25

277 23 0
                                    


Ini belum aku edit ulang saat update, jadi ngobrol ya kalau nemu typo💞


Hanna memandang lekat-lekat cewek yang sedang memakan lahap mie ayam bakso di hadapan nya, di samping makok mie ayam itu terdapat satu lagi mangkok es campur yang es nya sudah di parut hingga membumbung membentuk gunung, bertabur sirup manis berwarna pink, yang jika di aduk es halus itu, kita akan menemukan agar - agar, dan berbagai macam jenis buah di dalam nya.

"Del, lo ga kesambet kan. "

Yang di tanya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, mulut nya masih sibuk mengunyah mie ayam yang terasa nikmat di lidah. Sudah seminggu lebih Della tidak memakan makanan seperti ini, Ranti tidak akan membiarkan nya menelan makanan seperti ini, pasti mama nya akan selalu mengomel dengan kata khas nya,

Sembarangan kalau nelen, ga bagus  buat kesehatan,

Untuk kemudian membuang makanan yang sedang ia makan di tempat sampah. Sayang kan, lumayan bisa untuk mengeyangkan cacing di perut nya selama beberapa jam.

Elusan lembut di kepala nya membuat nya mendongak sesaat, Chiko yang baru saja datang tersenyum manis, "Pelan-pelan makan nya Del, nanti keselek."

"Gue masih terheran-heran dengan keajaiban Della tiba-tiba muncul di sini udah kayak jin tomang. " Hanna bertopang dagu menatap Della, mulut nya sudah mulai banyak bicara, setelah semua orang sempat menganggap nya gagu karena irit bicara.

" Gue baru kena hidayah. "

Hanna melongo, kemudian terbahak-bahak, membuat Della menatap nya heran.

Setelah selesai menghabiskan mie ayam favorit nya, beserta es campur kesukaan nya, Della menenglengkan kepala nya pada Chiko, membuat Chiko mengangkat kedua alis nya tanda bertanya.

"Hmm, Iko, kenapa gue takut sama petir? "

Untuk sesaat Chiko termenung mendengar pertanyaan Della, apa hal itu perlu dibicarakan? Chiko menatap Della yang masih memandangnya lekat, menunggu jawaban darinya. Baru saja ia ingin menyahut, interupsi dari Derrel mengalihkan segala nya.

" Hi sweety.. " dengan santai Darrel duduk di hadapan Della, dan meminum es campur milik nya dengan leluasa,

Mata Della melotot sempurna, bukan hanya Della saja, melainkan semua anak yang kebetulan berada di kafetaria, memperhatikan interaksi mereka dari awal, terlebih lagi perlu di garis bawahi, Yunita cs yang sejak tadi berada di belakang Derrel.

Mulut Keino sudah menganga, tidak percaya dengan pemandangan yang ada di depan nya, "I-itu bukan nya ciuman secara tidak langsung ya?"

Ucapan Keino membuat Yunita sontak memelototi nya, walaupun cewek itu masih berada dalam bungkam, tidak tahu kalau menit kedepan nya.

Tangan Derrel dengan santai mengelus kepala Della lembut,  "Wajar kan dilakuin orang yang pacaran."

"Apa maksud lo Derrel. " aksen suara Chiko jelas sekali menyimpan rasa tidak suka.

Derrel memasang wajah seakan terluka saat memandang Della, " Kita itu pacaran kan sayang, jahat deh, ga ngakuin. "

Dengan kesal Della segera menarik tangan Derrel untuk menjauh dari sana, meninggalkan arena kafetaria yang mendadak hening sejak kedatangan cowok itu. Menyebalkan.

" Lo tuh bisa ga sih, sehari aja ga ganggu hidup gue. "

" Ga bisa. " Derrel mengedikan bahu nya acuh.

" Argghhhh, ngeselin. " Della menghentakan kaki nya meninggalkan Derrel yang terus tersenyum seperti orang bodoh.

Byuuuuuurrrr......

Baru saja ia bisa menghela napas pergi dari Derrel, sekarang ia harus kembali mengeram saat menemukan tubuh nya basah kuyup di depan pintu kelasnya. Kepala Della otomatis mendongak pada palang pintu yang terdapat ember kecil yang isinya sudah tumpah ruah mengguyur dirinya, tuas tali terhubung di atas ember itu, Della mengikuti panjang nya tali itu hingga berujung pada jari lentik dengan kuku berwarna merah menyalah.

"Ups, sorry, gue ga sengaja. " suara cekikikan terdengar seusai Yunita bicara dengan nada angkuh.

Della berderap perlahan ke arah Yunita. Dagu nya mendongak angkuh, dengan mata memicing tajam menatap Yunita, Mirelda dan Tasya yang ada di sebelah Yunita menatap waspada pada Della, Della yang ada di depan mereka seperti orang yang berbeda.

Dengan santai Della mengambil gelas minuman berisi cappucino di atas meja, menumpahkan nya tepat di atas kepala Yunita.

"Ups, sorry, gue ga sengaja. " ucap Della sarkas meniru ucapan Yunita.

🐧🐧🐧

Tbc ya guyyssss..
Jangan lupa tinggalkan jejak ❤️

Della nya udah mulai bangkit nih, 😝

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang