"Ayo ambil kembali orang tersebut," ucapnya dengan lantang.

"Baik bos," lalu pria itu dengan segera menarik kembali karung yang berisi korban.

Pria yang ada di dalam karung itu terlihat kesulitan bernapas, karena seluruh air sudah masuk ke dalam organ paru-parunya.

Bruugh.

Dilemparnya pria tersebut dari air ke atas Perahu.

"Buka karung tersebut, buka menutup matanya agar dia bisa melihatku untuk yang terakhir kalinya," perintah dari bos mafia tersebut kepada anak buahnya.

"Baik Bos," ucap pria tersebut lalu langsung membuka karung tersebut dan mengeluarkan pria itu dari karung. Terlihat pria dalam karung kesusahan bernapas, mencoba untuk menarik oksigen begitu banyak, namun masih tersenggal-senggal. Dengan kasar ikatan pada kepala untuk menutup matanya pun dibuka.

Dengan perlahan pria tersebut membuka matanya, tubuhnya begitu lemas karena terlalu banyak air yang masuk ke dalam rongga perutnya.

"Halo Yoga." Pria tersenyum menyeringai menatap yoga yang terlihat begitu tak berdaya.

Yoga tidak bisa berbuat apapun, tubuhnya lemah benar-benar dia hampir saja meregang nyawa.

"Bagaimana rasanya tidak bisa bernapas?" Pria itu bertanya dengan senyum yang sangat menyeramkan, menatap kearah Yoga yang sudah tak berdaya.

"Kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku, apa rasanya ketika air itu mulai masuk ke dalam perutmu? Dan itu semua aku rasakan ketika kamu menyentuh Lilianku, sesak aku seolah tak bisa bernapas." Pria itu langsung menginjak tangan Yoga dengan sangat kasar, sehingga akhirnya Yoga berteriak.

Sayangnya mulut Yoga tersumpal oleh kain, sehingga suara Yoga tidak bisa keluar sama sekali.

"Emmmhh ... Emhhh." Itu adalah suara Yoga ketika pria tersebut menginjak tangan Yoga sampai berdarah.

"Tangan ini yang sudah menyentuh Lilianaku, tidak akan aku biarkan tangan ini menyentuhnya lagi, David potong jemari tangan tersebut. Berikan 10 jari itu untuk makanan ikan hiu!" teriak pria itu dengan kemarahannya.

"Baik Bos." lalu David beserta dengan teman-temannya memotong jari milik Yoga satu persatu, sampai akhirnya 10 jari itu pun sudah terpotong habis. Yoga terlihat begitu kesakitan, mulutnya berteriak namun tidak bisa mengeluarkan suara, pria itu bergetar tatkala kini darah sudah mengalir dari seluruh tangannya jari-jarinya telah hilang satu persatu, jari itu dimasukkan ke dalam kantong plastik lalu diberikan kepada Hendrata.

"1 2 3 4 5 6 7 8 9 10, pas. David berikan jari ini untuk makanan ikan hiu," perintah Drata kepada David. Lalu dengan segera David membawa bungkusan jari-jemari tersebut dan ditaburkan ke atas air laut.

Yoga sudah tidak berdaya, darah terus mengalir dari tangannya yang terborgol. Yoga memohon kepada Hendrata dengan matanya yang sayu, pria itu sudah sangat kesakitan, karena seluruh jemarinya sudah terpotong.

"Bagaimana? Apa kamu menyesal sudah menyentuh Lilianaku dengan tanganmu yang kotor, aku ingat bahwa bibir kotormu itu pun sudah mencium Lilianaku. Lepaskan sumpalan mulutnya David." Hendrata melihat Yoga dengan kemarahannya. Dengan segera David melepaskan sempalan pada mulut Yoga.

Bruughh.

Hendrata menginjak wajah Yoga tepat di atas mulutnya, menginjak beberapa kali sampai akhirnya mulut itu pun kini sudah mengeluarkan darah.

"Euuhhmm ...." Yoga sudah tidak berdaya mulutnya sudah penuh dengan darah, bahkan giginya pun sudah rontok.

"Tenggelamkan dia sampai mati," perintah Hendarata dengan penuh penekanan.

"Baik Bos akan kita pastikan bahwa dia benar-benar mati," ucap David dengan segera menarik tangan Yoga sampai akhirnya melempar Yoga kembali ke laut.

Brussh.

Terlihat Yoga berusaha untuk berenang. Tetapi dia tidak bisa karena tangan kakinya terikat dengan tali yang sangat kuat. Pria itu berusaha untuk menyelamatkan diri, namun tak mampu, kini air pun sudah masuk ke dalam rongga perut dan paru-parunya, sampai akhirnya Yoga sudah tidak bisa bertahan lagi dan dia pun meregang nyawa.

Betapa menyeramkannya Hendrata ketika dia merasa cemburu, terhadap pria yang sudah mendekati Liliana.

"Apa dia sudah mati?" tanya Hendrata kepada David.

"Sepertinya sudah Bos, dia sudah mengambang."

"Ambil kembali tubuhnya, masukkan kembali ke dalam karung lalu isi dengan bongkahan batu yang sangat banyak, sehingga tubuhnya tidak ditemukan, dan tidak akan mengambang," ucap Hendrata sambil melepas sarung tangannya, lalu mencuci tangannya dengan segera, untuk menghilangkan jejak. David melakukan sesuai perintah Hendrata. Itulah akhir dari Yoga, tenggelam dengan bebatuan yang berada bersamanya di dalam karung.

ABNORMAL (Novel nex, Di Goodnovel, Hi novel, Gonovel)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora