έντεκα (sebelas)

3.3K 280 36
                                    

gue dedikasiin buat @shwrnbaex12 lagiii soalnya tebakkan dia dichapt 7 bener wakwaw. 

enjoy xx

_____________________________

Sekarang aku sedang menyusuri lorong kampus ini seorang diri, memang dari awal aku selalu sendiri, tak usah kuceritakan juga kalian sudah tahu.

“Eugine! Eugine!” teriak seseorang semakin kesini semakin membesar suaranya, mungkin ia menghampiriku. “Eugine!”

Kubalikkan tubuhku dan menemukan manusia nerd. “Apa?” jawabku malas.

“Sekarang kau jadi kan akan mengerjakan tugas makalah bersama di rumahku?” tanyanya.

“Emm… ya.”

“Kalau begitu mari kita masuk bersama.” Dengan malas kulangkahkan kakiku bersamaan dengan manusia nerd satu ini, oh iya aku lupa kalau ia mempunyai nama, namanya adalah, ugh aku lupa.

“Namamu siapa? Aku lupa lagi dengan namamu.”

“Benarkah kau tak tahu namaku? Namaku adalah Sharon.”

“Oh ya, aku baru ingat sekarang.”

“Itu karena aku sudah memberi tahu namaku.”

_____________________________________________________

Sekarang adalah waktunya untuk pulang, tetapi sekarang aku harus mengerjakan tugas di rumah manusia nerd—Sharon. Sebenarnya aku malas sekali untuk mengerjakan tugas di rumahnya. Tapi, apa boleh buat.

“Eugine, kita pergi ke rumahku dengan bus kota, tak apa kan?”

“Aku membawa mobil, kok.”

“Emm, ya sud—”

“Eugine!” Mendengar ada yang memanggilku dari belakang aku pun langsung membalikkan badanku. Ku lihat Luke sedang berlari menghampiriku. Mau apa dia, tak cukupkah dia untuk mempermainkan aku?

“Apa?”

“Aku ingin berbicara denganmu.”

“Yasudah, ayo cepat bicara.”

“Tapi tak di sini. Starbucks bagaimana?”

“Maaf, aku tak bisa, aku harus mengerjakan  tugas bersama dia.” ucapku sambil melirik Sharon yang diam melihatku dan Luke.

“Kalau besok?”

“Entahlah, lihat besok saja,” jawabku seraya menarik tangan Sharon dan berjalan meninggalkan Luke.

________________________________________

“Eugine, yang tadi Luke mantanmu bukan?”

“Hm.”

“Ternyata jika dilihat dari dekat tampan juga.”

“Hm.”

“Memang tak salah jika ia idola di kampus kita.”

“Bisa tidak, sekali saja untuk tidak berceloteh tentang makhluk satu itu? Aku sedang pusing untuk mencari sumber makalah yang diberikan dosen itu. Jadi, bantu aku.”

“I—iya.”

“Sekarang jam berapa?”

“Jam setengah sembilan malam.”

“Woah, berapa lama aku berada di rumahmu? Aku harus cepat pulang, jadi aku akan lanjutkan tugas ini besok lagi. Bye, Sharon.”

Aku pun keluar dari rumah Sharon, tak lupa berpamitan dengan kedua orang tuanya. Jujur, kukira makhluk nerd itu pendiam ternyata… cerewetnya minta ampun.

Jangan sampai aku terlambat mendengar siaran Harry itu.

Kunyalakan radio yang berada di mobilku. Muncullah suara serak milik Harry.

Hi! Ketemu lagi sama gue. Apakah suara gue makin serak? Jika iya, itu karena gue lagi batuk. Apakah ada yang ingin mengucapkan get well soon buat gue?

“Get well soon, Harry,” gumamku sambil fokus terhadap jalanan.

__________________________________________________________

hayyy, gimana sama chapter ini? ngebosenin kagak? maapin yak kalau ngebosenin gue lagi badmood jadi gimana gituuuu.

dannnn maapin juga yak kalo misalnya gue gabisa update setiap hari kayak biasanya, you knowlah kuota modem gue udh abis dan ini juga pake hot spot hp gue><

liat mulmed, lulz

sooooo dont forget to leave vomment, and dont be a siders.

bhayyy *kecup satusatu para readers*

Radio Heart✈{h.s}Where stories live. Discover now