8. teman makan teman

281 185 79
                                    

🍁kenapa sih, di hidup gue harus di pertemukan sama orang yang keliatanya sayang sama gue, tapi ujung ujung nya harus berakhir kaya gini, terus apa?, apa nantinya rafka akan sama seperti zian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁kenapa sih, di hidup gue harus di pertemukan sama orang yang keliatanya sayang sama gue, tapi ujung ujung nya harus berakhir kaya gini, terus apa?, apa nantinya rafka akan sama seperti zian."🍁

Riaurii_

🍩🍩🍩

Stopp....:), jangan lupa, klik vote biar authornya makin kreatif nih, buat bikin ceritanya(๑•́ ₃ •̀๑)

Happy reading🎉🎊😍📚📖

\(○^ω^○)/

🌻🌻🌻


**ruang kepala sekolah**

Rafka dan zian akhirnya di bawa ke ruang sekolah. Vera yang penasaran hanya bisa mengintip dari celah pintu.

"rafka, kali ini bapak benar benar kecewa untuk kedua kali nya dengan tingkah kamu." ucap bapak kepala sekolah yang sedang memandangi rafka.

"maaf pak." celetuk rafka sambil menundukan kepalanya.

"zian, kamu juga, kenapa kamu bisa berkelahi." tanya bapak kepala sekolah yang tatapanya beralih ke arah zian.

"saya nggak tau pak. Waktu itu saya lagi di kantin, tiba tiba rafka menyeret saya ke lapangan yang akhirnya kami berkelahi." jawab zian yang menatap ke arah pak guru.

"maksud lo apaan sih zian, mau mojokin gue hah?, lo yang salah tapi pura pura sok polos. Kenapa yah orang kaya dia bisa jadi sahabat gue." batin rafka sambil menatap ke arah zian.

Vera yang juga ikut ikutan kesal dengan ucapan zian yang akhirnya tanpa sengaja memukul pintu sebagai tempat pelampiasan nya.

"vera kamu sedang apa di situ." tanya sang bapak kepala sekolah sambil mengerutkan dahi nya.

"saya cuma kebetulan lewat pak." jawab vera.

"jangan bohong vera, kamu mencoba menguping yah. Sini kamu juga harus masuk ke ruangan bapak, karena kamu sudah bertindak kurang sopan." ucap bapak kepala sekolah yang pandangan nya masih terus mengintai vera.

"tapi pak......" celetuk vera yang ucapanya di potong oleh bapak kepala sekolah.

"udah nggak pake tapi tapi." ucap bapak kepala sekolah.

Vera hanya bisa pasrah dan akhirnya masuk kedalam ruangan bapak kepala sekolah untuk kedua kalinya.

"karena kalian bertiga sudah bikin ulah, bapak hukum kalian berdiri di tengah tengah lapangan, sekarang juga kalian pergi kelapangan." ucap bapak kepala sekolah.

"mampus gue, hari ini panas nya ngak bersahabat , mana gue nggak bawa topi lagi." batin vera sambil berjalan menuju lapangan.

**lapangan**

Sayap Mimpi [On Going]Where stories live. Discover now