"Kamu kemana ha?, lama banget" ucap Queisha

"Aku masih tidur Qey" jawab Rayan, ia emosi pada Lucas

"Kesel" ucap Queisha ia berlalu menuju meja dimana ia menaro teh dan kembali pada Rayan yang duduk di sofa

"Nih minum" Queisha memberikan teh Rayan dan Rayan langsung meminumnya

"Qey dia tau dari mana rumah kamu disini?" tanya Rayan

"Aku gak tau Ray, mungkin dia nanya sama temen aku" jawab Queisha

"Aku siapin sarapan dulu"

"Ok" jawab Rayan

Rayan berjalan menuju taman di rumahnya dan membuka bajunya, hingga ia hanya menggunakan celana.

Rayan berbaring di kursi santai, dan memejamkan matanya. "Dia cari masalah, gue abisin" ucap Rayan

Setengah jam menunggu Queisha datang dan mencium pipi Rayan, membuat Rayan membuka matanya. "Udah jadi sarapannya, ayo makan" ajak Queisha

"Come on" Rayan memeluk pinggang Queisha posesif

"Ray jangan lupa bilang penjaga, kalau Lucas dateng lagi, jangan biarin masuk" ujar Queisha sambil menaruh guacamole yang sudah ia buat

"Iya, sayang" jawab Rayan mengelus tangan Queisha

Queisha mengisi piring Rayan dengan masakannya dan langsung duduk di hadapan Rayan.

"Ouh yah Qey, kamu gak keberatan kalau punya anak sekarang?" tanya Rayan membuat Queisha kaget

"Heum, k-kenapa emangnya?" tanya Queisha

"Aku rasa umur kita sudah cukup untuk punya anak" jawab Rayan

"Aku tau Ray, tapi aku heum terserah deh" ujar Queisha

"Hei aku nanya sayang" jawab Rayan ia mengelus pipi Queisha

"Iya aku paham"

"Aku mau aja hamil Ray, tinggal nunggu Tuhan kasih aja" ucap Queisha

"Serius?"

"Iya, aku ngak mau nunda Ray, cukup buat kamu nunggu buat bisa dapet hak kamu, ngak lagi aku buat nunggu buat punya anak" jelas Queisha membuat Rayan tersenyum, istrinya semakin dewasa

"Kita berdoa aja, semoga Tuhan secepatnya kasih kita anak" ujar Rayan

"I love you" ucap Queisha

"I love you to" jawab Rayan

-//----------------

Rayan dan Queisha sudah berada di kantor Rayan, hari ini jadwal Queisha kosong, jadi Queisha memilih untuk ikut Rayan ke kantor.

"Ray aku mau pesen makanan" ucap Queisha duduk di pangkuan Rayan

"Apa sayang?" tanya Rayan

"Kamu mau makan apa?" tanya Queisha

"Makan yang pedes Qey, tapi kamu mau apa?" Rayan menyembunyikan wajahnya di leher Queisha mengendusnya

"Geli" Queisha mendorong wajah Rayan

"Kangen kamu" Rayan tidak mau menjauh

Queisha hanya diam saat Rayan masih di lehernya "Heum apa yah?"

"Yang ada kuahnya pasti enak" ujar Rayan

"Iya apa?" tanya Queisha menarik rambut Rayan gemas

"Bakso enak nih"

My Perfect Husband Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt