Bab 13

1.7K 166 5
                                    


***

Aish menarik tangan Sam, menuntun pria itu ke kamar lalu mengunci pintu rapat-rapat. Keadaan saat ini sangat genting. Mereka harus melakukan sesuatu sebelum kedua Nyonya besar mempertanyakan barang-barang Sam yang ada di kamar tamu.

"Sekarang kita harus gimana?"

"Gue juga bingung," jawab Sam santai. Terlalu santai malah. Sangat tidak selaras. dengan perkataanya barusan

Berbeda dengan Aish yang sudah cemas, Sam justru terlihat biasa saja seperti tidak akan terjadi apa-apa pada mereka. Hal itu tentu saja membuat Aish ingin mengumpat. Semua pria selalu begini, apa-apa dibawa enteng. Panik sedikit kek.

"Lo kok santai-santai aja sih!"

"Ya gue harus gimana? Manjat batang tauge sambil joget joget gitu?"

"Ya gak gitu juga!"

"Suttt. Jangan kencang-kencang nanti para Mama denger dan nyangka kita lagi berteng.. Ha! Gue punya ide."

"Apa?"

Pria itu menyeringai. Perasaan Aish mulai tak enak. Jangan sampai Sam membuat situasi lebih buruk lagi seperti yang sudah-sudah.

"Apa idenya? Kasih tahu gak."

Dengan wajah misterius, Sam menyuruh Aish mendekat, lalu membisikan sesuatu ke telinga wanita itu.

"Jadi gini, gua akan bilang kalau kita itu lagi..."

"Aish! Sam!"

Yah terlambat. Agaknya Dahlia dan Ningsih sudah masuk ke kamar tamu. Kalau begini Aish hanya bisa mengikuti ide Sam. Semoga saja ide yang terlintas dibenak pria itu tidak menjerumuskan.

"Aish!"

"Iya Ma! Bentar."

Mau tak mau, meski belum siap Aish dan Sam beranjak keluar kamar. Sam melangkah lebih dulu, diikuti Aish yang berjalan takut-takut dibelakangnya.

"Kenapa Ma?"

"Tuh lihat."

Keduanya melirik koper hitam di salah satu sudut kamar tamu. Koper hitam milik Sam, yang belum sempat dibereskan oleh pria itu.

"Kenapa barang kamu ada dikamar tamu, Sam?"

Aish tetap saja meringis meski ia sudah menduga pertanyaan ini akan muncul dari mulut sang Mama. Ningsih kalau sudah ngamuk akan mengalahi macan betina yang sedang marah.

Duh, Aish jadi merasa durhaka.

"Ma. Sebenarnya... Sam sama Aish lagi bertengkar. Trus Aish nyuruh Sam tidur disini."

"Apa?"

"Tapi Sam maklum kok Ma. Aish kan emang suka bad mood."

Sebentar. Sepertinya ada yang salah disini. Kenapa Aish merasa ternistakan ya? Ia merasa dijadikan kambing hitam alias dijadikan tumbal oleh pria disampingnya ini.

"Benar Aish?"

"Eng... Enggak kok Ma."

Aish menyikut lengan Sam bermaksud meminta perlindungan. Ia tidak terima didzolimi seperti ini. Bisa-bisanya pria itu menjurumuskan dirinya hingga sang Mama kembali mengeluarkan api amarah.

"Dimana-mana penganten baru itu sweet- sweetan. Bukan bertengkar kayak gini. Kamu Aish," Ningsih menunjuk wajah sang putri dengan geram, "Gak baik ngusir suami dari kamar. Kamu mau jadi istri durhaka?"

Aish menggeleng cepat.

"Nah gak mau kan? Sekarang minta maaf sama Sam."

Dia mendadak cengo. Ini gimana ya maksudnya? Dirinya harus minta maaf sama Samudera anak Buk Dahlia gitu? Atas kesalahan yang tak pernah ia perbuat?

Dinikahin Aja | CompletedWhere stories live. Discover now