31

232 17 0
                                    

Ngobrol ya kalau nemu typo bertebaran :v

19.00.

Disisi lain, Della sedang tidur tengkurap dengan mata mendongak pada layar laptop nya, surel berisi undangan khusus ulang tahun Star Galaksi termpampang jelas di layar laptop berlogo apel tergigit itu.

Tangan nya terlipat di atas kasur lembut itu, kemudian merebahkan kepalanya di atas tangan nya sendiri, "Hmm, siapa yang bisa gue jadiin pasangan buat acara ini lusa?"

________________

Della berdiri termangu di ruang tamu saat melihat kedua cowok itu berdiri menunduk di depan kedua orang tua nya, Hanna yang juga sudah rapih dengan menggunakan gaun anggun tanpa lengan berwarna gold senada dengan nya menatap bingung pada kedua cowok itu.

Hari ini hari ulang tahun Star Galaksi di laksanan, acaranya di mulai dari pukul empat sore, hingga tengah malam nanti, atau mungkin hingga pagi, melanjutkan perayaan dengan teman-teman nya.

Orang tua Della pun sudah rapih dengan pakain pesta nya. Mengigat setiap orang tua murid di undang untuk mengikuti makan malam bersama, yeah, mengingat secara tidak langsung mereka adalah bank berjalan, pemberi donatur aktif bagi Star Galaksi.

"Apa yang lo lakuin di sini? " pertanyaan itu meluncur dari mulut Della tertuju pada Derrel, kehadiran Chiko di sini, tidak mengherankan baginya, ya mengingat Chiko memang dekat dengan nya sejak kecil, walaupun tidak ada pembicaraan langsung jika Chiko ingin menjemput nya, hal itu yang membuat nya cukup terkejut melihat batang hidung Chiko muncul di sini saat ini bersama si bastard Derrel.

Derrel menatap Della dengan tatapan menarik, seperti anak kecil yang melihat mainan baru dengan pandangan penuh binar.

Badan Derrel membungkuk untuk memberi salam pada Ranti dan Fahri, dengan sopan ia berucap,  "Om, Tante, Saya izin membawa anak Om Tante pergi ke pesta malam ini."

Ucapan itu santak membuat seluruh orang yang ada di sana terbelak kaget, kecuali orang tua Della tentu nya, karena mereka sudah tahu hal ini lebih dulu, sudah sejak dua hari yang lalu Derrel datang diam-diam untuk meminta izin pada mereka berdua.

Fahri tersenyum ramah, menepuk pundak Derrel sekali, sambil melenggang pergi lebih dulu menuju acara party dengan tangan menggandeng mesra Ranti, "Jangan anak Om baik-baik Derrel."

Derrel tersenyum puas, "Siap Om. "

Dengan langkah pasti Derrel berjalan ke arah Della, tatapan nya tak pernah lepas dari mata Della sedetik pun, hal itu membuat Della gugup seketika. Tidak bisa Della pungkiri jika pesona Derrel sangat besar. Wajah tampan tanpa cela nya sanggup membuat cewek puber di seluruh belahan bumi menengok dua kali jika melihat nya.

Della sempat terpesona saat Derrel menggenggam tangan nya dengan lembut, sebuah perasaan asing datang mengusik hatinya,

Apa ini! Bukankah gue membenci orang itu, Derrel Putra Airlangga.

Derrel menarik tangan Della membuat Della mau tidak mau mengikuti nya, apalagi dengan tatapan tajam namun terkesan lembut yang terus Derrel hujankan padanya, membuat ia menjadi lemah.

Hanna berdeham canggung, saat Della dan Derrel sudah menghilang dari pandangan nya, dengan langkah ragu ia berjalan menghampiri Chiko yang masih berdiri kaku di tempat nya, tangan nya menggandeng tangan Chiko dengan gerakan seringan bulu, tapi tak urung, hal itu tetap membuat Chiko terkejut,

"Apa lo keberatan dengan ini? " cicit Hanna pelan sambil menunduk menatap tangan nya yang menggandeng tangan Chiko, entah dapat keberanian dari mana ia hingga melakukan hal ini.

Chiko ikut mengarahkan pandangan nya, mengikuti arah pandang mata Hanna, ia tersenyum tipis, " Tidak. "

____________

Beragam mobil mewah silih berganti memadati area parkir Star Galaksi. Red Carpet menyambut dari depan pintu masuk beserta tiga cameramen yang mengabadikan tiap tamu yang datang. Tempat khusus untuk berphoto di atas Red Carpet juga sudah disiapkan khusus, layaknya seperti acara bergengsi di luar negri.

Derrel turun dengan percaya diri, tetap menggandeng tangan Della lembut, beberapa siswa Star Galaksi yang kebetulan datang bersamaan dengan nya gempar melihat kejadian itu. Bisikan sana sini mulai terdengar membuat Della menunduk tak nyaman.

Namun elusan itu begitu terasa jelas di punggung tangan nya, membuat ia terpaku seketika, tetapan matanya bertabrakan dengan mata Derrel yang begitu menghipnotis nya, seakan berbisik,  "Ada gue di sini."

Chiko yang pada akhirnya datang bersama Hanna di pesta itu tak urung memperhatikan punggung Della dan Derrel di depan nya dengan tatapan tak rela.

Setelah itu kepala Della mendongak dengan tatapan penuh percaya diri, ia berjalan dengan begitu anggun di samping Derrel, membuat beberapa orang sempat tidak mengenalinya.

Della menarik napas dalam saat seluruh orang yang sudah duduk di taman yang sudah di sulap begitu indah nya menjadi tempat makan bersama para siswa beserta orang tua menatap nya dengan penuh penasaran. Ralat, hanya siswa nya saja yang terus menghujam Della dengan tatapan penasaran, dan tak percaya. Apalagi tatapan tajam ingin membunuh yang di layangkan Yunita Cs pada Della.

"Apa-apan itu! " geram Yunita di tempat nya, gelas yang berada di genggaman nya ia genggam terlalu erat.

Mirelda memicingkan matanya, " Siapapun tolong bilang kalau gue salah liat. "

Tasya berdecak mendengar ucapan Mirelda," Lo itu ga buta kan! "

Sedangkan Keino, hanya menyandar di kursi nya sambil menyesap jus jeruk di tangan nya seakan itu bir, tampak menikmati kehebohan yang sedang terjadi. Mata Keino sudah melirik pada Yunita yang sudah tampak merah padam menahan amarah.

" Bagaimana jika kita melukai nya sedikit. " sebuah seringaian tajam muncul di bibir Yunita seusai ia mengucap kan kata itu membuat Keino bergidik ngeri di tempat nya.

🐧🐧🐧

To be continued ya guyss..

Jangan lupa vote and coment, oke.

Follow juga akun wattpad aku.

Plus Follow juga akun ig aku,
-@flo_minerva
@moudithadebria

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang