Tikungan 26

5.3K 944 227
                                    

Selamat Idulfitri 1441 H.

Vote dan komen untuk part yang lumayan panjang ini, yuk.
Makasih, ya.

Happy reading.
❤️

"Git ...."

"Apaan?"

Salju menghela napas lesu. Tubuhnya dibaringkan di tempat tidur. Ia melihat Gita yang awalnya main PUBG, langsung mematikan ponsel dan menatap Salju dengan penasaran.

"Gue peluk dia masa." Salju tahu ini tidak masuk akal untuk diceritakan, tapi Gita mengerti maksud ucapannya. Sebuah pelukan yang awalnya Salju melarang, justru dirinya yang kemarin mengumpankan.

"Lo mau peluk, cium, atau apa pun juga asal sama-sama mau mah bebas."

"Astaga!" Salju melempar bantal ke Gita yang langsung ditangkap. Cewek itu malah menjadikan bantalan kepalanya di meja.

"Candaaa. Peace." Gita nyengir tanpa rasa bersalah.

Salju menatap nyalang ke atap. Rasa nyaman itu bahkan masih terasa jika ia mengingat kejadian sore kemarin. Salju tidak bohong, memeluk dan dipeluk Surya ternyata nyaman banget. Kalau dipeluk pacar, Salju maklum jika merasakannya. Tapi ini Surya. Temannya dari kecil, yang mereka bahkan dulu sering mandi bersama. Bagaimana mungkin timbul rasa lebih dari 'sayang ke saudara'?

"Orang jatuh cinta pasti ngelewatin masa denial. Wajar. Nggak mungkin tiba-tiba lo sadar sesadar-sadarnya bahwa lo suka dia."

"Gue nggak cinta dia," serbu Salju segera.

"Tuh, kan." Gita terkikik. "Ya udah, sih, nanti juga sadar."

"Lo kok nggak ngasih gue saran?"

"Saran apaan, Sal? Tumben banget minta."

"Soalnya lo udah kayak pakar cinta sejak pacaran sama Dayat."

Gita tertawa. Ia melempar balik bantal ke Salju. "Gue lupa bilang makasih ke lo. Berkat anterin surat dokter lo ke jurusan, gue jadi kenal dia."

Salju mencibir. "Kalo gue udah nyaman, terus gimana dong."

"Ya itu kenapa orang jatuh cinta selalu nggak mengakui. Apalagi cewek. Takut udah nyaman, eh ternyata dia nggak punya perasaan."

Benar juga. Dulu saat dengan Rinto, laki-laki itu yang mengejarnya, sangat jelas dan gamblang. Jadi lama-lama ia juga luluh. Kalau sekarang, Salju bahkan tidak tahu apakah pelukan kemarin juga berpengaruh ke Surya. Semua akan mudah jika awalnya mereka bukan siapa-siapa, tapi persahabatan sudah telanjur terikat. Salju sangsi jika Surya punya rasa padanya. Batas antara perhatian sebagai sahabat dan lebih dari itu belum terlihat.

"Gue nggak akan ngasih saran lo harus gimana, takut malah nantinya salah langkah dan gue jadi merasa bersalah." Gita menatap Salju dengan serius. "Tapi lo bisa perhatiin gerak-geriknya ke lo. Mulailah peka dengan hal-hal kecil yang dia lakuin buat lo. Mungkin itu bisa bantu."

Peka? Salju pusing dengan kata itu. Surya bahkan mengatakan Salju adalah cewek paling tidak peka sedunia!

"Kalo pusing, istirahat aja, Sal. Lo tahu kata andalan gue kan? 'Nikmati'."

"Nikmatin terus sampai kebablasan."

Gita ngakak. "Lo bisa ngerem, gue tahu."

Mata Salju melebar. "Bukan kebablasan yang itu, Git, maksud gue. Takutnya udah nikmati aja dulu, malah akhirnya sakit hati."

SURYA & SALJUWhere stories live. Discover now