[2.1] Adinda dan Dirga

42.2K 1.9K 35
                                    

Alvino berdiri diambang pintu dengan rahang yang mengeras. Matanya menajam melihat sosok laki-laki yang ia pukul beberapa hari yang lalu itu tengah duduk bersama dua wanita yang tengah hamil.

Kaki jenjangnya melangkah lebar menghampiri lelaki seusianya itu.Ia menarik kerahnya dengan kasar lalu satu pukulan berhasil mendarat mulus pada rahang si pria membuatnya tersungkur pada lantai.

Dua wanita yang tak lain adalah Ana dan Adinda menatap Alvino dengan terkejut terpekik. Adinda segera menghampiri Dirga lalu membantunya berdiri.Sedangkan Ana menarik Alvino menjauh mencoba menenangkan suaminya.

"Mau apa lo kesini HAH?!" sentak Alvino.

Dirga meringis mengusap sudut bibirnya yang sedikit sobek dan berdarah. "Emang apa masalahnya buat lo?"

"Ya masalah anj*ng! Lo mau nyelakain Adinda lagi? jangan harap!"

Ana menahan lengan Alvino yang akan kembali menghajar wajah Dirga."Alvi udah!"

Alvino menatap Ana. Sorot matanya begitu tajam seolah leser yang akan keluar dari mata Alvino. "Lo biarin dia masuk? Gimana kalau dia nyulik elo? Gimana kalau dia ngapa-ngapain elo? Kenapa elo gak berfikir panjang dulu sih?!"

Ana memejamkan matanya saat Alvino membentak dirinya tepat di hadapan wajahnya.

"Dia gak salah! Lo kenapa sih jadi sensian gini kayak cewek datang bulan aja!" Dirga mencibir. Dirinya sudah duduk di sofa yang dibantu oleh Adinda.

"Gue tadi nanya sama elo! Ngapainlo kesini?"

"Bukan urusan lo!" sarkas Dirga.

"Itu urusan gue bangsat!"

"Terserah lo! Yang ayo pulang!"

Alvino mengerutkan keningnya. Katakan jika ia tak salah dengar jika tadi Dirga memanggil Adinda dengan sebutan 'yang'. Sebenarnya apa yang terjadi, dan mengapa Adinda begitu menurut pada Dirga saat lelaki itu menyeretnya ke luar tanpa sebuah paksaan atau raut wajah terpaksa?

Lama ia termenung hingga tak menyadari bahwa Dirga dan Adinda telah hilang dari hadapannya. Bahkan Ana yang sedari tadi memanggil namanya mulai menggeram kesal.

"Alvi ..."

Alvino trsentak. Ia menoleh pada Ana lalu menatap sekelilingnya yang hanya tinggal dirinya dan Ana yang tersisa di rumah tersebut.

"Dimana mereka?"

"Sudah pulang!"

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Aku akan pergi dari sini!" Adinda memecah keheningan. Ana menatap dengan raut terkejut.

"Mengapa?"

"Aku ... akan kembali bersama Dirga. Selama ini aku mematikan ponselku dan saat ku buka banyak pesan dari Dirga bahwa dirinya meminta maaf padaku!" Jelas Adinda.

"Kapan kamu akan pergi?"

"Sebentar lagi Dirga akan datang menjemputku!"

Tak lama kemudian, suara klakson mobil membuat keduanya menatap pinu utama yang tertutup. Lalu muncullah Dirga dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.

"Long time no see Anatasya Buditama!" sapa Dirga. Ana hanya tersenyum kikuk menanggapinya. Tanpa menunggu izin dari istri pemilik rumah, Dirga duduk di samping Adinda dan Ana yang berada di hadapannya.

"Perut lo udah besar juga ya?!" Ana mencibir dalam hati mendengar ucapan Dirga.

"Gini-gini juga bapaknya mau tanggung jawab!" seketika tawa Dirga pecah.

My Husband Is An Actor [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now