1

746 42 0
                                    

SMA Star Galaksi. Setidak nya di situ Della menempuh pendidikan, di tempat yang tidak semua murid bisa tempati, di tempat yang hanya bisa diisi oleh orang-orang yang mampu membuang uang dua puluh lima juta dalam satu semester.

Setidak nya Della tidak berasal dari keluarga tidak mampu yang mendapat beasiswa untuk sekolah di sekolah favorit sejagat, layaknya kisah drama telenovela yang sering tayang di tv.

Tapi sayang nya kisah Della sebelas dua belas, sama buruk nya dengan kisah itu.

"Lo kerjain nih semua presentasi gue!"

Itu suara Yunita.  Yunita Anggraini, teman dekat Derrel sejak kecil. Papa Yunita dan Papa Derrel merupakan rekan bisnis, digosipkan kabarnya harta mereka sama-sama tidak akan mampu habis sampai kapan pun.

Dan apa yang Della lakukan? Selain hanya mampu memandang sengit pada cewe dengan body bak gitar spanyol walaupun masih high school itu.

Tidak ada!

Ya!

Tidak ada!

Ya, Della hanya diam menerima, selain tatapan tajam yang tidak berefek apapun pada geng penindas itu, Della tidak bisa melakukan apa-apa.

Jangan katakan Della tidak cukup berani.

Tidak, kalian salah, Della cukup berani. Setidak nya ia pernah melawan mereka, sebelum mendapat ancaman akan terjadi nya pemutusan kontrak kerja Ayah nya dengan papa geng penindas itu. Sejak itu Della hanya bisa diam.

Orang tua Della memang bukan orang yang tidak mampu, setidak nya mereka masih mampu memberikan Della mobil Bugati di setiap tahun nya.

Tapi ya, tentu saja di atas rumput, padi, dan tikus, masih ada ular, dan elang bukan.

Dengan kata lain keluarga geng penindas itu jauh lebih kaya dari keluarga Della. Itulah kehidupan, pengaruh dari seleksi alam, juga mereka berotak picik yang hanya bisa menindas orang yang berada di bawah kendali mereka.

Derrel memandang Della dari ujung kelas dengan tatapan tajam, sampai saat Yunita sudah berada disamping nya pun tatapan Derrel tidak beralih sedikit pun.

"Derrel. "

Sudah lebih dari tiga kali panggilan Yunita diabaikan oleh Derrel.

" Derrel, lo liatin apa sih!"

Hingga akhirnya tatapan seluruh anak kelas beralih pada mereka. Derrel menatap Yunita dengan tatapan malas.

"Cempreng lo dari dulu ga ilang-ilang. " ucap Derrel dingin.

Yunita terkekeh santai, " Lo bakal kangen suara cempreng gue, kalau gue ga ada."

Derrel tersenyum tipis.

"Yun, katanya Chiko bakal balik dari Amsterdam minggu depan." kali ini Mirel yang bersuara.

Mirel salah satu penghuni geng dari Yunita. Ga usah di tanya seberapa kaya nya dia, karena member geng Derrel dan Yunita itu anak konglomerat semua, setidaknya kalau kalian penasaran keluarga Mirel punya 4 landasan pesawat pribadi di negara ini.

Yunita mengerling pada Derrel, "Bener Der?"

Derrel yang ditanya hanya mengangguk singkat, sambil memainkan ponsel nya.

"Wewwww oh my good. Itu berita bagus. " kali ini Tasya yang berteriak, member geng Yunita juga.

Keino, member geng Darrel ikut mengangguk-angguk  semangat, " Chiko juga bakal pindah ke Star Galaksi. "

Bertepatan dengan itu handphone berlogo apel tergigit milik Della berbunyi keras.

Tatapan Derren and the geng, beralih pada Della yang bergegas keluar dari kelas.

" Cih, begitu aja sombong. " ucap Yunita sarkas.

***

" Hallo Della. "

" Iko... "

" Iya, ini gue Iko. "

" Oh my God, lo apa kabar Ko? Long time not see. "

"..."

"Serius lo? "

"..."

"Jadi kapan lo balik? "

"..."

"Kabarin gue kalau udah nyampe indo ya. "

"..."

"See ya. "

🐧🐧🐧

To be continued ya guysss...

Next!
Next!
Next!
Next!

Jangan lupa vote and coment.

Follow juga akun wattpad aku please.

Follow akun ig aku juga
@flo_minerva
@moudithadebria

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Where stories live. Discover now