Pernyataan Cinta

4.9K 161 10
                                    

"Tidak-tidak kamu tidak perlu tahu rumahku, kamu akan terkejut kalau tahu rumahku," tolak Liliana kepada Yoga. Gadis itu tidak mau Yoga tahu rumahnya, Liliana sangat takut Yoga tiba-tiba saja main ke rumahnya dan itu akan sangat berbahaya jika saja papi Abraham tahu apa yang dilakukan oleh Liliana, maka matilah dirinya.

"Baiklah tidak apa-apa kalau kamu tidak mau memberitahu rumahmu padaku, aku akan mencari tahu sendiri," kata Yoga dengan senyuman yang manis, dia kini sudah membenarkan pakaiannya. Yoga terlihat sangat puas karena sudah making out bersama dengan Liliana.

Sebetulnya Liliana sangat menyukai making out seperti ini, karena dia bisa menikmati semuanya tanpa rasa sakit. Bahkan rasanya Liliana ingin bermain lagi bersama dengan Yoga seperti tadi, benar-benar sangat nikmat, tubuhnya seolah tidak bisa menolak.

"Yo ... sebenarnya apa yang kita lakukan, bahkan ini ruangan kelas tetapi kamu," ucap Liliana terhenti karena tangan Yoga sudah berada di depan bibir liliana.

"Ssttt ... jangan bertanya apapun, aku yang akan menentukan. Kamu adalah kekasihku sekarang," kata Yoga dengan senyuman yang manis.

"Tidak seperti itu juga, ada hal yang tidak kamu ketahui dariku. Jadi sepertinya aku tidak bisa berpacaran denganmu," balas Liliana kepada Yoga. Yoga mengerutkan keningnya dia tidak mengerti kenapa dia tidak mau berpacaran dengannya, padahal Yoga sudah berhasil menyentuh Lian walaupun mereka tidak berhubungan intim secara tuntas.

"Tapi kenapa? Apa ada yang salah denganku, apa karena aku kurang tampan sehingga kamu malu untuk menjadi kekasihku?" tanya Yoga dengan keningnya mengerut, pria itu sudah penasaran dengan jawaban yang akan diberikan oleh Liliana.

"Yo, bukan masalah tampan atau tidak, dilihat sebagai seorang gadis aku sangat menyukai kamu, kamu begitu tampan, seseorang yang sangat pintar dan menjadi favorit di kelas, tapi aku tidak sebaik yang kamu pikir, kamu akan membenci aku jika sampai suatu hari nanti kamu mengetahui tentang diriku," kata Liliana kepada Yoga dengan suara yang pelan. Gadis itu menundukkan wajah, tidak tahu harus menjawab apa lagi kepada Yoga.

"Apa hidupmu sulit dan begitu suram. Apakah kamu pernah bercinta dengan pria yang berganti-ganti, atau bahkan mungkin kamu sering berhubungan dengan banyak pria tak terhitung selain denganku, Liliana apakah kamu seorang wanita bayaran penjajal seks di bar? Aku tidak mempedulikan hal itu, apapun dirimu aku sangat mencintaimu. Aku ingin kita selalu bersama jadilah kekasihku," tutur Yoga sambil memeluk Liliana.

"Yoga! Aku tidak seperti yang kamu kira, aku bukan wanita penjaja seks, aku juga tidak berganti-ganti pria setiap hari, memang aku sudah bukan perawan lagi. Tetapi semua itu karena," ucapan Liliana terhenti.

"Karena apa?" Yoga terlihat penasaran.

"Karena karena ... aku sebenarnya sudah menikah," kata Liliana sambil menatap Yoga. Tentu saja pria itu begitu terkejut yang tidak percaya, bahwa gadis pujaan hatinya sudah memiliki seorang suami. Padahal mereka masih berstatus Sekolah Menengah Atas kelas 11.

"Kamu bercandakan Li?" kata Yoga dengan matanya yang berkaca-kaca, berharap bahwa apa yang di katakan oleh Liliana hanya bercanda saja.

"Aku tidak bercanda Yoga, seseorang telah menikahiku, aku terpaksa melakukan semua itu karena kebutuhan ekonomi, dia menikahiku secara resmi," kata Liliana kepada Yoga. Yoga kembali terdiam hatinya sangat sakit mendengar pengakuan dari wanita yang sangat disukai.

"Aku tak percaya semua ini Li," bantah Yoga dengan rasa sakit yang menjelma.

"Semua adalah kenyataan, jika aku tidak menikah dengan dia, maka ibuku tidak akan selamat, ibuku membutuhkan banyak uang," kata Liliana dengan suara yang sendu, gadis itu mulai menundukkan wajahnya, matanya mulai berkaca-kaca dan tetesan air mata mulai terjatuh di pelupuk matanya.

"Kamu tidak bohong kan kepadak? Kalau begitu, tunjukkan sekarang di mana ibumu?" kata Yoga dengan suara yang serak, hatinya benar-benar terluka atas pengakuan dan pernyataan yang dikatakan oleh Liliana barusan.

"Ibuku mengidap sebuah penyakit yang sangat mematikan, kami membutuhkan banyak uang, sekarang ibu sedang dirawat di Rumah Sakit mitra kesehatan, kamu boleh mengecek sendiri bagaimana kondisinya sekarang. Ibu berada di ruangan khusus penyakit kangker. Nama ibuku adalah Linda, kamu bisa mengeceknya, kalau begitu aku pergi dulu ya. Aku tidak bisa lama-lama, supir suamiku sudah menunggu di luar. Aku tidak mau membuat dia curiga," ucap Liliana sambil beranjak meninggalkan Yoga.

Yoga langsung menarik tangan Liliana dan memeluk Liliana dari belakang, pria itu seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Liliana dan dia merasakan kesakitan yang teramat dalam jika sampah itu terjadi.

"Aku harap semua ini bohong. Aku harap ini adalah caramu untuk menolakku," kata Yoga sambil terus memeluk tubuh Liliana.

"Untuk apa aku berbohong? Aku mengatakan semua ini karena apa yang barusan kita lakukan, kita sudah terlalu jauh kita bahkan saling menikmati tubuh masing-masing. Karena itulah aku jujur aku tidak mau membuat dirimu terluka. Kamu adalah pria yang sangat tampan, sebagai seorang remaja aku menyukaimu, tetapi aku tidak bisa menyatakan cintaku padamu karena aku sendiri tidak bisa mencintai orang lain."

"Apa kamu mencintai suamimu?" tanya Yoga dengan suara yang pelan.

"Tidak sama sekali. Tetapi dia sangat baik memberikan aku biaya berobat untuk ibu, dan aku sangat membutuhkan hal itu, Yoga aku harus pergi, aku tidak bisa berlama-lama di sini ini, sudah sangat terlambat," kata Liliana mencoba melepaskan diri dari pelukan Yoga.

"Ini sangat menyakitkan Liliana, sangat membuat hatiku hancur, seorang yang sangat aku cintai, gadis kecil yang lucu seperti dirimu ternyata sudah menikah dengan seorang laki-laki, tetapi bagaimana dengan perasaanku? Aku sangat menyukaimu, bahkan setelah kejadian tadi itu, itu kejadian pertama yang aku alami. Aku tidak bisa melupakanmu begitu saja," kata Yoga sambil memejamkan mata. Dia seolah enggan untuk melepaskan Liliana dari pelukannya.

"Yoga jangan seperti ini, kita tidak mungkin menjadi sepasang kekasih," kata Liliana dengan suara yang bergetar. Wanita itu mulai menitikkan air matanya, tidak tahan dengan semua rasa sakit hati yang dia rasakan.

"Begini, kita tidak usah mengemukakan hubungan kita kepada orang lain, yang penting kita berusaha bersama, aku akan menjaga rahasiamu, rahasia kita berdua, akan menjaga rahasia hubungan kita yang penting kamu tidak boleh meninggalkanku, aku akan selalu mendukungmu. Aku tahu kamu melakukan pernikahan itu karena terpaksa, kan karena butuh biaya berobat untuk Ibumu, maka aku tidak masalah kalau hanya menjadi teman kencanmu saja, yang penting kamu tidak boleh menjauh dariku, walaupun sesaat. Karena aku sangat mencintaimu, Liliana," tutur Yoga tanpa melepaskan pelukannya terhadap tubuh gadis yang sangat dia cintai.

Liliana hanya bisa terdiam, dia menangis tanpa suara, mendengar pernyataan cinta yang dikatakan oleh Yoga. Tidak dipungkiri Yoga adalah pria yang tampan yang seumur dengan dia, dan bisa mengerti isi hatinya. Tapi kini haruskah dia menerima semua pernyataan cinta Yoga? Ataukah dia harus menghindari Yoga?

🎄🎄🎄

Bersambung

ABNORMAL (Novel nex, Di Goodnovel, Hi novel, Gonovel)Where stories live. Discover now