[0.1] Keputusan

88.9K 3.9K 164
                                    

Kenangan hanyalah sebuah angan dimasa lalu

"Jadi ... Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi!"

Suasana di ruang keluarga tepatnya di rumah pribadi Alvino sangat mencekam. Terlebih tatapan para orang tua yang seakan membunuh kedua tersangka.

"Tanya aja sama dia!" Alvino melirik Ana.

Ana yang merasa menjadi tersangka utama menggaruk belakang telinganya yang tak gatal. Ia bingung apa yang harus ia katakan. Untuk pertama kalinya semalam ia minum. Dan jika ia bilang pada ke dua orang tuanya bisa-bisa ia di kurung menjadi Rapunzell.

"Em itu ... Aku ... Engh ... Oh,semalam aku ketiduran di kantor. Saking ngantuknya aku kira rumah yang aku masukin rumah Bunda sama Ayah ..."

Oke Ana,persiapkan hati dan fisikmu. nampaknya para peintrogasi sedang mencari kebenaran dari mata Ana.

"Lo--"

"Nah,aku aku kira kamar Alvino itu kamarnya Asa!" potong Ana.

Adera Fasiska ibu Ana hanya menghela nafas. Ia tahu bahwa putrinya sedang membohonginya.

"Ak... "

"Tasya,sejak kapan kamu belajar berbohong?" tanya Andar Buditama-ayah Ana.

Ana tergagap,ia bingung harus menjawab apa. Ia terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Bukannya kamu udah berhenti kerja di prusahaan Gio?" tanya Adera.

Ana menundukan kepalanya. Memang ia hanyalah Anatasya Buditama gadis lugu tak pandai berbohong.

"Jadi?" Andar mengangkat sebelah halisnya menunggujawaban.

"Bilang aja yang sebenernya,ribet amat sih elo!" Alvino mencebik.

"Ta ... Tapi--"

"Kalau lo gak mau cerita,yaudah biar gue kasih tahu mereka gimana kita melewati malas panas--"

Ana menyela,"iya-iya! Tadi malam Ana mabuk diajak temen. Tadinya Ana mau ngiep di rumah Rena,tapi Ana lupa malah nyetop taksi di depan rumah Alvi. Dan kebetulan gerbangnya gak di kunci,jadi Ana langsung masuk aja ke sananya Ana lupa!"

Kini Rio yang beralih menatap putra semata wayangnya dengan tajam."Vino kenapa kamu gak kunci gerbang sama pintu ? Gimana kalau yang masuk itu maling? Untung yang masuk Ana,tapi parah juga ya sampai wartawan aja nerobos masuk." Rio menggelengkan kepalanya tak percaya dengan kelakuan Alvino.

Usut punya usut,keluarga Rio dulunya tinggal di rumah yang di tempati Alvino,namun mendiang ibu Aisyah meminta agar rumahnya di isi. Dan kebetulan jarak rumah ibu Aisya ke kantor dekat.

Namun,Alvino memilih tinggal di rumah dulunya. Entah alasan apa yang membuatnya bertahan di rumah mini malis namun mewah seorang diri.

"Terus,kenapa kamu tiba-tiba bilang Ana itu tunangan kamu?"

Mampus kau Alvino. Ia sendiripun tak tahu mengapa mengatakan hal tersebut.

"Kalau kamu gak nikah sama Ana,mungkin reputasimu sebagai Alvino Bagaskara akan menurun!"

Gak. Alvino tak akan membiarkan hal tersebut. Dari kecil,Alvino memimpikan menjadi seorang aktor. Ya aneh memang tapi nyata. Dan ia tak bisa dengan mudahnya menghancurkan usahanya selama ini.

My Husband Is An Actor [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now