[3.7] Perpisahan

32.9K 1.5K 373
                                    

[Wacci-Kirameki Ost. Shigatsu wa kimi no uso]

"Jawab saya Alvino?! Dimana Ana?! Dan apa benar yang dikatakan para pesiar berita itu?!" Suara lantang dan tegas milik Andar begitu menggelegar di setiao sudut rumah milik Alvino.

Tadi pagi, Adera pergi ke rumah menantunya untuk menjenguk cucunya. Namun yang ia dapat adalah rumah yang bagaikan kapal pecah. Wanita itu panik bukan main, saat kakinya melangkah menuju kamar cucunya ia melihat tv yang menyala dengan berita tentang Alvino yang pernah menghamili seorang wanita sebelum menikah.

Ia marah besar dan memberi tahu suaminya akan hal ini. Melihat Alvio yang baru saja keluar dari kamar putranya, Adera tak segan-segan menampar pipi Alvino.

Bertanya apa yang terjadi dan apakah semua itu benar, Alvino malah terdiam dengan mata sayu nya.

Kini kedua orang tua dan mertuanya tengah berkumpul di rumahnya. Meintrogasi dirinya. Mempertanyakan keberadaan istrinya dan juga anaknya.

"Vino!!! Kamu belum pernah bilang ini sebelumnya! Papa tidak pernah megajarkan kamu untuk berbuat sebejat ini!!" Kini Rio yang angkat suara.

"Aku salah pah!" Alvino terisak. Namun tidak membuat Andar iba melihatnya.

"Seharusnya kamu jujur lebih awal agar putri saya tidak tersakti!"

"Saya mencintainya!" Isak Alvino.

"Hanya cinta karena nafsu kan?" Andar melayangkan tinjunya pada Alvino.

Aisyah dan Adera terpekik tapi tidak dengan Rio. "Kenapa kamu mengkhianati putri saya?!"

Andar marah akan fakta tentang menantunya yang pernah menghamili seseorang. Terlebih Alvino tak mau bertanggung jawab. Ia tak tahu tentang dendam terpendam Alvino yang kini perlahan mulai menguap.

"Maafkan saya ..."

"Saya tak butuh maaf kamu!" Sarkas Andar.

"Saya tidak akan pernah mempertemukanmu dengan putri dan cucu saya!"

Alvino mendongak menatap mertuanya. "Saya mohon ... biarkan saya bertemu dengan mereka!"

Andar menggeleng. "Ini hukuman untuk kamu Al!" Ucapan  Rio menatap tajam putranya.

°°°

Regan menatap Alvino dengan iba. Enam bulan pasca kepergian Ana. Dan lima bulan pula reputasinya sebagai aktor kini hancur lebur. Andar yang mengetahui putrinya pergi langsung menghajar Alvino habis-habisan. Bahkan ia meminta Alvino untuk menceraikan Ana.

Tubuhnya tak terawat baik. Kucel dan kurus. Ada lingkaran hitam juga di bawah matanya. Bajunya lusuh tak di setrika dan senyuman dan wajah sombongnya hilang lenyap seketika.

"Maafin gue Vin, gue gak bisa bantu lo!" Gumam Regan.

Alvino sudah tak bisa bermain film lagi. Tak ada yang mau menandatangani kontrak bersamanya termasuk perusahaan Regan. Beruntung Alvino tengah hiatus dan tak memiliki kontrak apapun kecuali dengan perusahaan Regan, jadi biaya dendanya tak terlalu besar.

"Gue bego Gan!" Untuk yang ke sekian kalinya, Alvino meneguk vodka yang ada di hadapannya.

"Udah napa sih, kacau banget lo!" Tegur Regan menahan Alvino yang akan kembali meneguk minumannya.

"Terus gue harus gimana?!" Teriak Alvino frustasi.

"Kamu itu kayak gajah, aku gak suka! Pergi jauh-jauh!"

"Aku gak mau coklat dan aku gak suka coklat pemberian dari kamu dasar jelek!"

"Kamu itu jelek, ngaca dulu kalau mau jadi pacar aku!"

My Husband Is An Actor [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now