Kecupan bergairah

6.4K 181 14
                                    

Warning 21+
Yang sedang puasa sebaiknya jangan baca.
🎄🎄🎄

Yoga terus memberikan kecupan basah dan hangat pada bibir ranum gadis yang kini sudah dia dekap penuh dengan kekuatan tubuhnya. Gadis yang berada di bawah tubuhnya kini hanya bisa pasrah dengan mata yang tertutup. Liliana hanya bisa merasakan energi luar biasa membuat dia bergairah.

"Emmh... Emmh," desahan lembut gadis itu lontarkan ketika terus-menerus ketua kelas itu memainkan bibirnya.

Nuansa yang sungguh beraroma. Suasana yang sangat mendukung karena semua orang sudah pulang. Dan hanya tersisa dua insan yang basah itu saling mendekap.

"Nikmat, bibir gadis ini begitu manis, aku tidak menyangka sebuah ciuman selembut ini, manis seperti es cream vanila," ungkap Yoga dalam hatinya, sambil terus mengemut dan mengigit kecil bibir milik gadis yang kini sudah mendesah hebat, ketika Yoga mulai meraba dada Liliana yang basah.

"Ya ampun, Yoga ... sentuhan ini sungguh tak bisa aku tolak, aku menginginkan lebih, haruskah aku meminta lebih sekedar dari ini, siapa tahu bercinta dengan Yoga bisa membuat aku merasa nyaman," lirih Liliana sambil memeluk bahu Yoga dengan sensasi erotis. Karena menikmati kecupan dan remasan Yoga pada buah dadanya.

Yoga kini perlahan melepaskan kecupannya. Pria itu menatap wajah Liliana yang sudah pasrah. Yoga pun mulai melihat ke arah dada Liliana. Seragam putihnya yang basah kini memperlihatkan bra berenda berwarna merah, membuat Yoga sangat penasaran dengan isi bra berenda itu.

Tatapan matanya terfokus pada dua benda kenyal yang sudah dia remas sedari tadi. Sedangkan Liliana hanya bisa mengeliat tak karuan. Sentuhan tangan itu membuat Liliana terbuai. Gadis itu pasrah menikmati semua yang Yoga berikan kepadanya.

Dengan perlahan Yoga membuka satu persatu kancing seragam milik Liliana, sehingga membuat gadis itu kini hanya berbalut bra berenda. Yoga tanpa segan mengecup leher Liliana dan turun ke bawah. Pria itu mengigit kecil buah dada itu. Dan dengan cepat melepas kain penutup yang sudah menutupi bagian kenyal yang membuat Yoga sangat penasaran.

Selama ini Yoga hanya bisa melihat di dalam YouTube saja, ketika seseorang melakukan hubungan intim. Entah setan apa yang membuat Yoga berani membuat gadis itu telanjang. Tetapi pada kenyataannya Yoga bahkan kini sudah membuat tubuh Liliana terbuka di bagian atas.

Yoga begitu takjub tatkala melihat dua bongkahan yang sangat menarik perhatiannya. Dua benda kenyal milik Liliana, dan membuat dia penasaran.

"Ini adalah payudara seorang gadis, sangat indah." Pria itu langsung meremas lembut dan satu lagi dia emut dengan sangat lahap. Lidah Yoga terus membuat santuhan pada niple gadis itu. Sehingga membuat Liliana menjerit merasakan kenikmatan yang tak karuan.

"Ahh... Yo-yoga aku, aku tidak tahan," Liliana berkata sangat pelan ketika kini Yoga bergantian mengemut buah dadanya dengan manuver seksi dari lidahnya.

"Aku pun, tidak tahan Li," kata Yoga dengan perlahan, lalu membuka gesper celananya, dan membuka resleting celananya, tanpa membuka celana. Yoga hanya mengeluarkan senjatanya saja, dan menurunkan sedikit celananya. Lalu melepaskan celana dalam milik Liliana dan memposisikan kaki Liliana agar menekuk. Sehingga dengan mudah yoga bisa menggesek miliknya dengan milik Liliana.

"Ahh... Liliana, Sayang,." Yoga memejamkan matanya ketika bahkan begian intim mereka bergesekan. Mereka menikmati satu sama lain.

"Yo-Yoga, Yoga." Liliana mendesah memanggil nama Yoga. Gadis itu seperti terhipnotis ketika pria di atasnya terus menggesek miliknya pada milik Liliana.

Yoga dan liliana sudah gelap mata. Mereka tidak peduli apapapun lagi. Mereka tidak menyadari bahwa di luar sana ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua. Seseorang yang berdiri dengan kemarahannya. Dengan rahang yang mengeras dan tangan yang mengepal.

Benar sekali, dia adalah Hendrata. Bodyguard-nya itu merasa heran kenapa Liliana tidak kunjung keluar padahal siswa lain sudah pulang semuanya. Karena itulah Hendrata langsung ke dalam sekolah, mencari keberadaan nyonya mudanya, Hendrata takut nyonya mudanya sakit atau malah di jaili oleh orang lain.

Hendrata berlari menelusuri seluruh kelas satu persatu sehingga membuat pria itu sangat kelelahan. Saat itu tiba-tiba Hendarata mendengar desahan penuh aura nafsu dari dalam kelas. Dan saat Hendata hendak masuk ke dalam kelas itu, ternyata pria itu mengurungkan niatnya.

Pria itu melihat sepasang manusia sedang berusaha menikmati tubuh masing-masing dengan tubuh mereka yang basah. Hendarata memperhatikan dengan sembunyi-sembunyi siapa gerangan siswa tersebut. Dan ternyata Yoga memanggil nama Liliana, dan Liliana memanggil nama Yoga. Dan jelas saja Hendrata mengenal suara Liliana.

Hendarata merasakan aura kecemburuan pada wanita itu. Dia tidak senang Liliana bercinta dengan pria lain selain dirinya. Padahal Hendrata tidak memiliki hak sama sekali untuk melarang Liliana bercinta dengan siapapun. Karena tugas dia hanya untuk menjaga Liliana dari mara bahaya saja.

Hendrata terbakar api cemburu, diam-diam pria itu terus mengintip di balik pintu. Melihat Liliana dan Yoga saling menyatu.

Sebenarnya mereka belum bersatu. Karena Yoga masih belum meyatukan milik mereka berdua, Yoga hanya menggesekan saja sudah membuat keduanya merasa terbang, Yoga tidak mau memasukan senjatanya ke dalam surga Liliana, karena Yoga merasa mereka masih Sekolah dan Yoga tidak mau Liliana hamil.

"Sayangku Liliana ... Ahh aku," belum sempat melanjutkan kata-katanya Yoga akhirnya mengocok miliknya dengan tangannya dan membuat semburan hebat yang menyembur di atas perut rata Liliana.

"Ohh Yoga ...." Liliana merasa kesal kenapa Yoga tidak memasukan cairannya ke dalam rahimnya, malah mengotori perut putihnya dengan cairan lengket dan bau khas.

"Liana maaf, aku sudah tidak tahan," ungkap Yoga dengan tubuh yang lemas. Lalu Yoga membangunkan Liliana dan mencoba membersihkan perut Liliana dengan air botol miliknya.

"Yoga, kenapa tidak dimasukan, malah mengotori perutku?" Gadis itu merengek manja kepada Yoga. Yoga tersenyum manis ketika mendengar Liliana semanja itu. Dengan segera Yoga menyambar bibir gadis yang manja itu.

"Sayang, kita akan melakukan lain waktu, aku hanya takut, karena belum pernah melakukan itu semua, aku takut kamu hamil," bisik Yoga dengan lembut.

"Tapi," mulut Liliana mayun, sepertinya Liliana ingin mencoba untuk bercinta dengan Yoga, karena dia ingin tahu, apakah Yoga bisa memuaskan dia. Karena selama ini papi Abraham dan handrara selalu memberikan Liliana rasa sakit. Setiap pemanasan Liliana memang terasa terbuai, tetapi setelah bersatu, dan mulai bercinta, Liliana pasti merasakan kesakitan yang luar biasa.

Karena itulah Liliana sangat penasaran dengan Yoga, apakah Yoga bisa memuaskan dia.

"Sayang pakai dulu pakaiannya, aku antar pulang, ya," kata Yoga sambil membantu Liliana memasangkan kembali celana dalamnya. Yoga seperti kakak yang membantu adiknya mengenakan celana dalam, sungguh imut dan lucu.

"Ah tidak-tidak yo, aku diatar jemput oleh supir," kata Liliana.

"Benarkah, padahal aku ingin tau rumahmu," kata Yoga sambil mengecup kening Liliana dengan lembut.

🎄🎄🎄🎄

ABNORMAL (Novel nex, Di Goodnovel, Hi novel, Gonovel)Where stories live. Discover now