Bab 18

1.5K 156 6
                                    

Ada yang kangen Aish sama Sam?

Gambar di atas foto Aish sama Sam waktu kecil. Cute ya?

****

Aish pikir dia tidak akan terpengaruh dengan ucapan Nadiva. Karena selama ini, ia hanya akan melakukan apa yang ingin ia lakukan, dan tidak akan melakukan apa yang tidak ingin ia lakukan. Tapi sepertinya, prinsip yang Aish elu-elukan tidak berlaku lagi, karena setelah bertemu dengan Nadiva malam itu, ia jadi gencar kursus masak dengan Bik Sus.

"Bik, gimana rasanya?"

Dengan harap-harap cemas, Aish menantikan sang Bibik yang tengah mencicipi sop ayam buatannya. Ia harap percobaannya kali ini lebih layak untuk dimakan, tidak seperti yang sudah-sudah.

"Lumayan kan Bik?" Dipandangnya wanita paruh baya itu penuh harap.

"Wah kali ini pas, Non."

"Yeay." Aish bertepuk tangan dengan heboh, bangga atas dirinya sendiri yang sudah lumayan bisa memasak makanan kesukaan Sam. Walau ia yakin masakan ini tak sebanding dengan masakan sang Mama mertua. Tapi setidaknya ia sudah mencoba dengan sungguh-sungguh.

"Bibik bantu tata di meja ya. Saya mau mandi trus siap-siap."

"Oke Non."

Aish meninggalkan dapur menuju kamar. Ia berencana menjemput Samudera, memberi kejutan kepada pria itu dan memberi tahu bahwa ia akhirnya bisa berurusan dengan dapur.

Heemm, bahkan aroma sop di dapur sana masih bisa tercium hingga ke kamar. Membuat Aish lebih bersemangat lagi menjemput sang suami.

****

Aish menunggu kemunculan Sam dengan gelisah. Ini aneh, sepatutnya dia bersikap biasa-biasa saja kan? Tapi entah kenapa tubuhnya memberi reaksi berbeda. Ia menarik nafas dan menghembuskan nya dengan frustasi berkali-kali, tapi hasilnya tetap sama. Ia gugup. Sungguh ini bukan Aishwa yang biasanya, dia merasa seperti orang lain.

"Duh. Gue kenapa sih? Santai dong."

Sudah berkali-kali juga ia mengingatkan diri, tapi tetap saja hasilnya tak berubah.

Hingga kemudian netranya menemukan sosok Sam yang berjalan gagah seorang diri.

Jantung Aish kian bertalu dengan cepat, sampai ia lupa untuk berkedip. Dirinya terlalu fokus pada Sam yang kali ini terlihat berkali-kali lipat lebih maskulin. Dada bidang yang tegap terbalut kemeja putih, lengan kokoh yang tersampir jas pilot kebanggaan nya, dan paling mencolok, kaca mata hitam yang bertengger indah di hidung bangir pria itu. Kemana mata nya selama ini hingga luput pada pesona Samudera.

Ingin rasanya Aish segera menghampiri Sam lalu membuat pria itu tersenyum akan kehadirannya.

Dan ya, hampir saja ia berlari cepat dengan senyum merekah kearah Sam sebelum melihat seorang wanita berhenti tepat di hadapan pria itu.

"Sayang. I miss you."

Sayang?

Langkahnya terhenti. Samar-samar ia bisa mendengar wanita yang sedang bergelayut manja di lengan Sam memanggil dengan sebutan sayang. Siapa wanita itu yang berani-beraninya kecentilan dengan sang Suami.

Ini tidak bisa dibiarkan. Aish harus melabrak wanita itu sekarang juga.

Ia sudah siap mengambil ancang-ancang untuk menyerang, kalau perlu mendorong wanita itu hingga terjungkang kebelakang.

Dinikahin Aja | CompletedWhere stories live. Discover now