Sagara -10

74 8 5
                                    

Happy Reading!

***

Bibir Sagara tersenyum tipis. Dari jarak yang cukup jauh, ia memperhatikan Bintang yang sedang fokus pada papan tulis sambil mendengarkan penjelasan Bu Vina yang sedang mengajar pelajaran Matematika.

Entah mengapa bagi Sagara, Bintang sangat lucu. Terkadang cewek itu mengangguk-angguk sendiri, mengerutkan dahi yang menandakan ia sedang berpikir keras, lalu tersenyum cerah dan terlihat senang saat ia memahami materi yang dijelaskan.

Sagara masih setia mengamati gerak-gerik Bintang, sampai ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya sedang menjadi bahan pembicaraan Galang dan Alden yang letak bangkunya di samping bangku Sagara dan Duta.

"Kesambet apaan Sagara, senyum-senyum begitu?" Bisik Galang pada Alden.

"Kesambet bidadari cantik dong."

"Siapa bidadarinya? Kasih tau gue! Siapa tau nanti kecantol sama gue gitu."

Ucapan Galang langsung dihadiahi jitakan oleh Alden. "Lo jangan ngambil punya temen sendiri dong!"

"Sakit bego!"

"Makanya kalo ngomong jangan asal aja."

Duta menatap tajam Galang dan Alden yang sejak tadi berisik. Ia yang semula meletakkan kepala di atas meja, kini menegakkan badan dan menyender pada punggung kursi. Acara tidurnya terganggu oleh suara bisik-bisik dari kedua makhluk itu.

"Kalo suka, samperin, langsung nyatain. Jangan cuma dilihatin!" Ucap Duta.

Sagara yang tertangkap basah sedang memperhatikan Bintang, menjadi kikuk sendiri. Ia segera mengalihkan pandangannya.

"Dia baik, Gar. Nggak ada salahnya lo nyoba."

Diam. Sagara tidak tahu harus memberikan jawaban seperti apa? Ia sendiri bingung dengan perasaannya.

"Udah satu tahun, Gar! Jangan terlalu lama ngebiarin diri lo berkubang pada masa lalu."

"Lo bener." Sagara mulai bersuara. "Nggak seharusnya gue mendekam terlalu lama dengan masa lalu," matanya kembali menatap Bintang.

Duta menepuk pelan pundak Sagara. "Melody ada di masa lalu. Sedangkan Bintang, dia ada di depan mata lo. Jangan kelamaan, kita punya sobat buaya." Duta tertawa.

Sagara hanya menimpalinya dengan senyum tipis yang tidak begitu kentara.

***

"Ekhem."

Bintang menoleh. Matanya langsung membulat saat mengetahui Sagara ada di sampingnya.

Bintang jadi gugup sendiri. Ia mendadak bingung dan memilih cepat-cepat memasukkan bukunya. Ketiga sahabatnya sudah pulang duluan karena ada urusan. Tinggalah Bintang dan keenam anggota Phoenix di dalam kelas.

"Pulang bareng gue!"

"Ha?" Bintang terkejut. Kenapa dia ngajakin gue pulang bareng?

"Kita satu kelompok kan?"

Bintang mengangguk.

"Kita pulang bareng untuk diskusiin itu."

Oh, jadi karena itu? Kirain ada maksud lain. Tuh kan gue jadi berharap lebih

"Iya."

Sagara memberikan kode kepada kelima sahabatnya untuk pulang lebih dulu.

"Cieee, yang mau berduaan. Ntar kalo udah resmi, jangan lupa kasih kita pajak jadian ya bos." Alden menyeru sambil menyeret paksa Galang yang sejak tadi ingin mendekati Bintang.

SAGARAWhere stories live. Discover now