τριάντα δύο (tigapuluhdua)

2.3K 250 32
                                    

Eugenia’s POV

Pertemuan ini sangatlah tak direncanakan, ini begitu seperti… boom! Surprise!

Mataku dari tadi tak terlepas dari mata indahnya—yang baru kuketahui matanya berwarna hijau. Begitu juga dengan ia yang terus memandangi mataku. Sampai akhirnya ada suara yang memanggilku lewat microphone dan acara pandang-memandangku berakhir oleh suara itu.

“Eugenia! Ada seseorang yang ingin berbicara padamu, jadi cepat kau harus naik ke atas panggung!” seru Ashton dari atas panggung. Aku mengerutkan dahiku merasa bingung. Untuk apa aku ke atas panggung? Jika seseorang ingin berbicara padaku tinggal ia menghampiriku bukan menyuruhku ke atas panggung.

Uh-uhm Harry, aku ke sana dulu, ya…?”

“Ya, silakan, aku tak akan melarang,” jawabnya terkekeh.

Oke, aku tahu pertanyaanku itu sangatlah bodoh. Aku tersenyum kikuk kepadanya lalu perlahan berjalan ke atas panggung yang telah disambut oleh Ashton.

“Ada apa, sih?!” tanyaku pelan dengan nada risih, karena semua orang yang sedang berpesta kini semua melihat ke arahku.

“Ada seseorang yang ingin berbicara padamu, bodoh! Tunggu saja,” jawab Ashton yang dijawab oleh bisikkan.

“Kenapa harus di atas panggung sega—”

“Eugenia….” Mendengar ada yang memanggilku, pun aku membalikkan tubuhku dan langsung menemukan Luke yang kini menatapku dengan penuh rasa bersalah. Aku mengkerutkun dahiku.

“Luke? Apa?”

“A-aku, ingin meminta maaf kepadamu,” jawabnya, kini ia melihat kebawah, entahlah ia melihat apa, mungkin melihat semut yang sedang melewati sepatunya.

“Oh ayolah,” aku mengibaskan tanganku, “aku kan sudah memaafkanmu, santai saja,” lanjutku sambil terkekeh yang dipaksakan. Kalau boleh jujur sebenarnya aku belum sepenuhnya memaafkannya, entalah… aku merasa masih sakit hati atas perlakuannya terhadapku, dulu.

Ia langsung menggenggam kedua telapak tanganku, “Aku tahu Eugine, kau masih belum memaafkanku, kan? Aku sungguh menyesal atas perbuatanku saat itu, aku… aku merasa gila saat itu karena seorang gadis. Jadi please maafkan aku, aku janji aku tak akan pernah lagi berbuat seperti itu kepada semua perempuan, I’m promise.”

Aku menghembuskan nafas, melihat keseliling ruangan ini, dan mataku langsung tertuju ke arah Harry yang sedang fokus memperhatikan aku dan Luke di atas panggung ini. Sungguh aku tak tahu ekspesi apa yang Harry tampilkan saat ini.

You promise?”

Yes! I’m promise, jadi tolong maafkan aku,” jawabnya bersungguh-sungguh.

Aku tersenyum, “Baiklah, dengan setulus hatiku ini, aku memaafkanmu.”

Tiba-tiba Luke langsung meloncat kegirangan, aku melihat matanya yang memancarkan kebahagiaan. Sampai seperti itukah seorang lelaki yang meminta permintaan maaf kepada seorang perempuan?

Thank you, Eugenia!” serunya yang langsung memelukku erat.

Aku tertawa sambil memeluk Luke, “Kau berlebihan, yeah your welcome!”

**

Uhm Eugenia, maaf sebelumnya aku tahu aku baru mengenalmu tapi aku sangat penasaran dengan err—lelaki yang tadi bersamamu di atas panggung. Dia siapanya kau?”

“Tak apa Harr. Well, dia adalah mantan pacarku,” jawabku tersenyum sambil melanjutkan minum. Aku melihat dia mengangguk-anggukkan kepalanya sambil bergumam ‘oh’.

Hening, itu yang terjadi di antara kita berdua, padahal suasana di ruangan ini sungguh ramai, tapi tidak dengan aku.

Tiba-tiba Harry mengeluarkan suaranya, “Eugenia, bolehkah kita berfoto bersama? Yah mungkin ini untuk kenang-kenangan kita—err maksudku kenang-kenangan kau dan aku di sini,” ucapnya sambil menggaruk-garuk rambutnya. Sungguh ekspresi wajahnya sangat lucu, aku… aku jadi makin menyukainya—oh ralat, mencintainya.

“Dengan senang hati aku menerima ajakkan foto bersamamu.”

**

Ini sungguh malam yang sangat, aaa aku tak bisa mengatakannya dengan kata-kata.

Akhirnya aku dapat melihat langsung wajah Harry Styles itu, sungguh wajahnya sangat lebih tampan dari pada ekspektasiku.

Drrt… drrt…

Thomas: kau sungguh sangat cantik, Eugenia xx

Eugenia: eh? Kau melihatku?

Thomas: yaa… di pesta tadi

Eugenia: BENARKAH?! YAAMPUN THOM-THOM! KENAPA KAU TAK MENGHAMPIRIKU SIH? AKU KAN INGIN MELIHAT WAJAHMU!

Thomas: aku tidak menghampirimu karena di sana kau sedang bersama lelaki

Eugenia: tidak apa-apa thomassssssssssssss ahh kau ini :(

***

gaseperti biasanya gue minta vote dan comment, tapi sekarang gue mohon vote dan komennya please, karena banyak banget silent readers disini, duh gue sedih:'(

Radio Heart✈{h.s}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang