Chapter 4

1K 99 38
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya.

Selamat membaca❤️

***
"Perlu gue gendong lagi hari ini? Kayaknya sekarang kegiatan gue bertambah dengan terus gendong lo," Arkan menatap Greta dengan alis terangkat satu dan kedua tangan yang terlipat di dada.

"Nggak! Gue bisa sendiri," Greta mencoba bangun, walaupun sebenarnya kakinya masih sakit.

Greta sesekali melirik Arkan yang masih setia melihat usaha Greta untuk berdiri tanpa ada niat untuk membantunya.

"Bukannya bantuin gue bangun, malah cuma ngeliatin doang," cibir Greta dengan suara kecil, tapi Arkan masih bisa mendengar.

"Lo kalau mau minta tolong ya tinggal bilang, pasti gue bantuin lah, kalau diem mana gue tau,"

"Dasar cowok gak peka ya lo, masa lo yang udah liat gue susah buat bangun gak punya inisiatif sendiri buat bantuin gue,"

"Dasar cewek gengsian ya lo, emang apa susahnya lo tinggal ngomong minta tolong ke gue," balas Arkan yang meniru ucapan Greta.

"Tau ah males gue berantem sama lo," Greta langsung pergi meninggalkan Arkan.

Arkan mengangkat kedua ujung bibirnya dan menatap punggung Greta yang menjauh.

"Liatin aja teros mana sambil senyum-senyum sendiri lagi, kesambet lo?" Rendi menghampiri Arkan dan berdiri disamping cowok itu.

"Gue cuma heran kok ada cewek sok kuat kayak dia,"

"Bukannya lo suka cewek yang model dia, cewek kuat yang gak suka menye-menye?"

"Gue gak bilang dia kuat, tapi sok kuat,"

"Tapi lo tertarik kan sama dia? Cewek yang berani berantem sama lo padahal cewek-cewek lainnya pada jaim depan lo,"

"Nggak biasa aja gue, udah deh gue mau ke ruang Osis dulu,"

***
"Bel, lo tau ngga laporan buat Pak Widi ada di mana?" Tanya Arkan pada Bella, wakil ketua Osis SMA Pelita.

"Gue taruh di laci," jawab Bella

"Ya udah gue mau ngasih laporan ini."

"Eh tunggu Ar, gue mau nanya sama lo, kemarin gue liat lo bonceng cewek, siapa dia? Dia pake seragam peserta MOS?"

"Oh Greta, kemarin gue bantu dia yang keserempet motor terus gue anter pulang,"

"Oh gue kira cewek lo, secara kan lo gak pernah tuh boncengin cewek," goda Bella.

"Gak mungkinlah dia cewek gue, lo kan tau sendiri gimana gue sekarang,"

"Iya juga sih ya," Bella menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.

"Ya udah gue mau ke Pak Widi dulu," Arkan keluar dari ruang Osis.

Bel pulang sudah berbunyi, semua murid pun sudah banyak yang meninggalkan sekolah.

"Greta, lo mau bareng gak pulangnya?" Tanya Chika.

GRETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang