Chapter 1

3.9K 184 110
                                    

"Lo tuh ternyata kayak ular, ya. Lo munafik, muka dua. Gue benci sama orang yang di depan sok baik, ternyata di belakang busuk. " Kilatan amarah terlihat jelas di mata cowok yang wajahnya sudah memerah karena emosinya sudah memuncak.

Di sisi lain, cewek yang sudah sangat berusaha menahan air mata di pelupuk matanya hanya menggeleng menahan sesak di dalam dadanya. Lidahnya terasa kelu. Ia tidak bisa mengeluarkan suara karena atensinya hanya berpusat pada wajah cowok di depannya yang tak pernah ia sangka akan mendengar perkataan menyakitkan dari mulut cowok itu.

"Ngomong! lo jangan selalu merasa jadi orang yang paling tersakiti, Greta!" Arkan mencengkram dagu Greta. Cowok itu entah kenapa saat ini tidak bisa mengendalikan dirinya. Ia tidak sadar bahwa telah menyakiti gadis itu.

Greta sudah merasa sangat muak selalu dituduh cowok itu. Dirinya sudah merasa malas jika harus menjelaskan dan membela dirinya yang tidak bersalah karena cowok itu tak mungkin percaya juga pada yang ia ucapkan, padahal memang itu benar adanya.

"Terserah apa kata lo, gue gak peduli. Lo bilang gue munafik kan? iya gue munafik, puas lo? sekarang bisa gak lo lepasin gue?" Ucap Greta lelah. Cewek itu menatap dalam manik mata Arkan. Tangannya mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Arkan pada dagunya yang sakit karena ulah cowok itu.

"Lo nyakitin dia." Bentak Arkan di depan wajah Greta dan jarinya menunjuk cewek di sampingnya yang daritadi hanya diam menyaksikan pertengkaran mereka berdua.

"Dan lo nyakitin gue." Tes. Pertahanannya runtuh. Air mata yang sudah ia paksa agar tidak keluar, akhirnya luruh melewati pipinya. Greta menangis.

*****

Kling.....

Kling.....

Kling.....

Alarm sudah berbunyi sangat nyaring entah untuk keberapa kalinya, tapi tak kunjung membuat gadis yang masih terlihat nyaman di dalam tidurnya itu bergerak, justru ia semakin mengeratkan selimut tebalnya.

"Ya ampun Greta bangun ini udah jam setengah 7, sayang," Arumi, Mama Greta segera membangunkan gadis itu.

"Greta cepet bangun ini kan hari pertama kamu masuk sekolah Gre, hari ini kamu MOS kan? Cepet bangun nanti kamu telat, Gre." ucap Arumi sambil mengguncang-guncang bahu Greta, susah sekali membangunkan gadis itu.

Hari ini adalah hari pertama gadis itu masuk sekolah dan menjadi siswi SMA yang harus mengikuti kegiatan MOS. Tapi sekarang sampai jam setengah 7 pun ia belum bangun dari tidurnya.

"Hooaammhh...Apa sih, Ma? Greta masih ngantuk," ucap gadis yang matanya masih terpejam.

"Kamu gak lupa kan sekarang kamu sekolah, Gre?" Tanya Arumi pada Greta.

"Hah? Sekarang jam berapa ma?" Tanya greta sambil mengucek-ngucek matanya.

"Sekarang udah jam setengah 7 lewat, cepet kamu siap-siap sekarang kamu MOS, kan? Mama turun dulu siapin sarapan buat kamu," Ingat Arumi pada Greta.

"Astagaaa? Mampus gue, kok bisa lupa sih," teriak Greta memukul jidatnya.

Greta segera memasuki kamar mandi hanya untuk mencuci muka. Tak mungkin sempat untuk mandi. Dipakainya seragam dengan cepat.

Gadis itu melihat penampilannya di cermin, kemudian hanya memoles wajahnya dengan bedak tipis dan memakai lip balm pada bibirnya yang sudah berwarna pink alami.

GRETAWhere stories live. Discover now