Romantic Resort✔

Romantic Resort

❌Anttention❌

🔞Adults Contents

🚫Don't like, Don't Read

🚷Not For Children

HUNKAI

HAPPY READING

"Jarak umur kalian terlalu jauh, dia sudah memiliki anak, Jongin. Ibu tak setuju, jauhi dia."Putusnya membuat si tan mengigit bibirnya. Mereka terlibat pembicaraan alot cukup panjang sedangkan Sehun sudah undur diri sejak beberapa menit yang lalu.

"Ibu, aku juga tak lagi muda. Kadang kita harus menurunkan standar, kalau ibu terus-terusan berekspektasi tinggi aku takkan pernah menikah."Ucap Jongin menatap sang ibu. Syukurlah tak ada baku hantam tadi.

"Aku hanya ingin yang terbaik untuk putra ibu. Kau kira mudah mengurus anak? Apalagi itu bukan anakmu, ibu yang mengurusmu darah daging ibu sendiri saja tak mampu."Omelnya.

Sehun tak memberitahukan apapun mengenai statusnya ataupun pekerjaan sebenarnya secara mendetail. Dia hanya mengatakan dia seorang duda dua anak dan juga tua. Tentu saja Nyonya Kim otomatis merasa dia tak cocok bersama putranya. Jongin akan merugi jika tetap meneruskan hubungan mereka.

Atau jika Jongin mengatakannya, kalau dia presdir dan yang memiliki resort tempatnya berkerja juga seorang boss yang membuat musim panas sang ibu susah tidur karena mood Jongin. Maka hubungan mereka akan ditentang keras, kemungkinan terburuk ibunya akan mengajak Jongin pindah sejauh mungkin untuk memisahkan mereka.

"Ya, aku tahu. Anaknya seperti setan semua tapi cepat atau lambat jika aku menikah juga akan tetap memiliki anak kan? Kenapa ibu tak mencoba menerimanya saja? Ibu takkan menyesal."Ucap Jongin menyakinkan.

Entah kenapa justru sekarang Jongin yang begitu ngotot mempertahankan hubungan mereka. Padahal dia sendiri sebelumnya menentang hubungan mereka bahkan tak mengharapkan adanya pernikahan diantara mereka.

"Terserah padamu, ibu kecewa padamu Kim Jongin."Ucapnya.

"Ibu. Ayolah, kenapa kau begini hm? Walaupun dia kadang menyebalkan dia tetap memperhatikan putramu."Ucap Jongin menyekal lengan sang ibu agar tidak pergi.

"Kau masih tak mengerti juga, Kim! Berhenti bertemu dengannya atau hubungan kita berakhir saja."Ucapnya meninggikan suaranya membuat tubuh Jongin melemas.

Wanita itu menuju ke kamar menggebrak pintunya kasar bahkan mengunci pintunya memberi isyarat agar Jongin tak menganggunya. Sementara, si tan duduk kembali mengacak rambutnya.

Apa Jongin harus menuruti permintaan ibunya? Lagipula dia juga tak begitu menyukai Sehun, pria itu menyebalkan. Tapi ... kenapa rasa-rasanya dia yang kalah disini? Dia seharusnya membalaskan kebenciannya lebih dulu lalu mengecewakan pria itu. Rencanannya tak berjalan seperti perintah otaknya, hatinya memberontak. Sesuatu yang Jongin tak ketahui mengacaukan pikirannya.

"Sekarang apa Kim Jongin?"Gumam Jongin menyembunyikan wajahnya pada lipatan lengannya.

_______

Empat hari berlalu, Jongin tak masuk kerja selama itu. Pegawai lain berfikir jika tingkat kesabarannya sudah diambang batas tetapi Sehun berfikir lain. Si tan sedang gelisah beberapa waktu belakangan, dia bahkan tak berhasil menghubungi nomornya.