6. Felix Volta Darmawan

34.3K 2.6K 140
                                    

"Kenapa dari dua hari yang lalu kamu gak ada kasih kabar? Aku telpon juga gak kamu angkat." Tanya gadis itu yang saat ini berdiri tepat di depan pintu kamar yang Felix tempati.

"Biasalah, lagi ulangan, masih ada juga tugas yang belum selesai. Kamu nungguin ya?"

"Ya iya lah, tapi kamunya malah langsung pergi lagi."

"Sorry ya."

"Gak papa kok, kamu istirahat ya, besok siang aku ke sini lagi."

"Oke."

"Bye."

Dan Felix hanya membalasnya dengan anggukan.

Saat Sonya, gadis berambut pirang, bertubuh semampai dengan kulit exsotis itu sudah berada tepat di ujung koridor ia langsung menutup pintu kamaranya dan menjatuhkan kembali tubuhnya ke kasur.

Niatnya ingin bertanya di Grub squadnya  tentang pembelajaran yang sudah dilewatinya, mengingat hari ini adalah hari kamis yang mana terdapat dua mata pelajaran peminatan yaitu ekonomi dan sosiologi yang akan menjadi beban sekali jika dilewatkan, namun fokusnya langsung tertuju pada salah satu grub yang dibuat oleh pacar sahabatnya yaitu Sofiya.

"Putus lagi?"  benaknya. Biasanya grub itu ramai saat hubungan Sofiya dengan Bagus sedang renggang-renggangnya. Sofiya akan marah-marah dan mengadu kepada sahabatnya Bagus agar mereka  menasihatinya.

Betapa terkejutnya Felix saat membaca isi chat grub tersebut. Kata 'Lira' dan 'hamil' cukup membuatnya tersentak dan refleks menahan napasnya, ia sangat takut jika orang lain termasuk sahabat-sahabatnya mengetahui kebenaran tersebut.

Gak salah kok takut. Ia memang tidak  bersalah, tapi akibat dari ketidak sengajaan tersebut nyata, ada di dalam perut Lira. Maka dari itu, dia ingin sesuatu yang nyata itu pergi selamanya dengan cara aborsi. Dia tidak mau jika  semua orang yang akhirnya melihat anak dari ketidak sengajaannya itu berpikir 'kasihan, anak diluar nikah' 'kehadiran mu tidak pernah diinginkan' dan sebagainya. Intinya jika bayi itu ada, hidup dan tumbuh menjadi dewasa, maka peristiwa menghamili seorang gadis diluar nikah akan selalu terkenang juga.

Tanpa membaca ulang obrolan didalamnya, Felix langsung mencari nama Lira dan langsung menelponnya.

"Halo felix?" Suara gadis itu tampak ragu

"Halo?" 

"Ada apa Felix?"

Felix diam sebentar, matanya malah sibuk menyusuri langit-langit ruangan, saat suara Lira kembali terdengar ia langsung mematikannya. Entah mengapa kali ini, saat mendengar suara Lira, Felix tiba-tiba mematung, lidahnya kelu walau hanya mengucapkan kata 'lo kenapa, lo sakit' maka dari itu Felix memilih untuk mematikan begitu saja telponnya dan beralih ke pesan via chat.

 Entah mengapa kali ini, saat mendengar suara Lira, Felix tiba-tiba mematung, lidahnya kelu walau hanya mengucapkan kata 'lo kenapa, lo sakit' maka dari itu Felix memilih untuk mematikan begitu saja telponnya dan beralih ke pesan via chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teen Unplanned PregnancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang