Cinta Yang Panas

3.6K 136 15
                                    

Malam ini Liliana dengan segera pulang bersama dengan bodyguard-nya. Wanita itu sungguh puas setelah bercinta dengan Nathanael.

Baru pertama kali dia bisa menikmati bercinta senikmat itu. Padahal selama ini dia hanya merasakan kesakitan dan tidak bisa merasakan hal seperti tadi.

Sesampainya di rumah wanita itu langsung tertidur, karena memang hari sudah larut. Dia tidak bisa tidur semalaman karena mengingat kejadian tadi, kejadian dimana dia dan Nael memadu kasih.

"Aku telah jatuh cinta kepadanya, aku harus apa?" lirih Liliana dengan suara yang rendah.

Tetapi dia tidak bisa mengungkapkan identitas aslinya kepada Nael. Bahwa dia adalah seorang wanita simpanan.

"Apa yang akan terjadi ketika Nael tahu bahwa aku adalah istri dari seseorang, masihkah dia mencintai aku?" lirihnya dengan rasa bimbang yang terus menyapa.

Malam itu dia lewatkan dengan sia-sia. Tidak tidur sama sekali, karena hanya memikirkan Nathanael saja.

Sampai pagi pun kini telah tiba. Dering ponselnya membuat dia terkejut. Karena ternyata Nael mengajak Liliana untuk berjalan-jalan ke sebuah tempat wisata.

Dan Liliana tidak langsung menyetujui, karena dia harus ijin kepada sang suami. Kebetulan hari ini suaminya datang.

Tuan Abraham ternyata sudah sedia di meja makan untuk menemani istri kecilnya sarapan.

"Papi?" Liliana langsung menghampiri suaminya.

"Ayo sarapan, Sayang," ajak pria paruh baya tersebut.

"Emh iya," jawab wanita itu dengan singkat.

Mereka lalu sarapan bersama. Dari kejauhan Hendrata memperhatikan Liliana, pria itu sudah sangat rindu pada tubuh nyonya mudanya.

Tetapi Liliana kini tidak bisa dia sentuh lagi, karena sudah ada bodyguard perempuan yang menjaga Liliana.

"Papi, bolehkah aku ke pantai bersama dengan teman-teman SMA ku?" tanya Liliana kepada pria tua itu.

"Kamu mau ke pantai, boleh berangkat tetapi tidak boleh menginap," kata tuan Abraham Wicaksana kepada Liliana.

"Iya, untuk apa aku menginap, ini hanya acara senang-senang secara non formal bersama teman lama saja, karena acara semalam itu sangat formal," seru gadis itu dengan senyum manisnya.

"Kapan acaranya?" Pria itu bertanya

"Sore ini, jadi kalau Papi mengijinkan aku akan berangkat setelah kita," ucapan Liliana terhenti.

"Kita apa?" Tuan Abraham tersenyum.

"Kita bercinta Papi, Papi rindu aku kan?" kata wanita itu sengaja. Agar tuan Abraham tidak curiga. Karena itu kakek tua tersebut harus di berikan jatah dulu, agar dia puas dan tidak melarang Liliana untuk pergi.

"Kamu memang tahu saja keinginan Papi Sayang, setelah sarapan kita eksekusi," ucap pria tua itu dengan senyum senang.

Istrinya menjadi wanita penggoda dan membuat dia sangat bersemangat.

Bayangkan saja, usianya sudah sangat tua tapi masih meminta jatah kepada Liliana setiap harinya.

Tapi kini waktunya Liliana untuk memanjakan pria tersebut.

Benar saja, setelah sarapan mereka langsung ke kamar dan Liliana melepaskan seluruh pakaian yang dia kenakan. Dan langsung duduk di pangkuan sang suami.

Rasa sakit dia rasakan lagi ketika percintaan itu di mulai. Mungkin bagi tuan Abraham itu sebuah kenikmatan yang tiada tara, tetapi bagi Liliana itu adalah siksaan.

ABNORMAL (Novel nex, Di Goodnovel, Hi novel, Gonovel)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora