δεκαέξι (enambelas)

2.8K 246 37
                                    

Still Harry’s POV

Hari yang sungguh membosankan. Pulang dari kampus dan menerima banyak tugas dari para dosen gilaku. Disapa oleh para jalang kampus membutaku gila, sungguh mereka ini layaknya monster jika bertemu denganku, luka cakaran dari kuku-kuku panjangnya membekas di kedua lenganku. Oh ayolah pasti orang-orang yang melihatku akan menyangka jika aku ini mempunyai penyakit kulit, apa kata dunia lelaki setampan ini tetapi mempunyai penyakit kulit, jika aku seorang jalang kampus aku akan berkata, “eww”.

Hi, bro!”

“Hi.”

“Lo kayanya lagi badmood?”

“Itu lo tau, kan.”

Badmood gara-gara apa?”

“Gara-gara tugas gue yang numpuknya minta dimutilasi. Sama para pacar lo tuh yang nge-fans sama gue, mereka semua minta gue gaplok kali ya, pake acara nyakar-nyakar tangan gue segala lagi.”

What? Pacar? Perasaan, gue gak punya pacar…?”

“Pacar lo kan para jalang kampus.”

What the hell! Gue gak selera sama jalang-jalang yang kaya gitu.”

“Ah lo seleranya sama tante-tante, gue tau lah selera lo, Niall.”

“Gak salah tuh lo ngomong? Lo punya kaca gak?”

“Kaca? Buat?”

“Buat lo ngaca! Main ngatain orang padahal lo sendiri yang seleranya sama tante-tante.”

“Itu kan masa lalu gue kali, gak usah lo ungkit-ungkit. Ngedengernya aja sampai gue pengen poop.”

Poop aja sana di muka mantan lo.”

“Eh Niall, temenin gue ke strabucks, mau gak?”

“Asal bayarin gue.”

“Kebiasaan. Ya sudah cepat masuk mobil gue.”

___________________________________________

“Pesenin gue dong Niall.”

“Lo aja sendiri.”

“Ya udah gak bakal gue bayarin.”

“Eh—iya! Mau pesen apa lo?”

“Kaya biasa aja.”

Niall pun langsung memesan dan aku langsung mencari tempat duduk yang akan kududuki bersama Niall. Hanya ada satu meja yang tersisa di sini. Memang jam-jam saat inilah starbucks selalu ramai. Kebetulan tempat yang kosong itu adalah tempat favoritku jika aku datang ke starbucks ini.

Ku edarkan pandangan di sekitar starbucks, meneliti satu persatu para pengunjung di sini. Ini adalah kebiasaanku selalu memperhatikan orang-orang sekitar. Mataku langusng berhenti disatu arah, mataku mengarahkan kepada seorang perempuan yang sedang duduk sendirian sambil memegang ponselnya dengan raut wajah yang—kesal? Hey! Itu kan perempuan yang kemarin di toko buku itu?!

“Woy!”

Ugh, bisa tidak jika tak usah ngagetin gue?”

“Lo merhatiin siapa, sih? Kok mata lo sampe belotot gitu?”

“Lo pengen tau aja.”

“Terserah gue kali, mau tau atau nggak. Btw kenapa jadi gue yang bayar?”

“GUE.BAKAL.GANTIIN.”

________________________________________________________________

Sekarang aku akan siaran lagi, dan ditemani oleh sahabat idiotku yang bernama Niall Idiot Horan.

“Harr, di sekitaran sini ada minimarket tidak?”

“Ada.”

“Di?”

“Di sebrang, lo tadi gak liat, eh?”

“Nggak.”

“Buta.”

Niall pun meninggalkan aku untuk pergi ke minimarket, biar kutebak apa tujuan Niall untuk ke minimarket. Yap, membeli chips-chips dan coke untuk ia makan selagi menemaniku siaran.

Hi! Good night everybody! Ketemu lagi sama gue Harry Ganteng Styles yang siap untuk mendengarkan curhatan-curhatan lo semua. Sebelum sesi curhatan dimulai gue bakal kasih lagu dari mantan gue. Taylor Swift dengan Shake It Off!”

Berselang lagu diputar aku mengambil ponselku dan mengecek apabila ada pesan, dan ternyata memang ada pesan.

From: Gemma x

Lo gak usah beliin novel yang gue mau, gue udah beli.

To: Gemma x

Gue jamin pasti bukan lo yang belinya. Emang siapa yang beliin lo novel yg lo mau itu?

From: Gemma x

Ashton.

Anak idiot itu… kenapa ia bisa menemukan novelnya?

“Ya kembali lagi sama gue, gimana lagunya dari mantan gue? Enak kan? Iya kan? Harus jawab iya, awas kalo nggak! Okay, kedengerannya gue kaya yang maksa. So… cepat telepon ke 446221009845 untuk yang ingin curhat ke gue, gue ulang 446221009845.”

“HALO!”

“Hey halo! Kayanya lo antusias banget?”

“GUE.LAGI.SENENG.!”

“Oh okay, tapi sebutin dulu nama lo sama lo tinggal di mana.”

“GUE CALUM! GUE TINGGAL DI LONDON!”

“Kecilkan volume suaramu.”

“TIDAK BISA! AAA GUE SENENG BANGET!”

“Lo seneng kenapa sampai kaya gini?”

“GUE. SENENG. BISA. MOVE. ON. DARI. CEWEK. YANG. DULU. GUE. SUKA! INGAT TIDAK?!”

“Ooh, pacar sahabat lo itu kan?”

“IYA! YA SUDAH AKU HANYA INGIN BERCERITA SEPERTI ITU SAJA, BYE!!!”

Eh? Ada apa dengan manusia satu ini?

_____________________________________________________________________

ada niall tuh guys!!

calum lo sehat kan? jawab gue lum!!

Radio Heart✈{h.s}Where stories live. Discover now