💙 Happy Reading 💙
.
.
"Kamu pikir dengan maaf, semua bisa kembali seperti semula? Tidak. Semua tetap sama dan kamu nyaris membunuh anakku." Thomas membuang muka, seakan tak sudi menatap wajah Daniel.
Kata 'anakku' yang Thomas ucapkan seolah-olah bermakna jika dia hanya memiliki satu putra yaitu Mattew. Itu cukup melukai perasaan Daniel, tapi anak itu mencoba untuk tak menghiraukannya.
"Sekarang kamu pergi dari sini, pulang ke rumah dan jangan pernah kamu temui Mattew lagi!" titahnya tak mau dibantah.
"Tapi, Pa. Aku mau lihat keadaan Kak Mattew, kasih kesempatan aku sekali aja buat ketemu dia. Aku mau minta maaf," pinta Daniel dengan raut memohon. Karena sesungguhnya rasa bersalah kini tengah menyelimutinya.
"Tidak ada izin untuk kamu. Dan mulai sekarang, jauhi Mattew. Kamu cuma membawa bencana jika berada di dekatnya."
🍁🍁🍁
UNTUK BAB LENGKAPNYA ADA DI KARYAKARSA
Tinggal klik link di bio IM_Vha ^^
Salam
Vha
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE
Teen Fiction#teenfiction #sicklit #mentalhealth "Jika hidup adalah soal pilihan. Maka apakah mati bisa disebut keputusan?" - Daniel Immanuel Hidup bagi Daniel hanyalah mimpi buruk. Di mana saat mata terbuka, di situlah segala tuntutan untuk menjadi sempurna men...
