Misfortune And Grace Part 11

1.9K 192 4
                                    

“Lisa! Aku pulang!”

Namjoon berteriak seraya memasuki rumahnya. Lisa yang awalnya tengah duduk disamping Jungkook, sontak melebarkan mata. Dia spontan memandang jam dan memang sudah waktunya Namjoon pulang. Dengan senyuman lebar, dia segera berdiri dan berlari ke lantai dasar, menemukan sosok Namjoon yang tengah berjalan masuk.

Oppa!” panggilnya seraya berlari dan langsung memeluk Namjoon.

Namjoon langsung membalasnya dengan senyuman tipis. “Bagaimana harimu?” tanyanya seraya mengecup puncak kepala Adiknya.

“Baik,” jawabnya. Kemudian melepaskan pelukan mereka, menatap Namjoon yang lebih tinggi membuatnya mendongak guna melihat wajah Kakaknya. “Oppa, hari ini Jungkook datang kemari,” ujarnya dengan kepala mendongak guna melihat Namjoon.

Namjoon mengangguk. “Lalu?”

“Dia sakit dan dia datang kemari. Tapi karena memaksakan diri, akhirnya dia pimgsan dan sekarang sedang tidur di kamarku.”

“Apa?!” Namjoon melebarkan matanya, terlihat jelas dia begitu terkejut bukan main. “Benarkah? Lalu sekarang, bagaimana keadaannya?” tanyanya langsung.

“Aku sudah membawanya ke kamarku. Aku sudah memberikannya bubur untuk minum obat juga, dia sekarang tertidur.” Lisa memberikan penjelasan yang sukses membuat Namjoon tampak lega. “Oppa,” panggilnya, beberapa detik kemudian sukses membuat Namjoon kembali memandangnya. “Dia akan menginap sehari, Oppa. Kebetulan Ibunya tidak akan pulang karena menginap di rumah temannya. Boleh kah, Oppa?” tanyanya dengan tatapan memohon.

Namjoon sendiri tersenyum tipis dan mengangguk. “Tentu saja boleh. Asalkan Jungkook tak masalah.”

Lisa lekas tersenyum lebar. Sebenarnya memang Sang Kakak tidak akan mempermasalahkan Jungkook disini. Jadi dia hanya mengangguk antusias. “Terima kasih, Oppa!” ujarnya seraya memeluk Namjoon itu erat. “Ingin kumasakkan sesuatu? Ramyeon misalnya?”

Namjoon menggeleng pelan. “Tidak. Lebih baik kau menjaga Jungkook saja, aku bisa membuatnya sendiri. Besok kan kau harus kuliah.”

Lisa terdiam sesaat mendengarnya. Sebenarnya dia ingin izin kepada Namjoon untuk tidak kuliah besok agar dia bisa menjaga Jungkook. Namun dia sebenarnya merasa agak takut untuk meminta izin. Tapi beberapa saat kemudian, dia menarik napasnya, berusaha untuk mengumpulkan keberaniannya dan membuka suara.

Oppa.”

“Hm?”

“Jungkook masih sakit dan besok tentu saja harus ada yang menjaganya. Oppa kan bekerja, apa aku boleh tidak masuk kuliah besok?” tanyanya, kemudian mengacungkan jari telunjuknya. “Hanya sekali, aku bersumpah!” tambahnya lagi dengan penuh penekanan di setiap kata.

Namjoon mengangkat sebelah alisnya. “Kau tidak ingin masuk besok?” tanyanya dan Lisa mengangguk. Namjoon menunjukkan raut wajah tak percaya. “Tapi kau bisa ketinggalan pelajaran. Besok aku izin saja atau—”

Oppa. Hanya sekali.” Lisa menyela Namjoon yang hendak berbicara. “Jungkook benar-benar butuh orang untuk menjaganya. Kau tidak mungkin kan meminta izin lagi? Kau baru saja masuk setelah tak masuk karena sakit. Ibunya pasti pulang sore, bagaimana kakau sampai terjadi sesuatu nantinya? Kumohon izinkan aku, Oppa. Hanya sekali,” bujuknya dengan tatapan memohon.

Namjoon semdiri menimbang-nimbang seraya menatap Adiknya yang menataonya dengan tatapan memohonnya. Tak lama, Namjoon menghela napasnya. Dia memang tidak memiliki pilihan lain, Lisa sudah menataonya seperti itu, hatinya luluh. Lagipula niat Lisa baik, dia ingin menjaga Jungkook, bukan ingin membolos. Tidak masuk sehari, tampaknya tidak masalah.

Misfortune And Grace [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang