PLAYFUL LOVE | PCY

Ep-37

Sebelum membaca tolong di vote. Sambil berjalan koment dah yang banyak. Terakhir boleh di share juga yaa 💕 😊
.

Playful Love
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lyra membuka jendela kamarnya lebar - lebar. Menatap langit hitam yang mulai menurunkan rintiknya.

Setelah pembicaraannya dengan Chandra di atas rooftop, pria itu tidak mengatakan apapun lagi bahkan saat mengantarnya pulang tadi.

Tangan Lyra terulur, membiarkan tetes hujan mengenai telapak tangannya, melepas penat.

Detik berikutnya, Lyra beralih memegang tepian jendela di depannya, tangannya mengerat disana sampai buku - buku jarinya memutih.

Tak terasa setetes air mata sudah mengalir melewati pipinya.

"Gue cerita semuanya ke lo biar lo gak salah paham lagi. Sekarang tinggal keputusan lo, mau gak jadi pacar gue?"

"Gue— gue gak tau,"

"Lo udah kecewa banget sama gue ya Ra?"

Perkataan - perkataan Chandra tiba - tiba melintas dalam pikirannya.

Mengetahui Zura adalah cinta pertama Chandra membuatnya ragu untuk menerima pria itu.

'Apa gue ini cuma cadangan Chandra disaat Zura nolak dia?'

'Apa dia cuma jadiin gue pelarian?'

'Tapi gimana kalau dia emang udah bener - bener move on?'

Lyra terus bergelut dengan pikirannya, sampai suara dering telfon memecah lamunannya.

Dia menghapus cepat sisa air mata sialan itu, lalu mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Bibirnya mengembang saat mengetahui panggilan telfon itu berasal dari—

'Joya?'

Mungkin dia bisa berbagi cerita dengan gadis itu mengenai masalahnya sekarang.

"Hallo?"

"Ra?! Cepet turun!"

"Turun kemana?"

"Kebawah lah, kalau ke atas naik namanya," Decak Joya, lalu menghela napas. "Gue di depan rumah lo,"

Lyra mendekati jendela kamarnya, memastikan. Benar saja, disana Joya sudah berdiri bersandar pada mobilnya.

"Tunggu, gue ke sana sekarang,"

.
.

Lyra bergegas keluar rumah menggunakan payungnya walau rintik hujan tidak terlalu deras.

"Ra cepet masuk mobil gue, kita udah gak ada waktu!" Joya memasuki mobilnya lebih dulu, di ikuti Lyra yang melepar payungnya ke dasboard.

Lyra pikir Joya akan mengajaknya jalan - jalan, tapi melihat temannya itu mengemudikan mobil dengan kecepatan yang tak wajar, sontak membuatnya merasa tercekat.