The Bad Boy Returns

208 19 5
                                    

Kerumunan siswa pagi hari sudah memadati koridor kelas sepuluh, mereka sedang menyaksikan adegan yang sudah lama tidak terjadi belakangan ini. Seorang siswa jatuh tersungkur setelah tak sengaja menabrak bahu orang yang paling di takuti di sekolah.

"Bangun kau, pecundang!" bentakan itu terdengar dingin dan menggema. Tidak ada satu pun siswa yang berani membela si korban.

Suho dan Luhan baru saja sampai agak siang dari biasanya karena tertinggal bus. Dari kejauhan salah satu dari mereka nampak tidak asing dengan kerumuman itu. Ia menggenggam kedua tali tas punggungnya. Sementara Luhan berjalan cepat menuju keramaian itu.

"Habisi dia!" titah Sehun, tanpa rasa iba pada siswa yang bahkan bergidik ketakutan di bawah injakan kakinya.

"Sudah lama aku menantikan ini." kata Kai, ia mempersiapkan buku-buku jarinya untuk di hujani ke adik kelas ceroboh itu.

Jangan tanyakan soal guru atau ide untuk merekamnya, jika kalian tidak ingin berakhir seperti si korban. Hari-hari di sekolah secara resmi akan kembali seperti beberapa bulan lalu. Mencekam dan se antero sekolah di kuasai oleh Sehun and the gank.

Kai menarik tangannya dengan sekuat tenaga, sementara sebelah tangannya mencengkram kerah kemeja siswa itu.

"Jongin!" Sehun yang berjalan meninggalkan TKP seketika melirik dan melihat gadis bertubuh kecil meneriaki temannya. Namun, ia tidak ingin ambil pusing setelah tau gadis itu hanyalah orang yang tidak pernah membalas perasaan suka temannya.

Pemuda yang di sebutkan nama aslinya itu bersikap masa bodoh, ia kembali pada hal yang di rindukannya, yakni memukuli orang. Tapi, tangannya tertahan dan pipi kanannya malah mendapat tamparan pedas. Seluruh siswa seperti ingin gigit jari ketika melihat aksi nekad gadis itu.

"Sekarang Do Kyung Soo sudah jadi gadis nakal yah..." ejek Kris pada gadis yang baru saja berani menghina temannya.

Luhan membelah kerumunan ketika melihat Sehun yang berdiri sambil melipat kedua tangannya depan dada, ia yakin telah terjadi keributan.

Ia langsung membantu adik kelas itu berdiri, meskipun mendapat penolakan. "Nanti sunbaenim akan di pukuli." kata bocah itu lirih.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?!" tanya Luhan dengan marah.

Sehun membalikan tubuhnya dan melangkah pergi di ikuti Kris dan menyisakan tanda tanya bagi Luhan. Sementara Kyungsoo dan Kai saling melemparkan tatapan membunuh, pemuda yang baru saja di tampar itu pun menarik membawa si gadis pergi dengan paksa.

"Suho!!!!" panggil Luhan.

Suho masih dengan ketakutannya, terserah semua orang akan memanggilnya si pecundang atau apa pun ia tidak peduli. Karena sekarang dirinya benar-benar ketakutan. Kakinya gemetar dan mendadak tubuhnya di banjiri keringat dingin.

"Kita harus membawanya ke klinik." kata Luhan.

.

.

Kyungsoo menghentakkan tangannya, membuat Kai menoleh tajam. Mereka berhenti di depan tangga darurat. Ia sungguh tidak pernah takut pada Sehun dan kawan-kawan. Melihat Suho sering di rundung pun ia tidak tega, hanya saja melawan mereka sama saja dengan membuang-buang waktu. Tidak ada satu pun guru yang akan membela, mengadu pada orang tua pun percuma. Mereka terlalu berkuasa.

How dare you!Where stories live. Discover now