My Lifesaver Part II

177 16 4
                                    


Luhan memiringkan kepalanya, ia tampak mengira kemungkinan apa yang bisa membuatnya lari dari Sehun. Ia merasa sudah mengetahui hal terburuk yang dilakukan Sehun, seperti mem-bully Suho dulu. Semua tindakannya sebenarnya tidak termaafkan, hati Luhan tersentuh karena Suho mati-matian meyakinkannya soal Sehun yang aslinya baik hati. Suho memang terlalu bijaksana.

"Aku menyukaimu Luhan."

Satu kalimat yang membuat Luhan membeku, bertolak belakang dengan es krim di genggamannya. Sehun baru saja mengatakan kalimat ajaib yang dapat membuatnya terbang saat itu juga. Siapa sangka Sehun akan mengutarakannya secepat ini? 

"Aku sudah merasakannya saat pertama kali melihatmu. Meskipun kebersamaan kita ini baru sebentar, tapi, aku yakin dengan perasaanku." 

Luhan memang merasa belakangan ini memikirkan Sehun, tentu saja karena pemuda itu selalu bersikap manis padanya. Tidak seperti dulu yang terkenal kejam dan tak berhati nurani. Sehun masih terus memandangi Luhan yang sekarang pipinya bersemburat kemerahan. 

"Sekarang aku tidak akan memintamu untuk jadi pacarku. Kita bisa menjalaninya perlahan."

"Apa yang membuatmu menyukaiku?" akhirnya Luhan membuka suara.

Sehun merasa rasa sukanya pada Luhan tidak bisa di jabarkan dengan kata-kata. Begitu pertama kali melihat Luhan di kelas, perasaan itu muncul begitu saja. Setelah sekian lama ia merasa tidak memiliki cinta dalam hatinya. Jantungnya berdebar hebat ketika bersama Luhan, darahnya berdesir panas sehingga sentuhannya menjadi hangat, hanya saat bersama Luhan.

"Hanya dirimu. Aku tidak tau bagaimana cara untuk menjelaskannya." jawab Sehun. 

* * *

Chanyeol dan Baekhyun masih berada di dalam mobil ketika mereka sudah sampai di sebuah gedung agensi. Gadis itu tiba-tiba mengalihkan jalan menuju gedung bertingkat dengan gaya modern ini. Chanyeol tidak dapat membaca apa yang akan terjadi berikutnya. Baekhyun yang tadinya ingin datang pemotretan, tiba-tiba berubah pikiran. Mereka melihat ada banyak wartawan dan kerumunan penggemar. 

"Apa rencanamu berikutnya?" tanya Chanyeol, tangannya masih berda di stir. Mereka sudah berdiam disana kurang lebih lima belas menit tanpa suara.

Baekhyun menoleh dan matanya terlihat sayu. "Aku tidak tau. Kau ingin turun bersamaku?" 

Chanyeol tentu ingin melakukannya. Tapi, ia juga tau ini akan jadi skandal besar yang mempengaruhi karir mereka berdua. Chanyeol masa bodoh dengan dunia modeling. Namun, ia tidak bisa mengacuhkan masa depan karir Baekhyun. Gadis itu sedang sangat populer dan akan mengeluarkan album dalam waktu dekat. Para penggemarnya saja sudah sangat protektif terhadap Baekhyun yang baru mendengar kedekatan idolanya dengan seorang pria. 

Belum lagi saat di sekolah, ketika puluhan orang menyerukan nama 'Chanyeol' hanya untuk menghakiminya. Bukan keputusan yang mudah. Ia juga merasa tidak tega melihat gadis kesayangannya depresi seperti ini. 

"Kau yakin? Ini akan berpengaruh besar dalam karirmu." Chanyeol tak bisa menyembunyikan keresahannya. 

"Aku ingin seluruh dunia tau, aku ini remaja biasa yang juga memilik perasaan." jawab Baekhyun dengan mata yang berair. 

Chanyeol mengabulkannya, ia turun dari mobil, di ikuti Baekhyun yang langsung mengundang teriakan dari ratusan orang di depan sana. Mereka terus menyerukan nama Baekhyun dan Chanyeol. Khawatir dengan keadaan Baekhyun, ia menarik lengan gadis itu untuk membawanya segera masuk. Namun, yang terjadi malah, Baekhyun menarik tengkuk Chanyeol dan menciumnya di sana. Di hadapan semua orang. 

* * *

Suho sekarang berada di rumah Luhan, pemuda itu sumringah karena mendengar curhatan sahabatnya yang baru saja mendapatkan pernyataan suka. Berkali-kali Luhan mengatakan ia malu dan tidak tau harus bersikap bagaimana, sementara Suho terus memberikan gadis itu kepercayaan diri. 

How dare you!Where stories live. Discover now