10

412 33 2
                                    

"Gue emang ga pernah berharap lo bisa nganggep gue sebagai temen, tapi bisa ga sih lo, numbuhin satu aja sikap persahabatan ke gue, untuk sehari aja."

-Della-

🐧🐧🐧

"Hanna... " teriak Della saat melihat cewek itu di koridor sekolah, Hanna melambaikan tangan nya ke arah Della, kemudian mereka berjalan bersama menuju kelas.

Ada banyak yang mereka perbincangan selama perjalanan singkat dari koridor depan menuju kelas mereka itu, mulai dari film Train to Busan, Novel yang baru di beli Della, hingga Hanna yang menyebut Thanos mirip dengan Derrel.

Della tertawa renyah mendengar penuturan terakhir Hanna, membuat beberapa cowok anak Stat Galaksi memandang takjub padanya. Della memang cantik, memiliki rambut panjang lurus sebahu, mata besar, hidung mancung, beserta dua lesung pipit di kedua pipinya.

Namun sayang, karena statusnya sebagai bahan bulan-bulanan Derrel cs membuat cowok yang diam-diam menyukai Della mundur perlahan, takut menjadi sasaran bully Derrel cs karena mendekati Hanna. Setidaknya hanya ada satu orang yang saat ini sedang blak-blakan bisa bersikap manis semaunya pada Della, tanpa harus takut pada Derrel cs.

"Della... " dan orang itu adalah Chiko. Chiko Raharja Aditama.

Mereka bertiga berjalan berdampingan di sepanjang koridor sekolah, sambil tertawa dengan lelucon mereka sendiri, membuat banyak pasang mata memandang nya takjub.

Ekspresi tawa mereka lenyap, ketiga nya langsung mengernyitkan kening saat dilihat nya banyak murid yang bergerombol di depan meja Della dan Hanna. Kecuali Derrel, Keino, dan Yunita cs, mereka hanya duduk bersender santai sambil melihat sekumpulan anak-anak yang bergerombol itu sambil tersenyum misterius.

Della menghela napas dalam, ia sudah bisa menebak jika Derrel cs pasti berulah lagi. Bergegas Della menyentak orang - orang yang menghindari jalan nya, kemudian melihat meja nya yang sudah penuh dengan berbagai pilok warna-warni dengan coretan yang tak indah untuk di baca.

Jantung Della berdetak kencang, rasa marah perlahan menyelimutinya, dengan raut dingin ia memandang semua orang yang mengelilingi meja nya, hingga anak-anak itu mundur perlahan.

Della berjalan menuju ke arah meja Derrel dengan pelan, pemandangan berikut nya membuat Della terbelak, melihat Chiko menarik leher kemeja Derrel dengan kasar kemudian membogem pipi cowok itu dengan keras membuat Della terkesip.

"Bangsat! Sejak kapan lo jadi pengecut kayak gini, bangun Derren, wake up. " Chiko berteriak berang.

Keino dan Yunita Cs terkesip, dengan cepat Keino menarik Derren ke balik punggung nya.

" Lo kenapa sih Ko? " teriak Keino tak senang.

" Minggir lo, ini urusan gue ama dia, bukan sama lo. "

Derrel memberi kode pada Keino untuk menyingkir, tapi Keino tetap diam di tempatnya.

" Minggir Keino, jangan bikin gue jadi pengecut karena harus dilindungin sama lo. "

Keino menyingkir dari hadapan Derrel.

Petir menyambar menggelegar di luar sana, membuat Della berjingkat takut. Dengan badan yang sedikit gemetar Della berjalan ke hadapan Derrel.

" Kenapa lo ngelakuin hal itu ke gue? "

Derrel memalingkan wajahnya, tidak mau menatap Della.

" Jawab Derrel Putra Airlangga yang terhormat. "

Namun Derrel tetap bungkam.

"Gue emang ga pernah berharap lo bisa nganggep gue sebagai temen, tapi bisa ga sih lo, numbuhin satu aja sikap persahabatan ke gue, untuk sehari aja."

Setelah mengatakan hal itu Della pergi berlari keluar kelas, tidak menghiraukan tubuh nya yang bergetar setiap kali kilat dan petir terlihat menjilati langit. Hanna menyusul Della berlari keluar kelas dengan cemas.

Untuk sekali lagi, Chiko menyentak bahu Derrel dengan bahu nya, "Lo emang bener-bener pengecut Derrel, gue ga nyangka setelah sekian lama ga ketemu sama lo, justru malah jadi orang kayak gini. "

" Kalau lo pengen di inget, lo harus nya bantu dia buat inget sama lo, bukan memperlakukan hal kayak gini ke dia. " dan kata-kata terakhir Chiko berhasil membuat semua orang yang ada di dalam ruangan itu bertanya-tanya.

Ya, Darrel merasa dilupakan.

🐧🐧🐧

Tbc ya guyyyysss.....

Next or Not?  :)

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Where stories live. Discover now