Misfortune And Grace Part 31

1.3K 152 19
                                    

Satu persatu pukulan, Jungkook layangkan ke pria yang tadi hendak mencium Lisa. Jungkook tak bisa menahan amarahnya. Rasanya, amarahnya terus meledak-ledak, dan ketika pria ini menatapnya atau menatap Lisa, bahkan mengatakan hal yang tak masuk akal, emosi Jungkook tak dapat terkontrol lagi rasanya. Terlebih ketika kata 'Sayang' itu keluar dan dia melihat Lisa bergidik jijik sekaligus ngeri. Jungkook tidak bodoh untuk menyadari sesuatu jika pria ini mabuk. Ketika Jungkook memukulnya, Jungkook dapat mencium bau alkohol yang kuat dari tubuh pria itu.

Mereka bertiga sekarang ada di lantai 5, jadi cukup sepi. Jungkook awalnya mengajak Lisa kesini agar dapat bermesraan tanpa terganggu oleh siapapun. Tapi dia tak menyangka, akhirnya malah ada pria ini dan melakukan hal seperti itu.

“Kau mabuk, seharusnya pergi ke klub saja! Untuk apa disini? Kau juga berani melakukan itu pada Lisa!” kesal Jungkook seraya melepas kasar tangannya dari kemeja yang dikenakan pria itu. Menurutnya, sudah cukup dia memberikan pukulannya. Pria ini mabuk, tampaknya dia tak menyadari perbuatannya. Lisa juga sudah berkali-kali berucap, berusaha menghentikannya.

Tentang Lisa, Jungkook lekas menoleh ke arah Lisa yang tengah memandang pria itu. Walau Lisa berusaha tenang, Jungkook tahu Lisa tengah ketakutan, dan berusaha tenang. Mata Lisa tidak bisa berbohong.

“Lis.” Jungkook segera menghampiri Lisa, kemudian memeluk kekasihnya. Dia bisa merasakan Lisa yang terkejut sesaat. “Tenangkan dirimu. Aku tahu kau takut,” bisik Jungkook seraya mengelus rambut dan punggung Lisa.

Lisa sendiri mengigit bibirnya sejenak, sebelum tangannya naik dan membalas pelukan Jungkook. Dirinya memang takut. Tentu saja, dia ingat dirinya yang tadi dijambak dan dipaksa ingin dicium.

“Dia tak akan menyakitimu, jangan takut lagi,” ujar Jungkook berusaha menenangkan.

“Iya, Jung. Jangan memukulnya lagi, kita pergi saja darisini.”

Jungkook mengangguk. “Iya. Kita akan segera pergi.”

“Jungkook!” Lisa melepas pelukannya tiba-tiba membuat Jungkook terkejut. “Dia di belakangmu!” ujarnya membuat Jungkook menoleh, menemukan pria itu sudah berjalan ke arahnya dengan jalannya yang sudah sempoyongan. Jungkook lekas berdiri didepan Lisa, melindunginya dari pria ini. Tatapan tajamnya terus mengarah ke pria itu.

“Apa yang kau inginkan? Masih ingin kuhajar?” tanya Jungkook dingin dengan sebelah alisnya yang terangkat. Berusaha tetap tenang.

“Jung, kita pergi saja,” ujar Lisa seraya memegang pergelangan tangan Jungkook. Dia tak mau, Jungkook terlibat masalah lebih panjang nantinya.

“Kau tega.” Pria itu berucap dengan suara parau, kemudian menunjuk ke arah Lisa membuat Lisa dan Jungkook bersamaan terkejut sekaligus heran. “Kau tega menjadi kekasih orang lain. Padahal, aku sangat mencintaimu,” sambungnya sukses membuat Jungkook naik darah rasanya. Penggemar. Hanya itu yang ada di otak Jungkook.

Namun tidak dengan Lisa. Dia malah mengerutkan keningnya heran. Dia sama sekali tidak dekat dengan pria ini. Terlebih, pria ini adalah adik kelasnya. Lisa bukan tipe orang yang ingin dekat dengan adik kelas seperti itu, teman satu angkatan saja malas. Penggemar? Rasanya tak mungkin, dia saja tidak terlalu terkenal. Tapi, bisa juga. Akhirnya Lisa hanya memilih memegang lengan Jungkook semakin erat agar Jungkook tidak kembali memukul pria ini dibandingkan dia harus banyak berpikir karena pria itu.

“Cih. Kau penggemar kekasihku? Terlalu terobsesi?” tanya Jungkook. Kesal sekaligus mengejek.

“Kau tega, Iseul. Kau mengkhianatiku. Aku membencimu.”

Lisa dan Jungkook sontak terheran dan teesentak mendengarnya. Namun tak lama, Lisa menyadari sesuatu. “Dia mengira aku adalah kekasihnya, itu satu-satunya kemungkinan,” ujar Lisa, menyampaikan kesimpulannya.

Misfortune And Grace [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang