Chapter 6

1K 88 36
                                    

Jangan lupa vote dan komen dulu ya.

Selamat membaca❤️

****
"Lo udah sejak kapan pacaran sama Greta, Al? Gak pernah cerita lo sama kita," tanya Juna pada Alvaro.

"Hah? Pacaran?" Greta membulatkan matanya. Sedangkan Alvaro sedang menahan dirinya yang ingin tertawa.

"Iya, lo sama alvaro pacaran kan? Budek ya lo?" Sambar Arkan tiba-tiba dengan tatapan tajamnya.

"Kok lo ngegas? Santai dong tanyanya," Greta menatap kesal Arkan.

"Habisnya lo pake nanya kaya orang budek aja," jawab Arkan santai.

"Gue tadikan kaget jadinya refleks, lagian siapa juga yang pacaran," Greta tak habis fikir, dia dikira pacaran dengan Abangnya sendiri? Hey...Alvaro Abang kandungnya.

Alvaro menghentikan tawanya saat melihat perdebatan antara Arkan dan Greta.

"Udah woi! ini kenapa jadi kalian berdua yang bertengkar sih?" Tanya Alvaro menatap Arkan dan Greta bergantian.

"Dia duluan bang, dia yang bikin aku kesel," Greta menunjuk Arkan.

Bang? Abang? Tanya Arkan dalam hati.

"Emang siapa yang bilang gue pacaran sama Greta?" Tanya Alvaro pada teman-temannya.

"Semua orang juga tau lo tadi pagi dateng bareng Greta," Adit menatap Alvaro dan Greta .

"Lo juga barusan maen cium cium si Greta aja, namanya apalagi kalau bukan pacaran?" Sambung Bimo.

"Greta itu adik kandung gue, mana mungkin kita pacaran," Alvaro menjelaskan sambil tertawa melihat ekspresi terkejut temannya.

Semua teman-temannya langsung menganga tidak percaya. Kecuali Satya, yang sedari tadi diam tidak merespon dan hanya mendengarkan keributan teman-temannya, dia memang cowok paling dingin dan bermuka datar diantara ketujuh temannya itu, cowok itu tetap memasang wajah datarnya atas pengakuan Alvaro, karena ia memang sudah tahu dari awal bahwa Greta adalah adik Alvaro.

"Hah? Greta adik lo? Bukannya lo bilang adik lo gak ada disini?" Rendi bertanya, karena Alvaro pernah bercerita bahwa dia memang memiliki adik, tapi adiknya tinggal diluar negeri.

"Iya emang Greta baru balik dari Jerman, dia sekarang udah pindah lagi kesini."

"Lo kenapa gak bilang kalau punya adik cantik kaya Greta," Bimo tersenyum menatap Greta.

"Buat apa? Nanti malah lo kepoin adik gue,"

"Serius lo Greta adik lo? Berarti kalau gue sama Greta, nanti lo bakal jadi kakak ipar gue dong?" Adit bertanya heboh membuat Alvaro langsung menjitak kepalanya.

"Ogah gue punya adek ipar kaya lo,"

Sedangkan Arkan juga sempat terkejut saat mendengar saat Alvaro mengatakan bahwa Greta hanya adiknya. Ia langsung menatap Greta.

Greta yang merasa diperhatikan akhirnya mendongak dan langsung bertatapan dengan mata Arkan.

"Apa lo liat liat? Mau bilang gue budek lagi?" Greta tersenyum sinis.

"Emang lo budek," Arkan menatap datar Greta.

"Dasar cowok ngeselin bin nyebelin," cibir Greta yang langsung memakan makanannya.

Semua diatas meja sedang memakan makanannya yang kadang sambil tertawa karna lelucon Adit dan Bimo, sedangkan Greta, Dara dan Cika hanya makan dengan diam, kadang juga ikut tertawa dan tersenyum hanya sebagai respon.

Semua murid yang berada dikantin terutama murid cewek menatap iri pada Greta, Dara dan Cika yang bisa makan satu meja dengan ketujuh mos wanted sekolah.

GRETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang