UR49 || JADI?

1.1K 87 26
                                    



HAPPY READING💙

"Sebenarnya Kita ini apa?"

-Untuk Renaldi-


Mita membuka pintu kelasnya, setelah terbuka bebas dapat Mita liat hanya ada beberapa murid yang baru hadir.

Dia berhenti tepat di ambang pintu, menatap ke arah tempatnya dan Jihan duduk.

Ada rasa sedih karena mengingat hanya Jihan teman dekat di kelas ini.

Ingatannya kembali kemasa di mana dia baru saja hadir di kelas ini, lalu duduk bersama dengan Jihan. Dan kebetulan, Jihan adalah gadis yang menabraknya di koridor.

Hingga satu tepukan membuatnya tersadar, "kenapa?" Tanya Mita kepada Angga yang ternyata menepuknya tadi.

"Masuk Mit, yang lain gak bisa masuk nih gara-gara lo."

Rafleks Mita menepuk jidatnya, sambil terkekeh dan berkata, "maafin ya." Dia bergegas menuju tempat duduknya, mungkin mulai saat ini dia akan duduk sendiri.

Mita menaruh tasnya, dia terduduk lalu menatap pergelangan tangan bagian kiri yang sudah terdapat jam yang melingkar dengan cantik.

Jam menunjukan pukul 06 : 45, dengan cepat Mita membuka tas dan mencari topi miliknya.

Tetapi yang dicari sejak tadi tidak ketemu, sudah sepuluh menit berlalu dia mengobrak-barik tasnya. Yang membuat dia menghela napasnya gusar, "apa gue lupa masukin ke tas ya?" Gumam Mita.

Sedangkan di depan kelas Mita ada Renaldi yang menunggunya sejak tadi, dengan wajah yang terlihat dingin seakan-akan seperti terdapat tulisan. 'JANGAN GANGU!'

Beberapa murid yang melewati Renaldi hanya terdiam dan tidak berani menatap Renaldi, mereka tahu bagaimana Renaldi, mana mungkin mereka mau membangunkan singa sedang tidur.

Mita membalikan badannya, kebetulan sejak tadi dia membelakangi pintu kelas. Betapa terkejutnya ketika Renaldi berada di depan pintu dengan kedua tangan yang melipat di depan dada, mimik wajah yang dipasang saat ini seperti sedang tidak ingin diganggu.

Mita melangkah ke arah pintu, ketika sudah di hadapan Renaldi dia memasang senyum yang sangat manis.

Sepeti sihir senyum itu menular kepada Renaldi yang sejak tadi memasang wajah datar, Renaldi tersenyum walaupun samar-samar dan senyum itu tertangkap Mita walaupun tidak begitu jelas.

"Ngapain?" Tanya Mita dengan nada lembut, halus sehalus sutra :v

Renaldi hanya menaikan satu alisnya, ingin sekali dia bungkus Mita membawanya pulang. tidak lupa juga dipakaikan kertas nasi dan karet gelang.

"Kemana ajah ko gak ke rumah sakit?" Renaldi sengaja menanyakan itu, dia ingin tahu ucapan dari Mita secara langsung, tidak dari orang lain.

Mita terdiam, entah apa yang harus dia katakan. Tetapi dengan cepat dia kembali tersenyum hangat kepada Renaldi, lalu mengatakan, "maaf Aldiku, aku kemarin ikut Bunda ke Bandung." Entah kalimat tersebut lolos begitu saja, tanpa dia pikirkan.

Dalam hatinya dia mengucapkan maaf berkali-kali kepada Renaldi, tetapi saat ini menurutnya Renaldi tidak harus tahu terlebih dahulu.

Sebenarnya Renaldi dapat menangkap jika Mita berbohong, karena Mita ketika mengatakan itu mengalihkan tatapannya dari Renaldi yang memperdalam tatapan mereka.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang