Chapter 14

830 55 21
                                    

GAISSS!!! Akhirnya aku memutuskan untuk update Chapter selanjutnya Greta!!!

MAAF BANGET YAA LAMA GA UPDATE HAMPIR MAU SETAHUNAN, KARENA APA YAAAAA, AKU KEK GAK ADA SEMANGAT GITU BUAT LANJUTIN TULISAN INI😣 NGERASA KEK GA ADA YANG SUKA TULISAN INI😌

Tapi, jujur aku suenneng banget karna ada baca komen reader aku yang minta aku buat update next Chapter Greta dan ada yang ngasi vote juga🥺 meskipun itu gak seberapa, bukan sesuatu yang WAH! tapi buat aku, itu sebuah apresiasi untuk aku dan karyaku yang ga seberapa ini! Meskipun hanya beberapa orang satu dua aja, tapi itu tetep berharga buat aku (berkaca-kaca), kayak mereka berarti bener bener suka sama tulisan yang aku buat🥺❤️ Terima kasih kalian!!! semoga terus support tulisan ini ya, dengan kasih aku feedback❤️❤️❤️

Selamat membaca❤️

***

"Entah telah menaruh rasa, atau hanya penasaran saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Entah telah menaruh rasa, atau hanya penasaran saja."

-Arkana Erlangga

****

Greta turun dari motor Arkan, lalu berjalan menghadap cowok itu. "Makasih, ya. Mau masuk dulu nggak?" Tanya Greta menunjuk pintu rumahnya.

"Gak usah, gue mau langsung pulang aja, udah malem. Lo juga biar langsung istirahat." Tolak Arkan, melihat jam tangan hitam yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya.

Greta hanya mengangguk. Ia juga merasakan badannya yang sudah pegal dan terasa lengket karena seharian ini dia belum mengganti seragam sekolahnya.

"Makasih, ya, Gre." Ucap Arkan tiba-tiba.

"Makasih buat hari ini, di rumah sakit." Lanjut Arkan.

Greta menatap Arkan, lalu mengangguk dan tersenyum tipis. Ia menjadi kembali teringat tentang keadaan Ibu dari kakak kelasnya itu.

"Kapan-kapan gue mau jenguk nyokap lo lagi, boleh, Kak?" Tanya Greta tanpa sadar.

"Lo gak lagi ngasihanin gue, kan? Kerena lo udah tau kondisi nyokap gue, dan cerita keluarga gue?" Ucap Arkan yang justru balik bertanya.

Salah satu alasan yang membuatnya tidak ingin ada seorang pun tau tentang kondisi keluarganya, kecuali sahabat terdekatnya adalah dia tidak ingin mendapat belas kasihan dari orang-orang karena masalah menyedihkan keluarganya.

Greta cepat-cepat mengeleng. Jujur, dirinya benar-benar tulus, bukan karena mengasihani cowok itu. "Nggak. Gue pure cuman pengen tau perkembangan kondisi tante aja, maaf kalo gitu," Greta merasa tidak enak, ia takut Arkan merasa tersinggung karena pertanyaanya. Padahal kebenarannya, entah kenapa dirinya memang ingin mengetahui perkembangan kondisi Mama Arkan bagaimana.

GRETAWhere stories live. Discover now