak ingat, dirinya dan Jennie yang sempat bersitegang sampai akhirnya berpacaran.

Lisa sendiri rasanya seluruh tubuhnya melemas. Air matanya sudah tak bisa ditahannya lagi, dadanya rasanya begitu sesak. Dia hanya bisa mematung seraya menatap Jungkook yang bingung.

“Jung, kau tidak mengingatku?” Namjoon angkat bicara seraya menunjuk dirinya sendiri.

Jungkook memandangnya beberapa detik. “K-Kau teman Ibuku? Atau anak teman Ibuku? Sejak tadi, aku melihat banyak orang asing. Aku mengira, anak teman Ibuku,” celetuknya.

Harapan Lisa seketika hancur. Jika Jungkook tak mengenal Namjoon, tentu saja dia tak akan mengenal Jeongyeon. Lisa berharap semua ini hanya mimpinya buruknya yang paling terburuk.