TRY

344 29 3
                                    




Suho berjalan keluar dari kamar mandi sembari mengencangkan ikat pinggangnya. Ini sudah keberapa kalinya ia bolak balik ke kamar mandi, karena diajak minum soju semalaman dengan Luhan. Ya, gadis itu nampaknya mulai menemukan minuman kesukaannya. Tapi, percayalah kalau Suho sudah berusaha mengatakan bahwa tidak baik meminum soju terlalu banyak.

"Hei, King of Prom..."

Suho menoleh dan mendapati Luhan sedang berjalan kearahnya.

"Pulang nanti Sehun mengajakku makan bersama." kata Luhan.

"Gencar mengejarmu rupanya." goda Suho.

"Hanya makan siang saja... kebetulan pelajaran tambahan kan di batalkan." ujar Luhan sembari tersipu. "Oh ya, bagaimana dengan Baekhyun?"

"Baekhyun??" Suho langsung berpikir kalau Luhan mengharapkan ada status lebih antara dirinya dengan gadis tenar itu.

"Kau tahu pemuda tinggi dengan rambut agak ikal yang sangat mengkilap saat malam prom?"

"Semua tampak mengkilap."

"Maksudku Park Chan Yeol." kata Suho setelah menghela napasnya.

"Teman Sehun juga?" gadis itu tampak mencoba untuk mengingat-ingat.

"Ya... Dia yang lebih cocok untuk Baekhyun. Lagi pula gadis itu tidak serius denganku."

Luhan mengerutkan dahinya setelah mendengar penjelasan Suho barusan.

"Hei Luhan... Baekhyun itu gadis yang tenar, penggemarnya dimana-mana. Dia adalah IDOL. Sementara aku, pemuda sekolah menengah biasa yang hanya bisa belajar dan berusaha memiliki kehidupan normal. Lalu, lihat Chanyeol. Dia model pria terkenal dan menawan, seorang brand ambassador banyak produk."

Luhan membuat ekspresi tidak setuju dengan pernyataan Suho.

"Intinya mereka sama-sama seorang IDOL dan aku tidak. Jadi, kejadian sewaktu di Prom Night kemarin tidak ada apa-apanya."

"Aku baru tahu kalau Baekhyun dan Chanyeol punya hubungan. Tapi, sepertinya Chanyeol yang menyukai Baekhyun."



Suho ingin sekali mengiyakan.

***

"Tidak ada satu acara pun yang boleh kau batalkan!" kata seorang pria paruh baya sembari melihat tablet PC-nya.

"Ayolah hyung... kumohon di sepanjang karier-ku kan tidak pernah bolos dan berjalan lancar."

"Hari ini semua agenda-mu penting. Kau tidak bisa membatalkannya."

"Kalau begitu aku kabur saja."

"Seorang Park Chan Yeol ingin kabur? Aku berani bertaruh kalau di perempatan sana, kau akan kebingungan dan menelponku sembari mengemis pertolongan."

Pemuda itu cemberut.

'Aku ingin mengajakmu jalan sore ini. Itu pun jika kau sempat. Kebetulan jadwalku hari ini kosong.'

Begitulan petikan percakapannya tadi pagi dengan gadis yang selama ini di puja dalam hati.

'JIKA KAU SEMPAT'

Seperti pilihan antara pekerjaan atau wanita yang kau gilai selama ini.

"Baiklah, habis ini kita kemana lagi?" tanya Chanyeol melas.

***

Sehun tersenyum melihat Luhan berjalan kearahnya. Dari kejauhan ia dapat melihat gadis itu tersenyum. Manis.

"Maaf ya. Tadi, aku habis mengatur jadwal dengan Suho untuk belajar bersama besok." Pinta Luhan yang merasa tidak enak.

"Saat weekend? Rajin sekali." Kata Sehun.

How dare you!Onde as histórias ganham vida. Descobre agora