Chapter 15

853 55 15
                                    

HAIIII!!! MAAF BARU MUNCUL LAGI!!🤚😔
BIG LOVE BUAT YG VOTE dan KOMEN SURUH LANJUT PART SELANJUTNYA, AND YEAH INI KARENA KAMU AKU LANJUT PART NYA^^

Selalu dukung Author terus ya dengan cara vote dan komen sebanyak banyaknya biar cepet update lagi🤗

Selamat membaca❤️

***

Greta dan Arkan berjalan menuju aula untuk mengikuti pertemuan perdana osis bagi para anggota baru. Sekarang mereka sudah terlambat hampir 15 menit dari jadwal pertemuan yang ditentukan karena perkara mampir ke kantin dulu.

"Kak, nanti kalau kita telat gimana? Ih tapi ini kita udah molor 15 menit sih." Greta menunjukkan layar HPnya memperlihat kan jam saat ini.

"Ya udah, emang kenapa?" Tanya Arkan santai.

"Iya lo kan senior, mana mungkin di hukum. Paling juga nyampe sana gue yang di hukum gara-gara anggota baru aja udah telat." Greta menatap remeh Arkan.

Arkan terkekeh dan mengacak rambut Greta. "Mangkanya jangan suka telat, dari waktu MOS aja udah telat."

"Iya iya, maaf senior. Gak usah berantakin rambut gue juga, bisa gak?" Greta mencebik bibirnya dan merapihkan rambut yang sedikit berantakan karena ulah Arkan. Sedangkan cowok itu hanya tertawa.

Sesampainya di lantai dua, Arkan membuka pintu aula untuk memasuki ruangan yang sudah dipenuhi dengan anggota OSIS yang sebelumnya fokus pada pembicara di depan, namun sekarang semua mata mengalihkan pandangannya ke depan pintu yang terbuka.

Arkan berjalan masuk dan langsung bergabung dengan para OSIS angkatannya, sedangkan Greta juga akan menghampiri Chika dan Dara yang duduk di kursi bagian belakang. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar perintah Banu Ketua OSIS SMA Pelita yang menyuruhnya maju ke depan.

"Buat lo yang baru dateng, siapa nama lo? Maju ke depan sekarang." Menunjuk ke arah Greta berdiri.

Anjir. Batin Greta mengumpat.

Chika dan Dara melihat dengan prihatin sahabatnya yang entah akan di apakan karena datang terlambat di pertemuan OSIS hari ini.

Greta masih diam di tempatnya. Gadis itu sedikit melirik keberadaan Arkan yang malah duduk di antara para senior OSIS lainnya dengan sangat santai padahal bukan kah cowok itu juga datang terlambat seperti dirinya.

"Maju!" Tegas Banu dingin.

Bisa bisanya saat semua anggota baru OSIS lainnya sudah datang sejak tadi dan dirinya sudah berbicara panjang lebar di depan, tiba-tiba cewek itu dengan seenaknya baru datang dan akan duduk begitu saja. Tidak menghargai dirinya sebagai ketos.

"Lo budek? Di suruh maju tuh maju!" Kali ini bukan suara Banu, tapi salah satu senior OSIS cewek dengan rambut yg dikuncir menatap Greta dengan tajam ikut-ikutan memarahi dirinya.

Tidak ingin semakin membuat keributan dan juga hanya mempermalukan dirinya, gadis itu akhirnya berjalan maju berdiri di samping Banu dan menatap seluruh anggota OSIS lainnya yang saat ini sedang memperhatikan dirinya. Malu. Tapi Greta harus tetap sok cool. Kelem. Greta berusaha menenangkan dirinya.

"Lo cewek yang waktu hari pertama MOS juga telat kan? Dan sekarang jadi OSIS, baru hari pertama juga udah telat?" Banu memicingkan matanya menatap Greta. Inikah yang pantas menjadi OSIS?

"Iya, maaf. Gue ngaku salah karena udah telat." Greta juga tidak bisa menyangkal, karena memang dirinya yang salah sudah datang terlambat.

"Lo ga boleh duduk, berdiri sampai acara ini selesai dan nanti juga akan ada tugas tambahan dari gue sebagai hukuman lo." Tegas Banu pada Greta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GRETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang