Sagara - 7

89 5 0
                                    

Happy Reading!

***

Keempat gadis itu sudah berada di ruang latihan dance. Bukan hanya ada mereka, tapi anggota tim lain juga ada di sana. Mereka bergantian latihan. Tim A4 berada diurutan nomor dua.

Dalam ekstrakulikuler modern dance memang ada tiga tim. Salah satunya tim A4.

"Ini beneran lo mau latihan?" Tanya Leta.

"Iya, ini latihan pertama gue kan? Nggak mungkin gue nggak ikutan. Bisa ketinggalan banyak." Bintang menjawab.

Sesil yang sedang menguncir rambutnya berjalan mendekati Bintang dan Leta. "Kaki lo kan masih sakit, Bin."

Bintang menggeleng. "Udah nggak apa-apa kok. Tadi emang sakit sih, sekarang udah mendingan."

"Oke. Kalo gitu, kita mulai sekarang dengan cover dance lagu G-Idle, Latata." Rasti mengambil posisi. Ia langsung memberi aba-aba untuk menyalakan musik.

Gerakan demi gerakan mereka lalui dengan sempurna. Bintang terlihat begitu enerjik, saking semangatnya ia melupakan rasa sakit yang tadi masih tersisa di kakinya. Di sela-sela itu, Rasti tersenyum bangga. Ia tidak salah merekrut Bintang menjadi anggota A4. Bintang memang cepat belajar dan mampu menyeimbangi gerakan yang lainnya.

Musik berhenti, keempat cewek itu berhigh five ria. Puas dengan hasil latihan mereka. Bintang mengambil botol minumannya dari dalam tas. Rasa haus mulai hinggap di tenggorokannya.

"Rasti, bisa ikut saya sebentar?" Seorang perempuan berambut blonde berwajah Korea yang diketahui Bintang adalah pembimbing ekstrakulikuler modern dance, memanggil Rasti.

"Iya, Ssaem."

Rasti berjalan di belakang Jang Na Ra Ssaem, mengikuti wanita berkulit putih bersih itu.

"Kira-kira apa yang bakalan Na Ra Ssaem, obrolin sama Rasti?"

Leta mengedikkan bahu. "Kita tanya Rasti aja nanti Sil."

Lima belas menit berlalu, Rasti baru menampakkan diri kembali. Bibirnya tersenyum sumringah. Ia segera mendekati ketiga temannya. Tidak sabar ingin menyampaikan kabar gembira ini.

"Guys! Plis, plis dengerin gue bentar! Gue dateng bawa angin segar nih."

"Mana anginnya? Gue nggak ngerasain tuh?" Tanya Sesil dengan polos.

Leta menepuk jidatnya. "Itu perumpaan bego!"

"Jadi, apa nih angin segarnya?" Bintang yang sedang mengucir rambutnya, memilih bertanya. Daripada nanti terjadi perdebatan antara Leta dan Sesil. Lagipula sahabatnya yang satu itu kenapa mendadak jadi bego kebangetan gitu sih? Ya ampun Bintang, nggak boleh ngatain sahabat sendiri!

"Kita...". Rasti tersenyum misterius.

"Kita apa sih Ras? Nggak usah pasang muka sok misterius gitu deh! Nggak cocok sama sekali."

Rasti mendengus melirik Sesil. Ia kan hanya ingin membuat ketiga sahabatnya ini semakin penasaran, tapi rencana itu digagalkan oleh Sesil.

"Kita bakalan mewakili ekstrakulikuler modern dance ini di acara dies natalis SMA Antariksa bulan depan" ujar Rasti yang disambut teriakan heboh dari Sesil, Bintang dan Leta.

Sesil berjingkrak senang. "Seriusan lo?"

"Iya."

Cewek itu langsung memeluk erat Rasti. "Aduh, gue nggak bisa napas nih Sil. Lepasin napa!"

"Abis gue seneng banget tau."

"Berarti ini jadi penampilan gue yang pertama di sekolah ini dong? Nggak sabar gue." Bintang menangkupkan kedua tangannya.

SAGARAWhere stories live. Discover now