είκοσι μία (duapuluhsatu)

2.6K 240 50
                                    

Aku melangkahkan kakiku menuju mobilku, sekarang sudah pukul 08.00 pm. Sebelum aku pergi ke stasiun radio, aku akan menuju restaurant. Untuk apa aku ke restaurant? Jawabannya adalah untuk menjemput Gemma.

Setelah sampai di tempat tujuan aku memberhentikan mobilku lalu segera memberi pesan kepada Gemma.

To: Gemma x

Kau dimana? Aku sdh di depan, cepat!

Setelah menunggu satu menit, ponselku pun bergetar menandakan ada pesan, pasti itu balasan dari Gemma.

From: Gemma x

Tunggu! Suruh siapa coba kau menjemputku?!

Membaca balasannya, aku hanya memutarkan bola mataku. Sebenarnya kenapa aku menjemputnya? Entahlah aku merasa tak mau jika Gemma diantarkan oleh Ashton.

Sebenarnya, kenapa aku merasa tak suka sekali dengan Ashton? Entahlah aku tak tahu. Aku selalu memandang tak suka dengan lelaki yang sedang dekat dengan Kakakku. Aneh. I know.

Dari dalam mobil, aku melihat Gemma dan Ashton sedang berjalan mendekati mobilku. Kulihat mereka sedang tertawa-tawa, entah sedang membicarakan apa, tapi sepertinya pembicaraan itu terlihat asik, terlihat dari raut wajah mereka berdua.

“Lama sekali!” tukasku kepada Gemma. Sebenarnya kalau boleh jujur ia tak datang lama, aku saja baru datang, kan.

“Apa? Lo bilang gue lama? Padahal baru aja beberapa menit lo ngirim gue sms, dan ini disebut lama? Oh, God. Kenapa aku harus memiliki adik seperti dia,” ucap Gemma sambil meremas rambutnya.

“Lebay lo. Cepetan masuk mobil, gue mau siaran. Dan lo Ash, lain kali kalau ngajak Kakak gue makan, lo harus ajak gue juga, bye!” ucapku kepada Ashton, setelah itu aku menutup kaca mobil. Aku melirik kesamping, Gemma sedang melambai-lambaikan tangan kepada Ashton sambil mengatakan “bye” tanpa suara dan Ashton pun juga begitu. Eh, seperti anak kecil saja.

Aku pun melajukan mobil dengan satu tancapan gas dengan sedikit kencang.

“HARRY!”

_____________________________________________________

Hi, guys! Kembali lagi dengan gue, Harry Styles. Sebelum curhatan dimulai gue bakal puterin lagu dari Maroon 5, Animals!”

Sambil menunggu musik itu habis, aku hanya memakan kripik, itu pun kripik milik Niall yang tertinggal di sini. Semoga saja Niall tak menanyakan kripiknya yang tertinggal.

Tiba-tiba ponselku bergetar.

From: Niall ma’buddy

Harry! Lo liat kripik gue yang ketinggalan di studio, gak? Gue ngerasa kayak ada yg ketinggalan gitu, tau aja kripik gue ketinggalan di studio.

Oh. My. God. Bocah itu! Baru saja aku memakannya, ternyata dia telah mengirim pesan menanyakan kripik itu! Apakah Niall mempunyai satu hati dengan makanan? Ia bagaikan Ibu, dan makanan adalah anaknya, yang jika ada sesuatu dengan anaknya, Ibunya pasti akan merasakan kejanggalan.

To: Niall ma’buddy

Gue gatau. Lagian di studio, gue gak liat ada bungkus makanan. Mungkin lo lupa kalau kripik itu udh dimakan sama lo, Niall.

From: Niall ma’buddy

Oh gitu, kayaknya gue udh makan kripik itu kali ya._.yaudah klogitu makasih bro udh ngingetin gue.

Dua kata untuk Niall saat ini;  Gampang Tertipu. Kenapa anak itu gampang sekali untuk dibohongi? Bagaimana jika ia diculik dengan modus diberi permen dan diajak berkeliling London, setelah itu ia dijual untuk menjadi budak. Oh tidak, dia adalah sahabat terbaikku dari kecil, aku tak mau berpisah dengannya.

“Okey, sekarang sesi curhat dimulai, silakan telepon ke 446221009845 gue bakal dengerin curhatan lo sampai berbusa kalau bisa, tapi sayangnya karena durasi kalian gak bisa curhat sampai berbusa, maafkan listener gue.”

“Halo….”

“Hay, halo! Siapa di mana?”

“Err, a—ku”

“HEY! KAU MRS. ANONYMOUS ITU KAN?!”

AKHIRNYA IA MENELEPON JUGA! AKU HARUS SEGERA MEMINTA MAAF KEPADANYA!

“Emm y—ya.”

“OH MY GOD AKHIRNYA KAU MENELEPON JUGA! SOAL KEMARIN AKU SUNGGUH MINTA MAAF, AKU TAK BERMAKSUD.”

Hell, kecilkan suaramu itu Harry!”

“Maaf!”

“Kau tak perlu minta maaf, Harr. Seharusnya aku yang meminta maaf kepadamu, maafkan aku telah menyentakmu.”

“Huh? Tidak, tidak, seharusnya aku yang meminta maaf bukan kau.”

“Tidak, kau tak perlu meminta maaf, sebenarnya apa yang kau ucapkan waktu itu benar sekali, Harr.”

“Maksudmu?”

“Jadi maksudku adalah, benar jika mantanku suka mempermainkan perempuan.”

“Apa kataku, pasti benar. Duh... kenapa kau menangis, sih? Kau tak perlu menangisi lelaki brengsek seperti itu.”

“Aku sudah berusaha menahan tangisan ini, Harr. Tapi aku tak bisa.”

“Redakan tangisanmu itu lalu ceritakan semua yang telah terjadi padamu sampai kau menangis seperti ini, kay?”

“Ja—jadi akhir-akhir ini aku dekat lagi dengannya, maka dari itu aku jarang curhat lagi kepadamu. Saat itu aku ke starbucks dengannya, lalu ia berkata kepadaku kalau ia masih mencintaiku, dari kata-katanya dan matanya aku bisa melihat jika ia memang benar masih mencintaiku. Namun aku salah, sebenarnya ia tak sungguh-sungguh mencintaiku.

Aku tahu itu saat kemarin aku pergi ke kedai sendirian, dan saat itu aku mendengar segerombolan lelaki tertawa-tawa di belakangku, aku pun mendengar percakapan para lelaki itu, dan ternyata mereka adalah mantanku dan teman-temannya. Aku mendengar mereka membicarakan kedekatanku dengannya, ternyata dari pengakuannya kepada teman-temannya kalau ia hanya sekedar modus saja, dia tak benar-benar mencintaiku dari pertama aku dan dia berpacaran.

Dia mengaku jika ia suka mempermainkan perempuan dengan cara memacarinya dan mendekati perempuan-perempuan. Dia lakukan semua itu karena lelah menunggu mantan terindahnya untuk pulang ke London. Aku tak menyangka dia lakukan itu semua kepada perempuan-perempuan hanya karena satu orang perempuan.”

He’s such a jerk boy! Aku baru pertama kali ini tahu ada lelaki yang seperti itu. Dunia akan kiamat! Oh my God!”

“Hahahaha….”

“Kenapa kau malah tertawa, eh?”

“Kau lucu.”

“Aww, thank you! By the way, jangan sekali lagi kau terbuai oleh omongan lelaki, kay?”

“Okay, captain!”

“Durasi sudah habis, jadi… bye!”

“Bye!”

See you!”

“See you too!”

“Jangan kangen.”

“Sudah, ah! Bye!”

Ia pun mematikan teleponnya sebelum ia mematikannya, aku mendengar jika ia tertawa kecil, cute.

________________________________________________

ouchh harry lo modus ewhhh.

btw yg pas harry bilang ke ashton kl mau ngajak si gemma makan harus ngajak dia, itu keknya harry modus biar dia makannya di bayarin si ashton deh._.

di chapter ini si harry modus mulu-__-

Radio Heart✈{h.s}Where stories live. Discover now