2. awal pts

422 223 106
                                    

🍁"cukup bodoh dengan memiliki mimpi hidup bersamamu, hasrat memilikimu, dan sebuah rasa yang sulit di gambarkan"🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁"cukup bodoh dengan memiliki mimpi hidup bersamamu, hasrat memilikimu, dan sebuah rasa yang sulit di gambarkan"🍁

-Riaurii_-

⚠⚠⚠

Hanya sekedar peringatan:)

Terkadang dalam cerita tak selalu positif, mungkin di part 1, 2 , dan seterusnya mungkin terdapat nilai negatif dan positif. Jadi pembaca di mohon untuk bijak dalam menyikapinya.
Terima kasih

🌵🌵🌵
MOHON MAAF, ADA BEBERAPA KOMENTAR YANG TELAH HILANG DIKARENAKAN ADANYA PERBAIKAN PADA CERITA INI.

Pagi hari itu adalah awal Vera menghadapi PTS (Penilaian tengah semester). Vera bersiap siap berangkat sekolah mengenakan kendaraan umum di jalan raya, untuk itu Vera harus meluangkan waktu 5 menit untuk bisa sampai di jalan raya. Hari itu Vera tampil beda seperti pada rambutnya yang di tata rapi, dasinya yang ia lingkarkan di leher manisnya begitu rapi dan menawan, tapi Vera berusahan agar dirinya dan penampilan barunya tidak begitu mencolok.

Sebelum berangkat sekolah, Vera tak lupa membereskan jadwal PTS besok dan mengecek segala keperluan yang harus di bawa, tentunya Vera tak butuh waktu lama untuk mempersiapkan itu semua. Setelah selesai mengecek Vera bergegas berangkat, Vera sengaja berangkat lebih awal karena ada beberapa hal mengenai materi PTS yang belum juga ia pahami walaupun ia sudah belajar semalaman, belum juga ia harus berjalan ke jalan raya untuk mencari transportasi umum.

🌵🌵🌵


Setelah perjuangan Vera mencari dan menunggu bus, akhirnya membuahkan hasil.

"ternyata gue bisa belajar juga dari menunggu bus yaitu belajar sabar dari arti menunggu," pikir Vera sejenak.

Beberapa menit berlalu, menunggu di dalam bus sampai pada akhirnya Vera telah sampai disekolahnya. Seperti yang biasa dilakukan penumpang setelah sampai ke tujuan adalah membayar tarif perjalanan. Hal itulah yang hendak Vera lakukan ketika Vera sampai di sekolahnya. Tanpa basa basi Vera langsung mengambil uang di sakunya dan alangkah terkejutnya Vera ketika uangnya tidak ada di saku karena Vera lupa membawa uang sakunya sendiri sebab Vera tergesa gesa berangkat ke sekolah. Dengan raut muka masih terkejut, Vera memberanikan diri mengatakan yang sejujurnya kepada supir bus, walaupun Vera harus menanggung malunya dan perasaan takut yang menjalari tubuhnya.

"maaf pak..., uang saya ketinggalan di rumah," ucap Vera dengan nada malu.

"gimana sih dek!" geram supir bus atas tingkah laku Vera.

"maaf pak" jawab Vera .

Di saat Vera kebingungan mencari jalan keluar dari masalah yang dibuatnya sendiri, tiba tiba ada seorang cowo mengenakan hoddy berwarna hijau daun yang sepertinya satu sekolah dengan Vera, cowo itu menghampiri Vera dan supir, kemudian cowo itu membayar tarif bus.

Sayap Mimpi [On Going]Where stories live. Discover now