20

357 29 1
                                    

Ngobrol ya kalau ketemu typo :v

"Calm down sweety. " bisik Derrel tepat di depan wajah Della, semakin membuat Della mematung di tempat nya.

--------

Harumnya tubuh Derrel, jika terus Della hirup, mungkin sebentar lagi akan membuat nya gila, oleh sebab itu tangan Della spontan, tanpa pikir panjang lagi langsung mendorong badan Derrel menjauh, hingga tubuh Derrel terjengkang kebelakang.

Della terkesip, menutup mulut nya rapat-rapat, saat Yunita, Mirelda, dan Tasya meneriaki nya. Ia pikir mungkin setelah ini Derrel akan marah besar, karena perbuatan nya barusan. Tapi yang di lakukan Derrel justru di luar dugaan.

Della hampir saja menganga lebar saat merasakan hangat di kepalanya, saat Derrel mengusap surai rambut nya.

"Lo kesambet ya. " sinis Della tajam.

Derrel hanya menggedikan bahu tak acuh, membiarkan atmosfer di sekitar nya menggantung dengan suasana yang berat.

Mata Yunita melotot memandang Della dan Derrel tajam, hingga pada akhirnya geraman itu keluar dari mulut nya, " Girls ayo kita pergi." 

Hentakan kaki Yunita mungkin akan terdengar cukup keras jika saja ia tidak berjalan di atas rumput, sungguh jelas sekali terlihat jika Yunita kesal karena kejadian tadi. Mirelda dan Tasya tak urung mengikuti langkah Yunita.

Tak lama Keino bangun dari duduk nya membuyarkan perhatian semua orang.  "Derrel, ayo kita pergi,"  Keino menggedikan bahu nya ke arah Yunita cs yang baru saja menghilang.

"Lo aja duluan, gue masih ada urusan sama Si Idung Babi. " tatapan Derrel menyoroti Della.

" Siapa yang lo panggil Idung Babi. "

Derrel menggedikan bahu acuh, " Lo! " menatap tepat pada Della yang sekarang wajahnya sudah memerah menahan marah.

Keino yang masih berdiri di tempat nya memperhatikan Derrel seksama, otak nya berpikir cepat, kemudian ia menggambil posisi duduk lagi di tempat nya, Derrel hanya menatap nya tak perduli.

"Bokap Nyokap gue udah ngasih gue nama yang bagus, lo ga bisa seenaknya ganti nama gue begitu aja." semprot Della pada akhir nya, setelah berpikir rugi sekali rasanya jika ia memiliki kesempatan memaki Tuan Derrel Putra Airlangga yang terhormat di depan nya namun ia lewatkan, tidak akan ia biarkan kesempatan itu hilang.

"Hmm. " Derrel hanya bergumam malas , tangan nya menyuapkan cemilan Sponge rasa coklat ke mulut nya, sama sekali tidak mengubris letupan emosi Della yang menggebu-gebu.

Hanna memandang sahabat nya was-was, takut jika dua lelaki tak beradap dihadapan nya, hmm maksud Hanna Derrel dan Keino, menyakiti Della lagi, walaupun ia harus menghela napas lega ketika sudut mata nya menangkap gambaran Chiko yang sedang mengawasi tingkah laku Derrel dengan tajam, layaknya burung elang yang ingin memangsa korban nya.

"Cabut panggilan lo, gue ga mau di panggil kayak gitu. " sinis Della lagi.

Alis Derrel terangkat ke atas, dengan santai ia menatap Della lekat, " Trus lo mau di panggil apa hmm. "

Gelagapan. Della tidak mengerti mengapa respon tubuh nya seperti ini hanya karena tatapan yang di berikan Derrel padanya, seperti nya setelah ini ia akan meminta mamanya mengajak nya untuk pergi ke spa seharian, supaya tubuh dan otak nya bisa releks sejenak.

"Gimana kalau lo gue panggil Della Airlangga. "

Uhuk! Uhuk!

Semua orang yang ada disana tersedak. Tentu saja, terkecuali Derrel, yang sedang menampilkan senyum miring nya.

🐧🐧🐧

Tbc ya guyyysss.....

Enjoy...

My ig : @flo_minerva
@moudithadebria

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Where stories live. Discover now