Ep-5

146 32 12
                                    

Playful Love
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku tidak akan terjebak
.
.
.
.
.

"Jadi mulai sekarang, lo ada dibawah perlidungan gue," Jarak Chandra yang terlampau dekat, dengan tatapan tajamnya membuat kerja jantung Lyra tak karuan, gadis itu memalingkan wajahnya dan bersandar pada jok mobil, sepertinya dia akan pasrah saja.

"Titik koordinat udah gak kelacak,  kayanya kita berhasil ngecoh mereka," Ucap El.

Sudah sejak lama, El menempelkan GPS mikro pada ponsel beberapa anggota Phoenix dan itu sangat membantunya di saat seperti ini. Bodohnya, sampai detik ini pun mereka tidak menyadari hal itu.

"Ke arah markas Phoenix," Titah Chandra dengan suara barinton yang menggema.

"Ngapain ke markas mereka?" Tanya Lyra yang masih penasaran.

"Kita bakal ledakin markasnya,"

"Dengan remote ini," Ucap Chandra sambil menunjukkan pengendali bom jarak jauh yang sudah dibukanya dari bungusan koran tebal, sambil menyeringai. Hal itu membuat Lyra ternganga lebar.

'Jadi itu isinya remote?! Brengsek!mereka boongin gue!'

-----------------------------------------------------------

Chandra, Jeje, Daniel, El dan Lyra menatap markas Phoenix yang terlihat sepi, dapat diyakini Phoenix tidak ada di sana karena sibuk mencari mereka.

Chandra menyeringai, dia yakin puluhan motor balap Phoenix terparkir di sana, dengan meledakkannya dipastikan mereka akan bingung mencari motor pengganti, dan pahitnya mereka akan kalah karena tidak bisa hadir di acara balapan besok.

"El, lo turun sama Jeje. Gue sama Daniel jaga disini," Perintah mutlak Chandra keluar dengan mulusnya, dan dibalas anggukan pelan dari kedua pria itu, sebelum akhirnya turun dari mobil.

Dengan waspada El dan Jeje berjalan ke arah markas Phoenix, jaraknya cukup jauh dari tempat mobil mereka terparkir.

El memutus kabel sandi pintu masuk markas itu, lalu menyambungkannya pada tablet yang dia bawa, memasukkan sandi rumit disana, dan—

Ting

Pintu terbuka.

Mereka menyelinap masuk dengan hati - hati. Melihat cctv yang terpasang di beberapa sudut, dengan segera Jeje membidiknya menggunakan pistol yang dia bawa untuk menghilangkan barang bukti.

Jeje dan El menyusuri ruangan yang cukup luas itu, mereka menyeringai saat melihat puluhan motor balap yang terparkir rapi disana, dipastikan motor - motor itu sudah di setting sedemikian rupa untuk balapan besok dan terlihat ready.

Jeje membuka salah satu pintu yang dia yakini tempat brangkas bom itu berada dengan kunci yang berhasil dia curi kemarin. Dan benar saja, pintu itu terbuka.

Mereka melangkah masuk, dengan mudah El memecah sandi brangkas itu menggunakan beberapa digit angka yang sudah dia pecahkan kemarin dengan berbagai rumus matematika, fisika, biologi, sosiologi entah apalah itu Jeje sendiri tidak mengerti.

El memutus salah satu kabel bom yang belum diaktifakan itu, lalu dihubungkan pada tablet nya, dan mulai mengaktifkannya dengan berbagai koding yang sudah dia rumuskan juga.

PLAYFUL LOVE | PCYWhere stories live. Discover now